Upaya yang Dilakukan Instruktur

83

B. Pembahasan Penelitian

1. Upaya menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan melalui

program bimbingan keterampilan di BPRSW Yogyakarta Dalam KBBI, upaya diartikan sebagai usaha atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. Jadi artinya upaya disini yaitu usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang diupayakan yaitu untuk menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan melalui program bimbingan keterampilan di BPRSW. Upaya ini dilakukan untuk mengajarkan warga binaan agar mandiri. Mandiri yang dimaksudkan adalah mereka dapat menciptakan usaha secara mandiri dan tidak bergantung pada usaha orang lain. Menurut Tomang Ade Prapanca 2012: 37 ada 3 hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki beberapa unsur yaitu: 1 perhatian, 2 rasa senang 3 motif. Untuk menumbuhkan unsur tersebut di jiwa warga binaan, maka diperlukan metode untuk hal tersebut. Upaya menumbuhkan minat berwirausaha kepada seseorang tidaklah mudah. Terutama bagi seseorang yang mempunyai masalah sosial dan ekonomi dalam kehidupannya. Di BPRSW, untuk menumbuhkan minat berwirausaha harus mempunyai kecakapan yang khusus agar warga binaan mudah untuk memahami upaya tersebut.

a. Upaya yang Dilakukan Instruktur

Usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan di BPRSW bisa dilakukan dari upaya instruktur dan upaya lembaga. 84 Untuk menarik perhatian warga binaan terhadap berwirausaha melalui bimbingan keterampilan, upaya yang dilakukan instruktur adalah mengajak warga binaan untuk saling bercerita mengenai wirausaha. Untuk menarik perhatian warga binaan agar berminat berwirausaha diawali dengan saling bercerita, sharing sesuai keinginan mereka. Dengan seperti itu, warga binaan yang merasa tertarik dapat terlihat melalui semangat mereka. Sharing yang dilakukan antara warga binaan dan instruktur dapat dikatakan cukup dekat. Karena warga binaan sudah mengenal baik instruktur sejak awal mereka menjadi peserta rehabilitasi. Kedekatakan warga binaan instruktur itu lah yang dimanfaatkan oleh instruktur untuk memberikan daya tarik wirausaha sedikit demi sedikit. Kedekatan tersebut merupakan salah satu sikap warga binaan mampu menjalin dan menjaga hubungan baik dengan orang lain, yang tentunya itu merupakan sikap dari wirausaha. Seperti teori dari Kasmir 2006: 27 yang menyebutkan bahwa mengembangkan dan memelihara hubungan dengan berbagai pihak merupakan salah satu ciri-ciri dari wirausahawan. Dengan kedekatan tersebut warga binaan merasa bebas untuk bertanya dan mengungkapkan pemikiran mereka, sehingga sharing tersebut juga dapat menjadi diskusi penting bagi warga binaan mengenai berwirausaha dalam bidangnya masing-masing. Sharing yang dilakukan kebanyakan di mulai oleh warga binaan yang aktif, namun ada juga warga binaan yang pasif yang hanya bertanya sesuai kepentingan saja. Dari hal terebut dapat terlihat sikap warga binaan yang semangat untuk mencari tahu apa yang mereka butuhkan 85 nantinya. Semangat tersebut dapat dikatakan sebagai kerja keras yang dilakukan oleh warga binaan untuk mendapatkan ilmu yang mereka butuhkan. Ketika warga binaan sudah cukup puas dengan rasa penasaran dan sudah merasa tertarik dengan wirausaha, tentunya akan memunculkan perasaan senang pada diri mereka untuk menekuni bidang usaha yang akan dijalankannya. Suatu usaha jika dijalankan dengan rasa tidak senang maka tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka dari itu agar memunculkan rasa senang warga binaan untuk berwirausaha mereka harus merasa tertarik terlebih dahulu kepada usaha tersebut. Karena ketertarikan dan kesenangan merupakan hal yang saling mendukung. Ketertarikan warga binaan kepada wirausaha sangat jelas terlihat ketika warga binaan merasa senang dengan hal yang menurut mereka menarik. Semangat yang tinggi juga tidak lepas dari kesenangan warga binaan terhadap kegiatan yang ditekuninya. Warga binaan yang mempunyai kemauan tinggi dan merasa tertarik akan wirausaha pasti akan semangat menekuni bidang yang dikerjakan sehingga dapat memunculkan tujuan tersendiri dari diri mereka yaitu untuk dapat mandiri berwirausaha. Mereka akan mempunyai visi dan tujuan yang jelas untuk usaha mereka. Ketika warga binaan tidak merasa senang, tentunya akan sulit untuk menjalani kegiatan mereka. Mereka akan melakukan apa saja untuk menghindari ketidak senangan tersebut. Ketertarikan dan kesenangan 86 warga binaan juga dapat mempengaruhi berjalannya usaha yang mereka tekuni. Dengan ketertarikan dan kesenangan warga binaan terhadap bidang mereka, tentunya itu akan mempermudah mereka untuk mencari strategi pada usaha yang dijalani, menentukan peluang masyarakat misalnya. Menentukan peluang usaha maupun kebutuhan yang ada di masyarakat sekitar merupakan salah satu strategi untuk menjalankan usaha mandiri warga binaan. Selain itu, mereka juga mulai dapat menentukan resiko-resiko yang ada sebagai wirausaha, warga binaan yang merasa tertarik dan senang tentunya akan memikirkan resiko tersebut dan akan mencari solusi untuk resikonya, lain halnya dengan warga binaan yang merasa tidak tertarik dan tidak senang dengan memikirkan resiko tersebut mereka sudah berputus asa dan mencari alternatif usaha lainnya. Upaya lain yang dilakukan yaitu dengan cara memotivasi juga dilakukan oleh instruktur yang terkait dengan program bimbingan keterampilan. Motivasai tersebut diberikan agar memberikan dorongan lebih kepada warga binaan setelah mereka memberikan pengetahuan mengenai wirausaha. Motivasi yang diberikan juga bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah warga binaan terhadap minat mereka sehingga ketika warga binaan mempunyai masalah mereka dapat terbantu dengan solusi yang diberikan oleh instruktur maupun peksos. 87 Motivasi tersebut berupa nasihat yang diberikan instruktur kepada warga binaan. Dengan nasihat tersebut diharapkan dapat menjadi masukan untuk warga binaan. Selain itu instruktur menggunakan pengalaman- pengalaman mereka ketika mengawali sebuah usaha kemudian mereka jadikan motivasi untuk warga binaan.

b. Upaya yang Dilakukan Lembaga