Setting dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data

40 sampling didasarkan atas ciri- ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri – ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini sumber yang digunakan dipilih berdasarkan kriteria yang menyangkut dengan penelitian. Yang pertama adalah kepala BPRSW yang mempunyai jabatan tertinggi BPRSW, Kasie PRS Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial yang menjadi pengelola dari program bimbingan keterampilan, Pekerja Sosial masyarakat sebagai pendamping warga binaan dan pendamping program bimbingan keterampilan, Instruktur sebagai pendidik dalam program bimbingan keterampilan, dan Warga Binaan sebagai sasaran dalam penelitian ini.

C. Setting dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan lokasi dalam penelitian ini yaitu di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita yang terletak di Dusun Cokrobedog, Kelurahan Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY. Tempat tersebut dipilih dengan alasan karena Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita DIY merupakan salah satu tempat yang memberikan pelayanan rehabilitasi sosial kepada korban permasalahan sosial, khususnya permasalahan sosial wanita. BPRSW juga merupakan balai yang mempunyai program – program yang termasuk dalam cakupan pendidikan non formal. Khususnya yaitu program bimbingan keterampilan yang diberikan untuk mengajarkan dan melatih skill warga binaan. 41

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Penelitian ini, merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dan teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut adalah penjelasan dari masing – masing teknik : 1 Observasi Teknik observasi pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal – hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Teknik observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu. Ida Bagoes Mantra, 2008:79 a. Observasi Partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. 42 b. Observasi terus terang dan tersamarkan Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada subjek penelitian sebagai sumber data, bahwa dia sebagai peneliti sedang melakukan sebuah penelitian. Jadi mereka subjek penelitian yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi, dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang kalua suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan jika dilakukan dengan terus terang, peneliti tidak akan diizinkan untuk melaksanakan observasi. c. Observasi tidak berstruktur Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. 2 WawancaraInterview Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dana tau keyakinan pribadi. Esterberg 2002 mengemukakan beberapa macam wassswancara, yaitu : 43 a. Wawancara terstruktur Structured Interview Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan. b. Wawancara Semiterstruktur Semistructure Inteview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. c. Wawancara tak berstruktur unstructured interview Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan ndatanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 3 Dokumentasi 44 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat dipahami sebagai setiap catatan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Dokumen meliputi materi seperti: fotografi, video, film, memo, surat, rekaman, dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono 2015:330 “hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibeldapat dipercaya kalua didukung oleh sejarah pribadi kehidupan yaitu berupa foto, atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.

E. Instrumen Penelitian