61
yang dimaksudkan adalah skill dan kreativitas keterampilan yang dimiliki oleh warga binaan yang diberikan oleh BPRSW. Kemudian
skill yang dimiliki warga binaan dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka mendatang. Harapannya dengan memiliki skill tersebut warga
binaan mendapatkan arahan untuk membenahi kehidupan mereka tentunya dalam segi ekonomi.
b. Anggaran
Perencanaan program yang ada di BPRSW menggunakan bentuk anggaran seperti yang dijelaskan oleh ibu Sp selaku Kasie PRS:
“kalau untuk perencanaan biasanya kita secara global, karena ini kan sudah program rutin, karena sudah jadi program tahunan. Jadi
sekarang saya merencanakan untuk kegiatan kedepan. Bentuk perencanaan itu kita wujudnya dalam bentuk penganggaran, jadi
untuk keterampilan misalnya olahan pangan dalam satu tahun itu yang dibutuhkan apa saja, selain instuktur yaa.. kalau instruktur
kan jelas itu honor, itu ada berapa jpl dalam satu tahun itu, ada berapa hari. Itungannya kan satu hari 3 jpl, 1 minggu itu ada
berapa kita tentukan dalam satu tahun besarannya ada berapa. Begitu juga untuk bahan yang dibutuhkan, untuk satu tahun itu
apa saja, misalnya untuk bahan
– bahannya, itu semuanya baik olahan pangan, jahit maupun salon dan batik. Jadi perencanaan
lebih dalam bentuk ke penganggaran untuk menunjang kegiatan itu bisa berjalan, termasuk selain bahan juga alat, jadi peralatan
yang sudah ada yang perlu diganti apa, yang perlu ditambah apa itu kita rencanakan sekarang untuk tahun berikutnya. Itu
perencanaannya seperti itu, wujudnya nanti anggaran.
Anggarannya dari pemerintah daerah APBD.” CW 6, 20042017
Kemudian Ibu WD selaku peksos menambahkan: “kalau perencanaan disini menggunakan anggaran nggih mba,
jadi sudah di plot anggaran untuk perkegiatan, yang dibutuhkan apa saja. Nanti sudah dianggarkan” CW 2, 10042017
62
Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan dalam program bimbingan keterampilan yaitu didapat dari dana APBD.
Angaran tersebut menjadi perencanaan pokok dalam pengelolaan program bimbingan keterampilan. Kemudian anggaran yang didapat
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di setiap program keterampilan.
c. Strategi
Dari perencanaan berupa anggaran yang didapat dari APBD, strategi tetap dilakukan dalam perencanaan tersebut, strategi yang
dilakukan yaitu dengan memisah-misah dana yang didapat sesuai dengan kebutuhan masing-masing program. Ibu Sp menjelaskan:
“nah kalau strateginya dana yang tadi didapat dari APBD kan kita plotkan, nah di plotkannya itu sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan dari masing-masing keterampilan seperti medianya dan sarprasnya kalau yang menyangkut pembelajaran itu dari
instruktur. Jadi strategi kita cuma memberikan kebutuhan dalam pembelajaran. Karena kan perencanaan kami semuanya
berbentuk anggaran seperti yang saya jelaskan tadi ya mba, jadi untuk strateginya juga anggaran juga mba. Tapi ya tetap saja
seperti tadi, perencanaannya harus setahun sebelum. Intinya semua perencanaan menggunakan anggaran sesuai dengan
kebutuhan yang ada lah.” CW 6, 20042017
Kemudian, ibu SS selaku kepala BPRSW menegaskan: “kalau strategi ya itu tadi ya mba, di plotkan dananya sesuai
kebutuhan yang ada di masing-masing p rogram.” CW 7,
02052012
Jadi kesimpulannya yaitu strategi yang digunakan dalam perencanaan program yaitu melalui anggaran yang didapatkan.
63
Anggaran tersebut kemudian di plotkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keterampilan yang ada. Kebutuhan tersebut
bisa berupa mediabahan dan sarana dan prasarana.
d. Metode