9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Menengah Kejuruan
Undang-Undang  Republik  Indonesia  nomer  20  Tahun  2003  tentang Sistem Pendidikan Nasional pada  BAB VI pasal 15 2013: 104 menyatakan
bahwa  pendidikan  menengah  kejuruan  merupakan  pendidikan  menengah yang  mempersiapkan  peserta  didik  terutama  untuk  bekerja  dalam  bidang
tertentu.  Pendidikan  menengah  kejuruan  bertanggung  jawab  untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan
dan  keahlian,  sehingga  lulusannya  dapat  mengembangkan  kinerja  apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan menengah kejuruan akan meningkatkan
kemampuan  siswa  untuk  dapat  mengembangkan  diri  sejalan  dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan
siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. Jalur  pendidikan  di  Indonesia  terdiri  dari  pendidikan  formal  dan
informal  yang  dapat  saling  melengkapi  dan  memperkaya.  Undang-Undang Republik Indonesia nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2013:  62  Pendidikan  formal  adalah  jalur  pendidikan  yang  terstruktur  dan berjenjang  yang  terdiri  atas  pendidikan  dasar,  pendidikan  menengah  dan
pendidikan tinggi. Pendidikan formal diantaranya kurikulum serta penilaiannya diatur oleh pemerintah sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga  dan  lingkungan  contohnya  tempat  kursus,  bimbingan  belajar,
10 sanggar-sanggar  yang  kurikulumnya  dibuat  dan  dievaluasi  sendiri  oleh
pengelola. Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  20  Tahun  2003  tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 18 ayat 1, 2, dan 3 2013: 69 menyebutkan bahwa a pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, b
pendidikan  menengah  terdiri  atas  pendidikan  menengah  umum  dan pendidikan menengah kejuruan, c pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah  Atas  SMA,  Madrasah  Aliyah MA,  Sekolah  Menengah  Kejuruan SMK,  dan  d  Madrasah  Aliyah  Kejuruan  MAK,  atau  bentuk  lain  yang
sederajat. Mulyasa  2007:  96,  menyatakan  bahwa  tujuan  sekolah  menengah
kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan siswa untuk hidup mandiri dan mengikut pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Peran pendidikan kejuruan sangat  strategis  dalam  menyiapkan  calon  tenaga  kerja  yang  memiliki
keterampilan  profesional  tertentu  untuk  memperoleh  bidang  pekerjaan profesional yang sesuai  dengan spesialisasinya dan tidak tertutup juga  bagi
tamatan SMK untuk melanjutkan pendidikan hingga keperguruan tinggi. Berdasarkan  berbagai  pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
pendidikan  menengah  kejuruan  merupakan  jenjang  pendidikan  yang mempersiapkan  peserta  didik  dalam  bidang  tertentu  yang  bertujuan
menghasilkan  peserta  didik  yang  siap  bersaing  dalam  dunia  kerja  dengan didukung  kecerdasan,  pengetahuan,  kepribadian,  akhlak  serta  keterampilan
yang sesuai dengan program kejuruannya.
11 Upaya  perbaikan  mutu  sekolah  harus  dilakukan  dengan  berorientasi
pada  pencapaian  mutu.  Semua  program  dan  kegiatan  pendidikan  serta pembelajaran  di  sekolah  pada  hakikatnya  harus  bisa  diarahkan  pada
pencapaian mutu. Perlu dikerahkan semua pikiran, tenaga, dan strategi untuk bisa  mewujudkan  mutu  tersebut  di  sekolah  sehingga  proses  pembelajaran
berjalan dengan baik dengan menerapkan sistem manajemen mutu.
2. Sistem Manajemen Mutu