Sifat Pendidikan Kepramukaan Pramuka Penggalang

39 dimaksimalkan sebagai upaya pengembangan potensi yang ada pada diri pribadinya.

5. Sifat Pendidikan Kepramukaan

Pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah memiliki beberapa sifat. Joko Mursitho 2011:22 menyatakan bahwa sifat dari adanya pendidikan kepramukaan terdiri dari lima macam yaitu sebagai berikut. a. Terbuka, yaitu dapat didirikan seluruh Indonesia dan diikuti oleh Warga Negara Indonesia tanpa membedakan suku, ras, dan agama. b. Universal, yaitu tidak dapat terlepas dari idealisme prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan sedunia. c. Sukarela, yaitu tidak ada unsur paksaan, kewajiban, dan keharusan untuk menjadi anggota gerakan pramuka. d. Patuh dan taat terhadap semua peraturan dan perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. e. Non politik, yaitu memiliki pengertian antara lain: 1 bukan organisasi kekuatan sosial politik dan bukan bagian dari salah satu dari kekuatan organisasi sosial politik, 2 seluruh jajaran gerakan pramuka tidak dibenarkan ikutserta dalam kegiatan politik praktis, dan 3 secara pribadi anggota gerakan pramuka dapat menjadi anggota organisasi sosial politik. 40

6. Pramuka Penggalang

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu: siaga, penggalang, penegak, pandega, dan anggota dewasa yaitu: pembina pramuka, pembantu pembina pramuka, pelatih pembina pramuka, pembina profesional, pamong saka dan instruktur saka, pimpinan saka, andalan, pembantu andalan, anggota mabi dan staf karyawan kwartir. Joko Murshito 2011:49 menjelaskan bahwa pramuka penggalang merupakan anggota muda gerakan pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pada usia ini, anak-anak memiliki sifat keingintahuan curiousity yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu, titik berat pada latihan penggalang terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan pramuka penggalang. Anton Kristiadi 2014:111 menyatakan bahwa pramuka penggalang adalah tingkatan menengah dalam gerakan pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pramuka penggalang merupakan golongan anggotakelompok setelah pramuka siaga. Tingkatan pramuka penggalang terdiri dari ramu, rakit, terap, dan penggalang garuda. Pramuka penggalang memiliki satuan yaitu dalam bentuk regu, dan pada setiap regu tersebut terdapat Pinru pemimpin regu. Pramuka penggalang terdiri dari dua regu, yaitu regu putra dan regu putri. Nama untuk regu putra adalah dengan menggunakan berbagai nama binatang, sedangkan untuk regu putri menggunakan berbagai nama bunga. 41 Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa siswa kelas VI sekolah dasar merupakan anggota muda yaitu golongan pramuka penggalang yang berusia 11-15 tahun. Siswa pada golongan pramuka penggalang memiliki semangat yang kuat, rasa ingin tahu yang tinggi, dan suka berkelompok sehingga pada pelaksanaan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan sistem bereguberkelompok.

7. Kegiatan dalam Pendidikan Kepramukaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PENDIDIKAN EKSTRAKULIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI DI MI AL-ISLAM Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di MI Al-Islam Kartasura tah

1 4 14

KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 PETARUKAN PEMALANG TAHU

0 0 16

PENGARUH KETELADANAN GURU, REWARD, DAN PUNISHMENT TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SENDANGADI, MLATI, SLEMAN.

12 66 254

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS VIII DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 13 91

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV SD SE KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 128

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS II KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 128

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD DI GUGUS SUGARDA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA.

0 2 145

FAKTOR KESULITAN BELAJAR IPS DI KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS V KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 143