23
c. Faktor pendidikan Hidup selalu dipengaruhi oleh lingkungan dan orang lain sebagai bagian
dari proses pendidikan. Proses pendidikan dapat menjadikan individu belajar agar dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri dengan baik,
berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama, dan menjadi individu yang bertanggung jawab.
Berdasarkan pendapat Goleman dan Tridhonanto di atas, faktor- faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional setiap individu dapat
diklasifikasikan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan emosional setiap
individu yaitu anatomi saraf emosi atau otak. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga.
4. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional bukan faktor bawaan sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari dan ditingkatkan. Proses meningkatkan kecerdasan
emosional dapat menciptakan emosi mulai dari rasa gembira sampai frustrasi, hal ini alami dan wajar. Berikut cara untuk meningkatkan
kecerdasan emosional yang sukses Hariwijaya, 2005: 128-130, yaitu: a. Pemeliharaan daya pikir aktif
Mencoba teknik kreatif baru dengan mengumpulkan dan mengevaluasi informasi secara terus menerus untuk mencari ide atau pendekatan baru.
24
b. Keterlibatan orang lain sebagai referensi Meminta pendapat orang lain atau ahli dan tidak hanya mengandalkan
persespi dan ide sendiri, jika menemui hambatan atau ingin mengembangkan pandangan.
c. Mendekatkan diri dengan cita-cita Menjadikan cita-cita sebagai titik tolak dan motivator untuk bertindak. Hal
ini dapat menjaga diri dengan target, dapat juga digunakan untuk menilai kemajuan dan ketepatan proyeksi diri.
d. Keterbukaan dalam berfikir Pertimbangkan beberapa alternatif dan cara pandang baru, usahakan untuk
tidak berpandangan sempit. e. Bertanggung jawab dan menghadapi kenyataan
Mengubah sebuah pendekatan ketika menghadapi jalan buntu pada saat melihat suatu konsep dengan segala variasi dalam pemecahan masalah.
f. Beristirahat ketika merasa putus asa Beristirahatlah jika mulai merasa frustasi, putus asa ataupun marah.
Tinggalkan masalah tersebut sampai memperoleh kembali antusias agar dapat memulai kembali dengan tujuan baru dan pendekatan yang berbeda.
g. Memrioritaskan permasalahan yang dihadapi Menyelesaiakan permasalahan tahap demi tahap jika merasa masalah yang
sedang dihadapi terlalu kompleks atau sulit diatasi, agar dapat membuka perspektif baru dan dapat melihat semua masalah jauh lebih efektif setelah
menyelesaikannya dengan sukses.
25
h. Bekerja mengikuti metode Menikmati setiap proses saat bekerja agar tidak kehilangan banyak langkah
penting dalam proses kreatif dan tidak merasa putus asa atau gagal mencapai tujuan.
Upaya meningkatkan kecerdasan emosional yang telah dikemukakan olah Hariwijaya diharapkan dapat menjadikan setiap individu memiliki
kecerdasan emosional yang sukses. Upaya tersebut yaitu: pemeliharaan daya pikir aktif, keterlibatan orang lain sebagai referensi, mendekatkan diri
dengan cita-cita, keterbukaan dalam berfikir, bertanggung jawab dan tidak menghindari kenyataan, beristirahatlah ketika merasa putus asa,
memrioritaskan masalah yang dihadapi, dan bekerja mengikuti metode. Pendapat lain dikemukakan oleh Claude Steiner Agus Nggermanto,
2005: 100 mengembangkan tiga langkah utama dalam mengembangkan kecerdasan emosional, yaitu:
a. Membuka hati Membuka hati adalah langkah pertama karena hati merupakan simbol pusat
emosi. Hatilah yang dapat membuat individu merasa senang, sedih, bahagia, takut, marah, dan cinta. Membuka hati berarti memulai membuka
perasaan dari impuls dan pengaruh yang membatasi perasaan dalam diri. b. Menjelajahi dataran emosi
Menjelajah dataran emosi adalah pernyataan tindakan perasaan, menerima pernyataan tindakan perasaan, menanggapi percikan intuisi dan validasi
percikan intuisi. Individu yang dapat membuka hati dan menjelajah dataran
26
emosi akan menjadi lebih bijak menanggapi perasaan sendiri maupun orang lain.
c. Mengambil tanggung jawab Membuka hati dan memahami peta dataran emosional orang lain saja tidak
cukup, mengambil tanggung jawab juga perlu untuk menyelesaikan, memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan atau permasalahan yang
terjadi dengan orang lain. Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab: mengakui kesalahan, meminta maaf dan memaafkan, dan menerima atau
menolak pengakuan. Upaya mengembangkan kecerdasan emosional menurut Claude
Steiner yaitu membuka hati, menjelajah dataran emosi, dan mengambil tanggung jawab. Berdasarkan beberapa upaya untuk meningkatkan dan
mengembangkan kecerdasan emosional yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: memelihara daya pikir, menjadikan orang lain
sebagai referensi, mendekatkan diri dengan cita-cita, berfikir dan bersikap terbuka, membuka hati, menjelajah dataran emosi, dan mengambil
tanggung jawab.
5. Cara Pengukuran Kecerdasan Emosional