42 dikembangkan oleh Malcolm Provus ini merupakan model yang
menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Evaluasi program yang dilakukan oleh evaluator mengukur
besarnya kesenjangan yang ada di setiap komponen. Berdasarkan pemaparan berbagai model evaluasi di atas, kajian
penelitian ini menggunakan model evaluasi Stake Countenance. Model Stake
Countenance digunakan karena mempunyai 3 aspek yaitu antecedents masukan,
transactions proses dan outcomes keluaran yang sesuai kebutuhan pada penelitian ini dalam mengevaluasi tingkat kepuasan
pelanggan. Aspek antecedents merupakan input yang seharusnya disediakan
sekolah, transactions merupakan proses yang seharusnya terjadi disekolah
dan outcomes merupakan keluaran yang seharusnya dihasilkan oleh sekolah.
3. Model Evaluasi Stake Countenance
Model evaluasi ini dikembangkan oleh Stake. Model ini menekankan pada dua langkah pekerjaan evaluasi yaitu deskripsi
description dan pertimbangan
judgement, serta membedakannya menjadi tiga tahapan yaitu antecedents masukan, transactions proses dan outcomes keluaran.
Menurut Suharsimi Arikunto 2014: 43 sebagai berikut.
Gambar 4. Model Countenance Stake
Rational Intens Observation
Standard Judgements
Antecedent Transaction
Outcomes Description matrix
Judgements matrix
43 Berdasarkan gambar tersebut dalam setiap program yang dievaluasi,
evaluator harus mampu mengidentifikasi tiga hal, yaitu 1 antecendent, yang
diartikan sebagai masukan merupakan yang seharusnya disediakan oleh sekolah tenaga pendidik, kesiswaan, sarana prasarana, pembiayaan, 2
transactions, yang diartikan sebagai proses, merupakan kegiatan yang seharusnya terjadi disekolah.
Transactions dapat diartikan sebagai aspek pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. 3
outcomes, yang diartikan sebagai hasil. O
utcomes dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan pelanggan dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO
9001:2008. Tabel 1. Prinsip SMM ISO 9001:2008 dengan Model
Countenance Stake
No Prinsip SMM
ISO 9001:2008 Evaluasi Model Coutenance Stake
Antecendent Transaction
Outcomes
1. Berfokus pada
pelanggan 1.
Harapan siswa dalam
pembelajaran 2.
Kesesuaian pembelajaran
terhadap siswa 1.
Pembelajaran sesuai harapan
siswa 2.
Penilaian kinerja sekolah
3. Kesesuaian
sekolah 2.
Kepemimpinan 1.
Peran Kepala sekolah
2. Kesiapan tenaga
pendidik 1.
Peran Guru 2.
Kompetensi Guru dikelas
3. Melibatkan semua
orang 1.
Kesiapan administrasi
2. Pembiayaan
Pembelajaran yang bermutu
4. Pendekatan proses
Proses pembelajaran
5. Pendekatan sistem
1. Pemberdayaan
sumber daya 2.
Pemberdayaan sarana
prasarana Hasil pembelajaran
sesuai standar
6. Perbaikan
berkesinambungan Kesiapan sarana
prasarana 7.
Pendekatan fakta Menghimpun
informasi 8.
Hubungan saling menguntungkan
Hubungan guru dan siswa
Kinerja sekolah 1.
Kultur sekolah 2.
Budaya sekolah
44
D. Kajian Penelitian yang Relevan