99
individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih berhasil dalam hidupnya pendidikan, karir, dan pergaulan karena individu mampu
menjalin interaksi sosial yang baik dengan orang lain.
2. Hubungan Keterampilan Interpersonal dengan Interaksi Sosial di
Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMK N 1 Seyegan.
Hasil penelitian mengenai variabel keterampilan interpersonal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI di SMK Negeri 1
Seyegan memiliki keterampilan interpersonal yang tinggi dengan persentase 41,7. Persentase ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
keterampilan interpersonal yang baik berarti dapat menjalin dan membina hubungan yang harmonis dengan orang lain. Keterampilan interpersonal
yang dimiliki seorang remaja merupakan sebagai kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain secara efektif, memulai ataupun
mempertahankan suatu hubungan yang positif dalam berinteraksi sosial dengan orang lain. Sejalan dengan pendapat Ubaydillah Anwar 2008: 34
bahwa salah satu syarat meningkatkan keterampilan interpersonal yaitu dengan melakukan interaksi sosial dengan orang lain agar individu dapat
memahami satu sama lain, melakukan komunikasi, membangun kepercayaan, menghargai perbedaan, dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Seyegan memiliki tingkat keterampilan interpersonal yang
tinggi, yang berarti siswa dapat menjalin dan mempertahankan hubungan yang harmonis dan efektif dengan orang lain. Akan tetapi pada fenomena
100
yang dipaparkan di latar belakang masalah ketika melakukan observasi terdapat beberapa siswa yang menunjukkan keterampilan interpersonal
yang rendah seperti tidak mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial yang baru dan efektif, tidak mampu memecahkan masalah dengan
baik, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan tidak dapat membuka diri.
Terkait dengan hasil penelitian, fenomena ini terjadi karena pada dasarnya keterampilan interpersonal yang dimiliki oleh setiap individu
dapat dilatih. Keterampilan interpersonal tidak serta merta dimiliki oleh seluruh manusia. Sejalan dengan pendapat Johnson 2009: 4 yang
mengemukakan bahwa keterampilan interpersonal merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan dilatihkan. Seseorang tidak dilahirkan dengan
keterampilan interpersonal begitu saja, akan tetapi ketrampilan itu harus dilatihkan pada individu tersebut.
Fitria Susanti, Siswati dan Prasetyo Budi Widodo 2010: 147 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan
interpersonal yaitu partisipasi sosial. Keterampilan interpersonal seseorang dapat ditingkatkan dengan mendorong individu untuk berpartisipasi dalam
lingkungan sosialnya,
salah satunya
sekolah. Keterampilan
ini membutuhkan proses dalam pembentukannya. Pembentukan keterampilan
interpersonal dapat dikembangkan pada saat remaja, dimana salah satu tugas perkembangan remaja yaitu mengembangkan perilaku sosial yang
bertanggung jawab Syamsu Yusuf Juntika Nurihsan, 2006: 27.
101
Hipotesis kedua pada penelitian ini yaitu menghubungkan keterampilan interpersonal dengan interaksi sosial di sekolah. Hasil analisis
korelasi kedua variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan keterampilan interpersonal dengan interaksi sosial di sekolah
pada siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Seyegan dengan koefisien korelasi sebesar 0,656. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Oak Muhammad
Yaumi, 2012:144 yang menyatakan bahwa keterampilan interpersonal adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dalam situasi
sosial. Individu yang memiliki keterampilan interpersonal rendah menunjukkan sikap, diantaranya tidak mampu mengembangkan dan
menciptakan relasi sosial baru yang efektif, tidak mampu memecahkan masalah dengan baik, tidak dapat bergaul dengan berbagai perbedaan, tidak
mempunyai rasa empati, dan tidak dapat bekerjasama dengan baik. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan riset yang dilakukan oleh
Harvard Bureau of Vocational Guidence Lussier dalam Maryanto, 2013: 2 menyatakan bahwa SDM yang diberhentikan dari pekerjaannya
disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam membina hubungan baik dengan orang lain, baik atasan maupun teman sejawat. Hasil riset tersebut
menunjukkan bahwa keterampilan interpersonal berperan penting bagi setiap individu dalam melakukan interaksi dan menjalin hubungan dengan
orang lain. Buhrmester, D., et al. 1988: 98 juga menyatakan bahwa
keterampilan interpersonal sebagai kemampuan untuk memahami dan
102
berinteraksi dengan orang lain secara efektif, memulai ataupun mempertahankan suatu hubungan yang positif dalam interaksi sosial.
Berdasarkan pendapat Buhrmester, hal ini berarti bahwa keterampilan interpersonal berhubungan dan berkaitan erat dengan individu dalam
melakukan interaksi sosial.
3. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Keterampilan Interpersonal