Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

61

E. Kerangka Berfikir

Siswa SMK jika dilihat dari masa perkembangan manusia, notabene termasuk dalam fase remaja dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Masa remaja merupakan salah satu periode penting dan mempunyai resiko dalam rentang kehidupan manusia. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan pada diri remaja mengalami perubahan sangat besar yang ditandai oleh perubahan fisik serta perkembangan kognitif, emosi, moral dan sosial. Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa merupakan masa yang penuh dengan penyesuaian diri dan gejolak emosi dalam dirinya. Remaja diharapkan mampu mengelola emosinya dengan baik, agar dapat menyesuaikan diri, berinteraksi sosial dan mampu membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Remaja yang tidak dapat mengelola dan menempatkan emosinya dengan baik, tidak mampu berinteraksi sosial dengan baik, dan tidak mampu membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain, maka akan menimbulkan banyak permasalahan seperti yang terjadi pada siswa SMK Negeri 1 Seyegan. Permasalahan yang terjadi diantaranya sering terjadi konflik antar siswa menandakan siswa tidak dapat membina hubungan baik dengan orang lain, siswa tidak dapat mengelola dan menempatkan emosinya dengan baik seperti membuat kegaduhan sehingga menimbulkan perkelahian, dan juga terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungan sekolah sehingga merasa terisolir. Perlu adanya pembenahan terhadap hal-hal negatif yang dapat 62 menimbulkan dampak terhadap perkembangan remaja khususnya perkembangan emosi dan sosial. Melihat perkembangan emosional remaja yang belum stabil, maka penting bagi setiap remaja untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional memiliki peranan yang sangat penting dalam perilaku manusia termasuk pola perilaku siswa dalam berinteraksi sosial di sekolah dan membangun hubungan baik dengan orang lain. Setiap individu memiliki kapasitas emosi yang berbeda satu sama lain dalam dirinya, individu termasuk remaja dituntut untuk dapat mengenal emosi dirinya, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain dalam menghadapi tuntutan dan harapan dari lingkungan sekitarnya, salah satunya lingkungan sekolah. Remaja sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan dan berinteraksi dengan orang lain. Mu’tadin Miftakhur Rochman, 2014: 43 menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dipandang sebagai suatu aspek psikis yang sangat menentukan reaksi individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Remaja sebagai siswa perlu memiliki kecerdasan emosional yang baik untuk mendapatkan kualitas interaksional yang baik dengan lingkungann sekolahnya. Hal ini dikarenakan lingkungan sekolah memfasilitasi siswa untuk melakukan interaksi sosial dimana siswa dihadapkan pada karakteristik individu ataupun kelompok yang berbeda-beda. Seperti perbedaan karakteristik teman sebaya, guru, kurikulum, dan fasilitas sekolah. Hal tersebut menjelaskan bahwa salah satu yang mempengaruhi kemampuan 63 interaksi sosial siswa dalam lingkungan sosial yaitu kecerdasan emosional yang dimilikinya. Sama pentingnya dengan kecerdasan emosional, keterampilan interpersonal juga menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup menyendiri. Keterampilan interpersonal merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dalam situasi sosial Oak, Muhammad Yaumi, 2012:144. Manusia dalam hidup keseharian hampir tidak mungkin tidak berhubungan dengan orang lain karena secara kodrat manusia merupakan makhluk sosial. Menurut Ubaydillah Anwar 2008: 34 salah satu syarat meningkatkan interpersonal skills atau keterampilan interpersonal yaitu interaksi sosial. Hal ini dikarenakan dengan berinteraksi sosial setiap individu akan semakin paham posisi orang lain dan posisi diri sendiri. Interaksi sosial juga yang membuat individu semakin matang dalam menangani konflik, menangani perbedaan, dan menangkap maksud orang lain. Banyak hal yang harus dikuasai dan dimengerti oleh setiap individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya antara lain mengenal diri sendiri, mengenal dan memahami orang lain, mengekspresikan diri, menegaskan kebutuhan diri, memberikan dan menerima masukan, mendengarkan pembicaraan dengan orang lain, mempengaruhi orang lain, menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan orang lain, menjadi anggota sebuah tim, melakukan negosiasi, dan banyak hal lain. Siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sekolahnya juga dituntut untuk menguasai dan memahami karakteristik diri serta semua unsur yang 64 berada di lingkungan sekolah. Hal inilah yang menjadikan keterampilan interpersonal penting untuk dimiliki oleh setiap individu, begitu pula dengan siswa. Pemaparan di atas menegaskan bahwa tidak hanya kecerdasan emosional saja yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial di lingkungan sekolah, keterampilan interpersonal juga memiliki pengaruh dalam interaksi sosial siswa di sekolah. Berkaitan dengan kemungkinan adanya hubungan kecerdasan emosional dan keterampilan interpersonal dengan interaksi sosial di sekolah, maka dapat dikatakan bahwa apabila individu memiliki kecerdasan emosional dan keterampilan interpersonal yang tinggi, maka dapat berinteraksi sosial di sekolah dengan baik. Tiga hal di atas dapat didiagramkan sebagai berikut: Keterangan gambar: Kecerdasan Emosional X1 : Variabel Bebas Keterampilan Interpersonal X2 : Variabel Bebas Interaksi Sosial di Sekolah : Variabel Terikat Kecerdasan Emosional Keterampilan Interpersonal Interkasi Sosial di Sekolah 65

F. Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM Pengaruh Budaya Sekolah Dan Hubungan Interpersonal Antar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Di SMK N 1

0 6 18

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA SEKOLAH Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Tegal Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN DISIPLIN DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI 1 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 0 20

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Sosial di Sekolah pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri "X" Bandung.

0 0 26

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 129

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI JURUSAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH I MOYUDAN SLEMAN.

1 4 138

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 128

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMAMPUAN MANAJEMEN KONFLIK INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.

2 9 187

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SEKECAMATAN DANUREJAN YOGYAKARTA.

0 0 173

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 3 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

0 1 13