Jenis Penelitian Instrumen Penelitian

51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Data hasil penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistik. Pendekatan kuantitatif disebut sebagai metode positivistik dengan berlandaskan pada filsafat positivisme dan ilmiahscientific karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkritempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis Sugiyono, 2014:7. Penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Syaodih 2010:55 bahwa penelitian ex-post facto adalah penelitian hubungan sebab akibat terhadap suatu program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Penelitian dapat dilakukan dengan baik menggunakan kelompok pembanding yang memiliki karakteristik yang sama tetapi melakukan kegiatan, program, atau mengalami kejadian yang berbeda.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar se-Gugus III Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas VI Tahun Ajaran 20162017. 52

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017. C. Variabel Penelitian Sugiyono 2014:38 berpendapat bahwa variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dengan ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel penelitian tersebut terdiri dari lima macam. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian sebagai berikut.

1. Variabel Independen variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan variabel independenbebas X adalah keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan.

2. Variabel Dependen variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel independen bebas. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan variabel dependenterikat Y adalah karakter mandiri. Gambar 2. Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Keterangan: X : Keaktifan Mengikuti Perkemahan dalam Pendidikan Kepramukaan Y : Karakter Mandiri Y X 53 Berdasarkan penjabaran di atas, maka variabel bebas dari penelitian ini adalah keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan siswa kelas VI se-gugus III Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Variabel terikat pada penelitian ini adalah karakter mandiri siswa kelas VI se-gugus III Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014:80. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI sekolah dasar se- Gugus III, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Terdiri dari enam sekolah dasar dengan keseluruhan berjumlah 297 siswa. Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se-Gugus III Kecamatan Depok No. Nama Sekolah Jumlah Siswa 1. SD Negeri Kledokan 25 2. SD Negeri Babarsari 64 3. SD Negeri Caturtunggal 4 52 4. SD Teruna Bangsa 31 5. SD Al-Islam 11 6. SD Budi Mulia Dua Seturan 114 Jumlah 297 Sumber: UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Depok

2. Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi. Menurut Sugiyono 2014:81, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang 54 dimiliki oleh populasi. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan sampel. a. Ukuran Sampel Penarikan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan perhitungan rumus Slovin sebagai berikut. Keterangan: 1 = konstanta n = jumlah sampel N = jumlah populasi e 2 = taraf kesalahanerror sampling 5 Pada penelitian ini menggunakan error sampling 5 atau 0,05 sehingga dapat dipeoleh hasil perhitungan berikut ini. n = n = n = n = n = 297 297 297 297 1 + 297 0,05 2 1 + 297 0,0025 1 + 0,7425 1,7425 55 n = 170,444 ≈ 170 Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 170 siswa. Sugiyono 2014:86 berpendapat bahwa semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka kesalahan generalisasi akan semakin besar. Sampel pada penelitian ini dengan hasil perhitungan seperti di atas, menunjukkan bahwa jumlah sampel mendekati populasi sehingga peluang kesalahan generalisasi semakin kecil. b. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Suharsimi Arikunto 2010:95 berpendapat bahwa sampel yang dikehendaki dapat diambil secara sembarang acak dan pada teknik ini peneliti memberikan kesempatan yang sama kepada setiap subjek untuk dapat menjadi anggota sampel. Pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. Menurut Sugiyono 2012:64, teknik simple random sampling adalah teknik yang sederhana simple dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan secara acak, dan sebagainya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan memilih sampel secara acak dengan terlebih 56 dahulu mengumpulkan seluruh skala yang telah diisi oleh responden. Skala dikumpulkan sesuai variabel, selanjutnya skala diambil secara acak sejumlah 170 dan dituliskan nomor responden di bagian kanan atas skala. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar skala psikologi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Sugiyono 2014:93 menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Alternatif jawaban dalam skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu menggunakan kata sangat sesuai SS, sesuai S, ragu-ragu, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Akan tetapi, pada penelitian ini alternatif jawaban tersebut disederhanakan dengan menghilangkan alternatif jawaban ragu-ragu. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat menghindari central tendency effect. Sutrisno Hadi 2004:22 menjelaskan bahwa central tendency effect merupakan kecenderungan pada rater untuk memberikan penilaian pada pusat gejala yang dapat menyebabkan rendahnya kadar validitas yang ditimbulkan dari penilaian memusat dan dapat terjadi pada keadaan khusus yang meragukan. Pernyataan dalam skala meliputi dua tipe yaitu terbuka dan tertutup, serta berbentuk kalimat positif atau negatif. Pada penelitian ini menggunakan pernyataan positif dengan tipe tertutup karena responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan. 57

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi dengan pengukurannya menggunakan skala Likert. Menurut Anwar Sutoyo 2012:193, skala psikologi digunakan untuk mengungkap konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu seperti tendensi agresivitas, sikap terhadap sesuatu, self esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi. Instrumen penelitian disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen penelitian disusun berdasarkan data variabel yang akan diteliti dan berkaitan dengan sumber data yang akan diambil serta metode yang digunakan. Dalam penyusunan instrumen penelitian, selanjutnya adalah menentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut, kemudian dapat dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan. Kisi-kisi instrumen pada variabel keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan dikembangkan berdasarkan teori dari Nana Sudjana 2009:61; Baden Powel Kusumanti, 2008:11; Idik Sulaeman, 1983:7-9; Joko Mursitho, 2011:21, sedangkan kisi-kisi pada instrumen variabel karakter mandiri dikembangkan berdasarkan teori dari Lovinger Ali Asrori, 2012:114; Mohamad Mustari, 2014:77. Berdasarkan teori-teori tersebut, selanjutnya dijabarkan menjadi pernyataan-pernyataan. Kisi-kisi instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. 58 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No. Variabel Indikator Butir Jumlah 1. Keaktifan Mengikuti Perkemahan dalam Pendidikan Kepramuka an - Turut serta dalam mengikuti kegiatan perkemahan 1, 4, 20, 28, 34 5 - Terlibat dalam kegiatan dan pemecahan suatu permasalahan 3, 8, 22, 33, 38 5 - Berani bertanyaberinteraksi dengan siswa lain, pembina, atau orang lain 11, 14, 29, 31, 39 5 - Menunjukkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2, 6, 15, 17, 27 5 - Melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk yang diberikan oleh pembina 10, 18, 21, 26, 37 5 - Menunjukkan sikap yang baik dalam mengendalikan diri pribadi 12, 19, 24, 35, 40 5 - Bertindak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta melatih diri dalam menyelesaikan permasalahan secara mandiri 5, 9, 13, 23, 30 5 - Memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dan mencintai alam sekitar 7, 16, 25, 32, 36 5 2. Karakter Mandiri - Kemampuan mengambil keputusan secara mandiri 3, 5, 7, 12, 20, 25, 34 7 - Berani bertindak atau berinisiatif 1, 9, 11, 14, 24, 26, 31 7 - Memiliki tanggung jawab 6, 15, 17, 19, 22, 28, 30 7 - Memiliki rasa percaya diri 2, 8, 13, 18, 21, 23 6 - Kemauan untuk mencoba dan berusaha 4, 10, 16, 27, 29, 32, 33 7 Keterangan: butir yang gugur 59 2. Pemberian Skor Sugiyono 2014:93 menyatakan bahwa jawaban pada setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pada penelitian ini menggunakan alternatif jawaban sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS dengan skor 4, 3, 2, 1. 3. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen yang telah disusun harus diujicobakan terlebih dahulu agar nantinya data yang didapatkan merupakan data yang baik. Untuk menentukan baik tidaknya skala yang akan digunakan, maka harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas skala. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suharsimi Arikunto 2013:211 bahwa valid dan reliabel merupakan dua syarat penting untuk menentukan kebaikan dari suatu instrumen penelitian. a. Uji Validitas Instrumen Saifuddin Azwar 2015:131 mengemukakan bahwa untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Proses pengujian validasi dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu validasi isi dan korelasi butir soal. Validasi isi dilakukan melalui proses review butir oleh ahli expert judgement yang dilakukan oleh dosen ahli dari bidang bimbingan dan konseling yang merupakan aktivis pramuka. Validator instrumen menyatakan 60 bahwa dalam pembuatan instrumen perlu difokuskandiorientasikan pada kegiatan perkemahan dan ditambahkan lagi indikator serta jumlah butir pernyataannya menjadi 40. Validasi pada variabel karakter mandiri dilakukan oleh dosen ahli di bidang psikologi pendidikan, yang menyatakan bahwa redaksi kalimat pada 4 butir pernyataan perlu dibuat lebih ringan lagi untuk umur siswa sekolah dasar, dalam membuat instrumen menghindari kata tidak, serta 1 butir pernyataan lebih baik tidak digunakan sehingga jumlah butir yang digunakan cukup 34. Selanjutnya dilakukan korelasi butir total melalui perhitungan statistik dengan SPSS 23.0 for Windows. Validitas instrumen menunjukkan hasil dari suatu pengukuran yang menggambarkan segi atau aspek yang diukur Nana Syaodih, 2010:228. Validitas sebagai suatu ukuran yang akan menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas tinggi dapat dikatakan valid atau sahih, sedangkan instrumen yang kurang valid atau sahih adalah yang memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pada penelitian ini validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment oleh Pearson sebagaimana yang dijabarkan oleh Suharsimi Arikunto 2013:213. Rumus dari product moment oleh Pearson dapat dilihat di bawah ini: 61 Keterangan: r xy : Koefisien korelasi product moment N : Jumlah sampel ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ΣX : Jumlah nilai X ΣY : Jumlah nilai Y ΣY2 : Jumlah kuadrat Y ΣX2 : Jumlah kuadrat X Suatu instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Persyaratan utama tersebut adalah validitas dan reliabilitas. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut maka peneliti melakukan uji coba terhadap skala yang akan dijadikan sebagai pengumpulan data, skala tersebut diujicobakan kepada 40 siswa kelas VI. Hal ini digunakan untuk menentukan validitas masing-masing butir skala keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan dan karakter mandiri. Selanjutnya data diolah dengan bantuan komputer yaitu menggunkan program SPSS 23.0 for Windows. Cara melakukan validitas instrumen setiap variabel adalah dengan melihat nilai pada r tabel product moment. Jumlah sampel N yang digunakan untuk ujicoba instrumen sebanyak 40 siswa, sehingga dapat diketahui nilai pada tabel r untuk sampel N 40 dengan taraf signifikansi 5 adalah 0,312. Apabila terdapat butir yang tidak valid atau gugur, maka butir tersebut dihilangkan, sedangkan butir valid akan digunakan untuk instrumen penelitian. Butir pernyataan yang bernilai 0,312 merupakan butir yang dinyatakan gugur. Dari hasil ujicoba yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat satu butir dari instrumen variabel keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan yang bernilai 62 0,312 gugur yaitu butir nomor 35, butir tersebut tidak dapat digunakan dan harus dihilangkan. Sehingga pada variabel ini terdapat 39 butir pernyataan yang validdapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Butir pada variabel karakter mandiri, dapat diketahui bahwa terdapat tujuh butir yang bernilai 0,312 gugur yaitu butir nomor 2, 3, 4, 10, 11, 12, dan 29. Butir tersebut tidak dapat digunakan dan harus dihilangkan. Sehingga pada variabel ini terdapat 27 butir pernyataan yang validdapat digunakan sebagai instrumen penelitian. b. Uji Reliabilitas Instrumen Persyaratan instrumen yang digunakan dalam penelitian selain harus valid, juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya untuk mengumpulkan data penelitian. Suharsimi Arikunto 2013:221 menjelaskan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila alat pengukur tersebut dapat dipercaya, sehingga senantiasa mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Reliabel memiliki arti yaitu dapat dipercaya sehingga dapat digunakan. Untuk dapat mengetahui reliabilitas skala dalam penelitian ini digunakan rumus Cronbach ’s Alpha yaitu: 63 Keterangan: r i : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑S i 2 : jumlah varians butir S t 2 : varians total Nunnaly Imam Ghozali, 2006:42 menyatakan bahwa suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach ’s Alpha 0,60. Dengan demikian apabila nilai lebih kecil daripada 0,60 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen yang diujicobakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini menggunakan pendapat tersebut untuk mengetahui hasil reliabilitas instrumen. Peneliti melakukan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan formula Cronbach’s Alpha dari program SPSS 23.0 for Windows, sedangkan untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang dihasilkan tersebut kuat atau rendah, maka pada penelitian ini berpedoman pada kriteria berikut ini. Tabel 3. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2014:184 Pada instrumen penelitian ini, setelah diujicobakan memperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,951 dan setelah dihilangkan nilai butir pernyataan yang gugur, reliabilitas naik menjadi 0,952 untuk variabel keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut pada kategori sangat kuat, reliabel, dan dapat digunakan untuk 64 penelitian. Instrumen variabel karakter mandiri memperoleh nilai Cronbach’s Alpha.sebesar 0,757 dan setelah dihilangkan nilai butir pernyataan yang gugur, reliabilitas naik menjadi 0,917 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut pada kategori sangat kuat, reliabel, dan dapat digunakan untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PENDIDIKAN EKSTRAKULIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI DI MI AL-ISLAM Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di MI Al-Islam Kartasura tah

1 4 14

KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 PETARUKAN PEMALANG TAHU

0 0 16

PENGARUH KETELADANAN GURU, REWARD, DAN PUNISHMENT TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SENDANGADI, MLATI, SLEMAN.

12 66 254

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS VIII DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 13 91

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV SD SE KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 128

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS II KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 128

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD DI GUGUS SUGARDA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA.

0 2 145

FAKTOR KESULITAN BELAJAR IPS DI KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS V KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 143