15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan John Mayer untuk menerangkan
kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan Shapiro, 2003: 5. Kualitas-kualitas ini antara lain: empati, mengendalikan
amarah, kemampuan menyesuaikan diri, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, disukai, ketekunan dan sikap hormat. Salovey Goleman,
2007: 57 menempatkan kecerdasan pribadi dari Gardner sebagai definisi dasar dari kecerdasan emosional. Kecerdasan yang dimaksud adalah
kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intrapribadi. Goleman 2005: 512 menyatakan bahwa kecerdasan emosional atau
emotional intelligence merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,
kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi diri sendiri atau mengendalikan suasana hati, dan kemampuan membina
hubungan dengan orang lain. Hal ini menjelaskan bahwa dengan kecerdasan emosional seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi
yang tepat, memilah kepuasan dan dapat mengatur suasana hatinya. Cooper dan Sawaf Al. Tridhonanto Beranda Agency, 2010: 8
mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan
16
emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Cooper dan Sawaf menjelaskan bahwa kecerdasan emosional menuntut seseorang untuk
mengenal jenis-jenis perasaan, menghargai dan menanggapi perasaan baik pada diri sendiri maupun orang lain dengan tepat, serta menerapkan secara
efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu yang dihasilkan emosi tersebut bila dimanfaatkan dengan benar dapat diterapkan
sebagai sumber energi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, mempengaruhi orang lain dan menciptakan hal-hal baru.
Ahli lain Salovey dan Mayer Hariwijaya, 2005: 9 mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan
emosi sendiri dan orang lain, serta menggunakan emosi-emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Menurut Salovey dan Mayer setiap
individu yang memiliki kecerdasan emosional akan dapat mengendalikan emosi sendiri maupun orang lain serta dapat memanfaatkan emosinya
dengan baik dalam berfikir dan sebelum melakukan suatu tindakan. Pendapat yang tidak jauh berbeda dari tiga ahli di atas dikemukakan
oleh Agus Efendi 2005: 172 mendefinisikan kecerdasan emosional dengan jenis kecerdasan yang fokusnya memahami, mengenali, merasakan,
mengelola, dan memimpin perasaan diri sendiri juga orang lain serta mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi sosial. Individu yang
memiliki kecerdasan emosional dituntut untuk dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari
guna memahami,
mengenali dan
mengendalikan baik perasaan diri sendiri maupun orang lain.
17
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan
atau mengelola emosi pada diri sendiri maupun orang lain dengan baik, dan menggunakannya secara efektif untuk memotivasi diri dan bertahan
terhadap tekanan, serta mengendalikan diri dalam membina hubungan yang produktif dengan orang lain.
2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional