Media pembelajaran mencakup software dan hardware dimasukkan pada kelompok yang berbeda yaitu bahan dan
peralatan. Namun demikian, fungsi dari keduanya adalah sama yaitu sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
b. Media Pembelajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005: 1 menyatakan bahwa di dalam metodologi pengajaran terdapat dua aspek yang
paling menonjol penting yakni metode dan media pengajaran sebagai alat bantu mangajar. Predikat menonjol di sini
tentunya tanpa mengesampingkan aspek pembelajaran yang lain. Keduanya digunakan oleh pendidik untuk mendukung kelancaran
proses belajar-mengajar.
1 Definisi Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.
Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun dalam hal ini dibatasi pada media dalam proses pembelajaran.
Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis
untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal Azhar Arsyad,2011: 4. Gagne
dalam Arif S. Sardiman 2011: 6 menyatakan bahwa
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Berdasarkan pendapat tersebut di dapat disimpulkan bahwa media merupakan perantara pesan yang merangsang siswa
untuk belajar yaitu dengan cara menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi yang diterima baik secara visual
maupun verbal. Pengertian perantara dalam hal ini terutama alat-alat fisik baik itu alat grafis, fotografis ataupun elektrolis.
2 Posisi Media dalam Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu si stem, hal ini membuat media
pembelajaran menempati posisi yang cukup pent ing dalam komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan dapat berlangsung secara optimal
I Wayan Satyasa, 2007: Media pembelajaran merupakan komponen integral dari sistem pembelajaran sehingga tidak
dapat dikesampingkan
keberadaannya dalam
proses pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen
komunikasi di tunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 1. Posisi Media Pembelajaran I Wayan Satyasa, 2007: 4
3 Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media
pembelajaran bertujuan
untuk meningkatnya minat siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran dan akhirnya dapat meningkatkanmempertinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Terdapat beberapa
alasan mengapa media dapat mempertinggi proses belajar siswa Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005: 2. Dalam
buku ini disebutkan dua alasan utama dari media dapat mempertinggi hasil belajar siswa yaitu; alasan pertama
berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain;
GANGGUAN
UMPAN BALIK IDE
PENGKODEAN MEDIA
PENAFSIRAN KODE MENGERTI
Sumber Pengalaman
n Pengalaman
Penerima
a Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. c Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-
mata komunikasi verbal melalui penurunan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Kontribusi media pembelajaran itu sendiri menurut Kemp dan Dayton seperti yang dikutip oleh Azhar Arsyad 2011 :
21-23 adalah : a. Penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap
siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan
isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda,
dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi
sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada
siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
b. Pembelajaran dapat lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga
dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik yang berubah-ubah,penggunaan efek khusus yang dapat
menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memilki aspek motivasi dan meningkatkan minat. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya
teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat
untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap
siswa. e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi
kata dan
gambar dalam
media pembelajaran
dapat dikomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara
yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan
atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
g. Sikap positif siswa terhadap materi apa yang mereka peajari dan terhadap proses belajar yang ditingkatkan.
h. Peran guru berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran
dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam
proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.
Media pembelajaran akuntansi dapat menggunakan media berbantuan komputer dengan disertai animasi atau
gambar yang dapat mempermudah pemahaman siswa atau dengan menggunakan media gamekuis. Materi perusahaan jasa
dan dagang merupakan materi kimia yang banyak mengandung konsep dan perhitungan. Penggunaan media pembelajaran
game kuis yang di dalamnya berisi materi yang disertai gambar dapat mempermudah siswa dalam belajar materi perusahaan
jasa dan dagang. Latihan soal berupa kuis dalam game dapat melatih siswa dalam memahami materi yang disampaikan
gurunya. Media pembelajaran akuntansi yang berkualitas dapat dibuat dengan melakukan penelitian pengembangan di bidang
pendidikan akuntansi. Penggunaan media pembelajaran
akuntansi perusahaan jasa dan dagang ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alat bantu siswa dalam melakukan belajar
mandiri.
4 Klasifikasi Media
Klasifikasi berbagai jenis media perlu dipelajari agar kita dapat memilih media dengan tepat. Menurut Seels dan Richey
dalam Azhar Arsyad 2011: 29, media dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:
a Media Hasil Teknologi Cetak yang dihasilkan melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
b Media Hasil Teknologi Audio-Visual yang dihasilkan dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual.
c Media Hasil Teknologi yang Berdasarkan Komputer yang dihasilkan melalui penggunaan sumber-sumber
yang berbasis micro-prosesor. d Media Hasil Gabungan Teknolgi Cetak dan Komputer
yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
Klasifikasi lain dari media pengajaran dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005: 3 adalah sebagai berikut:
a Media GrafisMedia Dua Dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagandiagram, poster, kartun, komik dan lain-
lain. b Media Tiga Dimensi yaitu dalam bentuk model padat
solid model, model penampang, model susun, model kerja, mockup, diorama dan lain-lain.
c Media Proyeksi seperti slide, film strips, penggunaan OHP dan lain-lain.
d Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
5 Multimedia Pembelajaran Interaktif
Menururt Daryanto 2013: 51 multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linear dan multimedia interaktif.
Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi Fengan alat pengontrol apapun yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, contohnya: televisi dan video. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia
yang dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, contohnya: aplikasi game dan
pembelajaran interaktf lainnya. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh ketika
menggunakan media pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, proses belajar-
mengajar dapat dilakukan dimana sajadan kapan saja serta
sikap belajar siswa dapat ditingkatkan terutama dalam hal kemandirian.
a Karakteristik multimedia pembelajaran Daryanto 2013:
53 memberikan penjelasan mengenai karekteristik multimedia pembelajaran sebagai
berikut: 1 Memiliki lebih dari satu media yang konvergen,
misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 2 Bersifat interaktif, dalam artian memiliki kemampuan
untuk mengakomodasi respon pengguna. 3 Bersifat
mandiri, dalam
pengertian memberi
kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga
pengguna bisa
menggunakan tanpa
bimbingan orang lain. Selain ketiga karakteristik
tersebut, lebih lanjut Daryanto menjelaskan multimedia pembelajaran sebaiknya
memenuhi fungsi sebagai berikut: a Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan
sesering mungkin. b Mampu pemberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengontrol laju kecepatan belajarnya. c Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan
yang jelas dan terkendali.
d Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguan dalam bentuk respon baik berupa
jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain- lain.
b Format multimedia pembelajaran Daryanto 2013: 54 menjelaskan format sajian
multimedia dapat dikategorikan menjadi lima kelompok, yaitu:
1 Tutorial. Format sajian ini merupakan multimedia yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara
tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi
suatu konsep disajikan dengan teks, gambar baik diam maupun bergerak dan grafik. Ketika dianggap bahwa
pengguan telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan
atau tugas. Jika jawaban benar, maka dilanjutkan dengan materi selanjutnya. Jika jawaban atau respon
pengguna salah, maka pengguana harus mengulang memahami sebagian atau seluruh konsep yang
disajikan. Kemudian pada bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes
untuk mengukur tigkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.
2 Drill and Practice. Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai kemahiran
dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap suatu konsep. Program ini juga menyediakan
serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya
ditampilkan secara acak. Program ini juga dilengkapi dengan
jawaban yang benar, dilengkapi dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan
bisa memahami suatu konsep tertentu. Pada akhir bagian pengguna juga bisa melihat skor akhir yang
dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang
diajukan. 3 Simulasi. Multimedia pembelajaran dengan format ini
mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi
didunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang. Pengguna seolah-olah melakukan aktivitas
menerbangkan pesawat terbang. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia
nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh dan menabrak.
4 Percobaan atau eksperimen. Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan
yang bersifat eksperimen. Program menyediakan serangkaian alat dan bahan, kemudian pengguna bisa
melakukan percobaan dan eksperimen sesuai dengan petunjuk. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat
menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara
maya tersebut. 5 Permainan. Permainan yang disajikan meruapakan
permainan yang mengacu pada proses pembelajaran. Dengan multimedia yang berformat permainan ini
diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa
mereka sesungguhnya sedang belajar sambil bermain. c Kriteria media pembelajaran
Menurut Romi Satria Wahono 2006 terdapat 3 aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran yaitu:
Pertama yaitu aspek rekayasa perangkat lunak: 1 Efektifitas dan efisiensi dalam pengembangan maupun
penggunaan media pembelajaran, 2 Reliable handal, 3 Maintainable dapat dipeliharadikelola dengan mudah,
4 Usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoperasiannya, 5 ketepatan pemilihan jenis aplikasi softwaretool untuk pengembangan
6 Kompatibilitas
media pembelajaran
dapat diinstaldijalankan,
7, Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan
mudah dalam eksekusi, 8 Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi
jelas, singkat,lengkap, trouble shooting jelas, terstruktur, dan antisipatif, desain program jelas, menggambarkan
alur kerja program, 9 Reusable sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan media pembelajaran lain. Kedua
yaitu aspek
desain pembelajaran:
a Kejelasan tujuan pembelajaran rumusan, realistis, b Relevansi tujuan pembelajaran dengan KDKurikulum,
c Cakupan
dan kedalaman tujuan pembelajaran, d Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran, f
Interaktivitas, g Pemberian motivasi belajar, h
Kontekstualitas dan aktualitas, h Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar, i Kesesuaian materi
dengan tujuan pembelajaran, j Kedalaman materi, k Kemudahan untuk dipahami, l Sistematis, m
Kejelasan uraian, n Konsistensi evaluasi dengan tujuan
pembelajaran, o Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi, p Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi.
Ketiga yaitu aspek komunikasi visual yaitu meliputi komunikatif, kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan,
sederhana dan memikat, audio narasi, sound effect, backsound, musik, visual layout design, typography,
warna, media bergerak animasi, movie, dan Layout ikon.
6 M-Learning Berbasis Android a. Definisi M-Learning
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dengan berbagai
strategi yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem Electronic Learning E-Learning sebagai bentuk
pembelajaran dengan memanfaatkan media digital. Istilah mobile learning pula dapat dikatakan sebagai bentuk
pembelajaran yang memanfaatkan perangkat dan teknologi bergerak.
Mobile Learning M-Learning adalah pengembangan dari E-Learning. Istilah mobile learning mengacu kepada
perangkat IT genggam dan bergerak dapat berupa PDA Personal Digital Assistant, telepon seluler, laptop, tablet
PC, dan sebagainya. Mobile learning dapat memudahkan
pengguna untuk mengakses konten pembelajaran di mana saja dan kapan saja, tanpa harus mengunjungi suatu tempat
tertentu pada waktu tertentu. Mobile learning berhubungan dengan mobilitas belajar, dalam arti pelajar semestinya
mampu terlibat dalam kegiatan pendidikan tanpa harus melakukan di sebuah lokasi fisik tertentu. Panji Wisnu
Wirawan, 2011: 22-23
b. Pengertian Android