Penerapan Sistem Manajemen Mutu di SMK

15 Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan maka sistem manajemen mutu disekolah harus segera dibudayakan, oleh karena itu sekolah harus mengelola manajemen mutu dan mengontrol secara berkesinambungan agar tujuan pendidikan tercapai dan kepuasan pelanggan terpenuhi.

a. Penerapan Sistem Manajemen Mutu di SMK

Sekolah harus melakukan perubahan pada sistem di dalamnya dalam menghasilkan layanan pembelajaran yang bermutu. Tahapan dalam melakukan perubahan agar mutu tercapai sesuai yang diinginkan sekolah, diantaranya melalui tahapan perencanaan, pengawasan dan perbaikan mutu. Proses pencapaian mutu dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan setiap personal dalam sekolah yang harus dapat saling bekerjasama, berkomitmen, tanggung jawab, konsisten dengan tujuan agar produk layanan yang diinginkan pelanggan dapat terpenuhi. Manajemen mutu yang baik akan tercipta jika dalam setiap bagian proses penyelenggaraannya harus dilakukan pengontrolan, pencatatan dan dokumentasi. Pengontrolan dilakukan sesuai standarprosedur mutu yang telah ditetapkan, pencatatan dilakukan pada setiap kesalahan atau apa yang menyimpang sehingga ada catatan-catatan untuk peningkatan mutu selanjutnya, dan dokumentasi dilakukan untuk mendokumentasikan semua proses pencapaian mutu. Sugiyono, dkk 2011: 166 menyatakan bahwa mutu merupakan konsep yang dinamis. Mutu hanya dapat diukur dari kepuasan pelanggan, sementara itu kepuasan bersifat relatif karena antara pelanggan 16 satu dengan yang lain tidak bisa menunjukkan rasa kepuasan yang sama pada mutu pelayanan yang sama. Nanang 2012: 16 menyatakan bahwa dalam pendidikan proses pengelolaan manajemen mutu menggunakan pendekatan PDCA Plan, Do, Check, Act secara berkesinambungan. Pendekatan tersebut diterapkan supaya dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang profesional dapat mencapai standar kompetensi yang di harapkan. Gambar 2. Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan Nanang F, 2013:16 Berdasarkan gambar siklus diatas, bahwa model pengelolaan penjaminan mutu pendidikan menggunakan pendekatan PDCA yaitu proses sirkuler setiap kegiatan: 1 Formulasi kebijakan merupakan tahap penetapan regulasi dan standar penjaminan mutu pendidikan, menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan sekolah. 2 implementasi merupakan tahap pelaksanaan standar penjaminan mutu pendidikan, 3 Monitoring dan Evaluasi merupakan tahap pengendalian standar penjaminan mutu pendidikan, memantau dan mengukur terhadap kebijakan sasaran dan Rekomendasi ACTION Monitaring Evaluasi CHECK Implementasi DO Formulasi Kebijakan PLAN 17 persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya. 4 rekomendasi merupakan tahap pengembangan standar penjaminan mutu pendidikan, lakukan tidakan perbaikan kinerja proses secara berkesinambungan. Sasaran mutu sekolah akan tercapai jika sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 dapat diterapkan dengan baik berorientasi pada tingkat kepuasan pelanggan.

3. Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008