38
pendapat dua ahli di atas upaya meningkatkan keterampilan interpersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: berfikir optimis, berfikir
positif, menghargai orang lain, memberikan senyum dan humor, open minded, empati, mendengarkan dan menyelesaikan konflik.
5. Cara Pengukuran Keterampilan Interpersonal
Pengukuran keterampilan interpersonal siswa pada penelitian ini berdasarkan aspek-aspek atau indikator yang telah dijelaskan oleh Johnson
yaitu: keterbukaan
diri, membangun
kepercayaan, komunikasi,
mengekspresikan perasaan verbal dan nonverbal, mendengarkan dan menanggapi, dan menyelesaikan konflik. Pada penelitian ini deskriptor dari
aspek keterampilan interpersonal disusun menjadi suatu pernyataan- pernyataan. Pada setiap pernyataan diberi skala-skala, untuk mengukur
tinggi rendahnya keterampilan interpersonal.
C. Kajian Interaksi Sosial di Sekolah
1. Pengertian Interaksi Sosial di Sekolah
Seseorang dapat hidup sebagai manusia apabila hidup di tengah- tengah masyarakat. Hidup ditengah-tengah masyarakat dituntut untuk dapat
berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat. Interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Arti lain,
interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dan individu, antara individu dan kelompok individu, dan hubungan timbal
39
balik antara kelompok individu dan kelompok individu yang lain Supardi 2011: 89.
Sadali, dkk. 2007: 46-47 juga mendefinisikan interaksi sosial sebagai suatu hubungan timbal balik antara dua atau lebih individu. Proses
interaksi ide, pandangan dan tingkah laku individu yang satu saling memperngaruhi, mengubah atau memperbaiki individu lain, atau
sebaliknya. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Bimo Walgito Tri Dayakisni, 2012: 5 menyatakan interaksi sosial sebagai suatu hubungan
antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lainnya sehingga terdapat hubungan
yang saling timbal balik. Interaksi sosial yang dikemukakan oleh tiga pendapat di atas pada
dasarnya mempunyai makna yang sama yaitu hubungan timbal balik antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lainnya dan mempunyai
pengaruh antara satu dengan yang lainnya. Sekolah dalam penelitian ini disebutkan sebagai salah satu agen
sosialisasi dalam sistem pendidikan formal, seseorang mempelajari hal baru yang belum dipelajarinya dalam keluarga maupun kelompok bermain,
pendidikan formal mempersiapkan untuk penguasaan peran-peran baru
dikemudian hari, dikala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.
Berdasarkan beberapa uraian beberapa pendapat di atas dapat peneliti tarik sebuah pengertian bahwa interaksi sosial di sekolah yaitu hubungan
timbal balik yang terjadi di lingkungan pendidikan formal antara siswa
40
dengan guru, karyawan, maupun antar siswa, dan masing-masing siswa yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif dalam bentuk
mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.
2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial di Sekolah