Android. Oleh karena itu, agar dapat mengakses kontak, user memerlukan komponen contact provider.
4 Broadcast Receiver. Fungsi komponen ini sama seperti
bahasa terjemahannya yaitu penerima pesan. Kasus beterai lemah merupakan kasus yang sering dialami
handphone Android. Sistem Android dirancang untuk menyampaikan “pengumuman” secara otomatis jika
baterai habis. Apabila aplikasi yang dibuat dilengkapi dengan komponen broadcast receiver, maka user dapat
mengambil tindakan menyimpan kemudian menutup aplikasi atau tindakan yang lain.
4. Model Research and Development
Menurut Sugiyono 2011: 297 “metode penelitian dan
pengembangan atau
dalam bahasa Inggrisnya Research
and Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Hal yang
sama juga disampaikan oleh Endang
Mulyatiningsih 2013: 161 “penelitian dan pengembangan research
and development bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan”. Produk penelitian dan pengembangan dalam
bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul,
alat evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa RnD Research and Development merupakan
penelitian yang akan menghasilkan produk baru melalui serangkaian riset yang menggunakan model-model tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Didalam penelitian dan pengembangan
Research and Development terdapat beberapa model pengembangan, diantaranya:
a. Borg and Gall Model Borg and Gall dalam
Endang Mulyatiningsih 2011: 193 menjelaskan ada beberapa tahapan dalam model
pengembangan ini, yaitu: 1 Penelitian dan pengumpulan data Research and Information
Collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literature yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji,
dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian. 2 Perencanaan Planning, termasuk dalam
langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan
permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan dan jika mungkin atau diperlukan melaksanakan
studi kelayakan secara terbatas.
3 Mengembangakan produk awal develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan produk
yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan
buku petunjuk dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung.
4 Ujicoba lapangan awal preliminary field testing, Ujicoba yang dilakukan pada tahap ini adalah ujicoba yang sifatnya
terbatas yaitu dilakukan dengan melibatkan 6-12 subjek. Selama uji coba lapangan
awal dilakukan observasi,
wawancara, dan pengedaran angket. Tujuan ujicoba awal ini adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif terhadap produk
yang dikembangkan. 5 Merevisi produk utama main product revision, Kegiatan
utama dalam tahap ini adalah merevisi produk utama berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan awal,
sehingga diperoleh draft produk model utama yang siap diujicoba lebih luas lagi.
6 Ujicoba lapangan utama main field testing, Ujicoba yang dilakukan pada tahap ini lebih luas daripada ujicoba yang telah
dilakukan sebelumnya pada tahap awal. Ujicoba melibatkan seluruh subjek penelitian, sehingga produk yang dikembangkan
sudah merupakan desain model yang siap divalidasi.
7 Penyempurnaan produk operasional operational Products revision, Penyempurnaan produk operasional dilakukan
berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan utama. 8 Ujicoba lapangan operasional operational field testing,
Langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan.
9 Penyempurnaan produk akhir final product revision, Tahap ini adalah tahap untuk melakukan perbaikan akhir guna
mendapatkan produk akhir final product. 10 Deseminasi
dan implementasi
dissemination and
implementation, Tahap ini adalah tahap yang paling akhir dan kegiatan utamanya adalah menyebarluaskan produk atau model
yang dikembangkan. b. Model 4-D
Menurut Zainal Arifin 2012: 128 model 4D terdiri dari tahap Define pendefinisian, Design perancangan, Develop
pengembangan, dan Disseminate
penyebaran. Model ini dikembangkan oleh Thiagajaran pada tahun 1974. Kegiatan yang
dilakukan pada setiap tahap pengembangannya adalah: 1 Define pendefinisian,
Tahap ini merupakan studi pendahuluan, baik secara teoritik maupun empirik. Misalnya, setelah peneliti memilih
dan menentukan produk yang akan dikembangkan maka
langkah selanjutnya adalah merumuskan langkah awal yang diperlukan. Peneliti akan melakukan studi literatur, survei
lapangan, observasi, wawancara dan sebagainya. 2 Design perancangan
Pada tahap perancangan, kegiatan yang dilakukan adalah membuat produk awal prototype atau rancangan
produk. Rancangan produk harus divalidasi oleh dosen atau guru dari bidang studi atau bidang keahlian yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil validasi tersebut,
ada kemungkinan
rancangan produk masih perlu diperbaiki sesuai dengan saran validator.
3 Develop pengembangan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dibagi menjadi
dua bagian yaitu expert appraisal dan developmental testing. Expert appraisal adalah teknik untuk memvalidasi kelayakan
rancangan produk. Kegiatan expert appraisal merupakan perbaikan dari saran-saran validator yang digunakan untuk
memperbaiki materi dan rancangan produk yang telah disusun. Developmental testing merupakan kegiatan uji coba rancangan
produk pada sasaran subjek yang sesungguhnya. Pada saat uji coba ini akan didapat data berupa respon, reaksi atau komentar
dari sasaran pengguna model. 4 Disseminate penyebaran
Kegiatan utama yang dilakukan pada tahap ini adalah memvalidasi kembali produk yang sudah direvisi pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada sasaran sesungguhnya. Tahap ini dilakukan supaya produk dapat
dimengerti, dimanfaatkan, dan disebarluaskan oleh orang lain. c. Model ADDIE
ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design,
Development, Implementation, dan
Evaluation. Model
ini dikembangkan oleh Dick and Carry pada tahun 1996. Endang
Mulyatiningsih 2011: 185-186. Kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pengembangannya adalah:
1 Analysis analisis a Pra perencanaan:
pemikiran tentang produk model,
metode, media, dan bahan ajar. b Mengidentifikasi produk yang sesuai dengan sasaran
peserta didik, tujuan belajar, mengidentifikasi isi atau materi pembelajaran, mengidentifikasi lingkungan belajar
dan strategi penyampaian dalam pembelajaran 2 Design perancangan
Kegiatan utama pada tahap desain adalah merancang kegiatan pembelajaran. Kegiatan
ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari merancang konsep baru di atas
kertas, merancang pengembangan produk baru rancangan
ditulis untuk
masing-masing unit
pembelajaran dan
merancang petunjuk penerapan desain. Seluruh rancangan yang dilakukan dalam tahap desain akan menjadi dasar untuk
proses pengembangan berikutnya. 3 Develop pengembangan
Tahap ini berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Kegiatannya antara lain mengembangkan produk materi atau
bahan dan alat yang diperlukan dalam pengembangan, pengembangan dilakukan berbasis pada rancangan produk, dan
membuat intrumen untuk mengukur kinerja produk. Kerangka konseptual yang telah disusun pada tahap. desain akan
direalisasikan pada tahap develop menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan.
4 Implementation implementasi a Memulai mengunakan produk baru dalam pembelajaran
atau lingkungan yang nyata. b Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk,
interaksi antar peserta didik serta menan yakan umpan balik awal proses evaluasi.
5 Evaluation Evaluasi a Melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara
yang kritis b Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk
c Mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran d Mencari informasi apa saja yang dapat membuat peserta
didik mencapai hasil dengan baik.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini merupakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelum penelitian ini. Penelitian terdahulu
berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang telah di lakukan adalah:
1. Yusron Mubarok
2012, dengan
penelitiannya berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Application menggunakan Flash elite 2.0 pada Mata Diklat Baterai Untuk Siswa