69
berbagai macam latar belakang, jadi banyak kemungkinan bawha untuk menerima materi dari instruktur, juga bermacam-macam tipenya. Ibu
Ya sebagai instruktur salon kecantikan dan kulit mengatakan: “Kalau disini kadang-kadang ada yang dikasih pelajaran ada yang
gak bisa nangkep, udah berkali-kali diajari padahal udah jelas keterangannya itu masih dia gak hafal, jadi butuh kesabaran
” CW 4, 18042017
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk menerima materi dari instruktur warga binaan mempunyai cara sendiri-
sendiri. Ada yang lambat dan ada juga yang lumayan cepat. Hal tersebut tergantung pada kemandirian anak, dan tentunya juga tergantung pada
latar belakang yang melekat pada anak tersebut.
c. Metode
Metode merupakan cara dalam pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang dimaksudkan disini adalah cara
dalam pembelejaran keterampilan di BPRSW untuk mencapai tujuan keterampilan tersebut. Metode yang digunakan dalam program
keterampilan di BPRSW sebagian besar adalah praktek. Ibu DV selaku instruktur olahan pangan mengatakan:
“yaa kalau saya sih gimana ya, gak bisa di ini soalnya anake… kalau saya ya langsung aja to langsung ke anaknya, kalau teori
terlalu banyak gak bisa anak-anak itu. Iya langsung praktek, saya kasih tau saya tuliskan disini resepnya saya bacakan maksudnya
ini ini ini, langsung praktek.. kayak gitu.” CW 8, 0805.2017
Selanjutnya ibu SW menjelaskan hal serupa:
70
“sama anak-anak ini biasanya saya ngetutke saja. Yaa jadi kalo memang kalo kadang untuk unggah ungguh ada yang kurang gitu
ya tapi kita coba aja dulu. Nanti suatu saat kita bisa kasih masukan kita masukkan, tidak hanya jahit tapi seperti itupun saya
masukkan. Yang jelas praktek nggih mba” CW 10, 12052017
Kemudian RTS mengatakan: “yo praktek mba, teori paling dikandani sekalian kita praktek”
CW 11, 06062017
Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas yaitu, metode yang dilakukan dalam pelatihan yaitu umumnya menggunakan pratek,
namun teori juga digunakan untuk diselingi dalam setiap praktek.
d. Media
Media merupakan alat yang digunakan dalam suatu pembelajaran. Media digunakan untuk mempermudah penyampaian
materi yang diberikan oleh instruktur kepada anak-anak. Dengan adanya media, dapat menunjang keberhasilan dari program bimbingan
keterampilan yang diberikan. Dalam pelaksanaan keterampilan olahan pangan, ibu DV mengungkapkan media yang digunakan sebagai
berikut: “saya medianya banyak ya mba, medianya yaa seperti alat-alat
masak pada umumnya, bahannya juga sama tergantung saya mau memberikan materi apa untuk hari ini.” CW 8, 08052017
LS sebagai warga binaan mengatakan: “macem-macem nek media ne mba setiap keterampilan beda-
beda” CW 12,06062017
71
Media yang digunakan dalam program bimbingan keterampilan bermacam-macam dan berbeda antara satu keterampilan dengan
keterampilan lainnya. Media tersebut sudah direncanakan dari lembaga dengan bentuk anggaran. Jadi setiap intruktur yang mengajar di
program bimbingan keterampilan hanya memberikan intruksi media yang digunakan kemudian pihak lembaga yang menyediakan. Seperti
yang dijelaskan oleh Ibu SW selaku intruktur keterampilan jahit: “media yang saya dapat semuanya dari lembaga ya mba, yang
saya tekankan untuk ini Cuma media yang dibutuhkan harus terpenuhi lah untuk peranak. Mulai dari bahan dan lain
sebagainya supaya tidak menghambat jalannya pelatihan.” CW 10, 12052017
Untuk memperlancar jalannya program keterampilan memang media sangat penting diberikan. Media yang digunakan di BPRSW
setiap keterampilan harus sesuai dengan jumlah anak yang mengikuti keterampilan tersebut. Karena metode yang digunakan adalah praktek,
maka media yang diberikan juga harus sesuai, artinya peranak harus menggunakan media sendiri-sendiri.
e. Sarana dan Prasarana