Kegiatan dalam Pendidikan Kepramukaan

41 Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa siswa kelas VI sekolah dasar merupakan anggota muda yaitu golongan pramuka penggalang yang berusia 11-15 tahun. Siswa pada golongan pramuka penggalang memiliki semangat yang kuat, rasa ingin tahu yang tinggi, dan suka berkelompok sehingga pada pelaksanaan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan sistem bereguberkelompok.

7. Kegiatan dalam Pendidikan Kepramukaan

Kegiatan dalam pendidikan kepramukaan meliputi kegiatan yang dilaksanakan di alam terbuka outdoor activity dengan mengandung pada dua nilai sebagai berikut. a. Nilai formal, yaitu nilai yang berfokus pada pendidikan sebagai upaya pembentukan watak atau karakter character building. b. Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya. Pelaksanaan dari adanya kegiatan pendidikan kepramukaan wajib memperhatikan tiga pilar sebagai berikut. 1 Modern, yaitu dengan senantiasa mengikuti perkembangan. 2 Asas manfaat, dengan memberikan kegiatan yang memperhatikan manfaatnya bagi siswa. 3 Asas taat pada kode kehormatan, sehingga dapat mengembangkan watak atau karakter siswa. Siswa kelas VI sekolah dasar termasuk pada golongan pramuka penggalang. Joko Mursitho 2011:52 menjelaskan bahwa kegiatan dari pramuka 42 penggalang secara garis besar meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan latihan rutin dan kegiatan insidental. Berikut ini penjelasan dari kegiatan pramuka penggalang tersebut. a. Kegiatan latihan rutin 1 Mingguan Kegiatan latihan yang dilaksanakan di setiap minggu, pelaksanaan kegiatan dalam latihan mingguan ini antara lain: a upacara pembukaan latihan; b pemanasan dengan permainan ringan atau ice breaking, atau sesuatu yang bersifat menggembirakan tetapi mengandung pendidikan; c latihan inti yang dapat diisi dengan berbagai hal sebagai penanaman nilai-nilai dan keterampilan yang dikemas secara langsung atau melalui permainan. Contoh: teknik membuat tandu, dinamika kelompok, PBB, dan sebagainya; d latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan. Contoh: menyanyi atau menyimpulkan dari kegiatan latihan inti yang telah dilaksanakan; dan e upacara penutupan latihan. 2 Bulanandua bulanantiga bulananmenurut kesepakatan Kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan atas dasar keputusan dewan penggalang dan pembina. Jenis kegiatan yang dilaksanakan berbeda dengan kegiatan rutin mingguan. Beberapa kegiatan merupakan perwujudan dari evaluasi kegiatan yang pernah dilaksanakan pada saat latihan mingguan. Dapat dilaksanakan oleh gugus atau di luar pangkalan gugus. Misalnya: hiking, 43 climbing, jungle survival, pioneering, bakti masyarakat, perkemahan camping, lomba, dan sebagainya. 3 Latihan Gabungan Latgab Latihan bersama yang dilaksanakan dengan gugus depan lain sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara sesama penggalang dan diantara pembina. Materi kegiatan sama dengan kegiatan bulanandua bulanantiga bulananmenurut kesepakatan. 4 Kegiatan di tingkat kwartir cabang, daerah, dan nasional Jenis kegiatan dikategorikan ke dalam kegiatan rutin yang diselenggarakan satu tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang diputuskan dan diselengarakan oleh kwartir. Misalnya: gladian pemimpin satuan, gladian pemimpin regu, lomba tingkat gudep, perkemahan bakti penggalang, jambore. b. Kegiatan Insidental Kegiatan yang merupakan kegiatan partisipasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan lembaga pemerintah atau non pemerintah lainnya. Misalnya: gerakan upacara mengikuti kegiatan penghijauan, kegiatan bakti karena bencana alam, dan sebagainya. Dari beberapa penjelasan di atas, salah satu kegiatan dalam pendidikan kepramukaan kelas VI sekolah dasar sebagai pramuka penggalang adalah kegiatan perkemahan. Perkemahan merupakan kegiatan rutin, akan tetapi dilaksanakan secara bulanan atau sesuai dengan kesepakatan pihak gugus depan atau sekolah, 44 maupun di luar dari gugus depan. Kegiatan dalam perkemahan meliputi berbagai kegiatan yang telah diberikan pada saat latihan rutin mingguan serta kegiatan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perkemahan. Kegiatan perkemahan penggalang dilaksanakan di alam terbuka dengan dikemas secara menarik dan menyenangkan. Hal ini untuk membiasakan kemandirian siswa dan mewujudkan pembentukan watak, karakter, dan kepribadian luhur siswa sehingga tertanam karakter mandiri dalam diri pribadinya. Nana Sudjana 2009:61 menyebutkan ciri-ciri keaktifan antara lain adalah siswa turut serta dalam melaksanakan kegiatan, mau terlibat dalam pemecahan masalah, berusaha mencari informasi, serta mau melatih diri dalam memacahkan permasalahan yang dihadapi, sedangkan Baden Powel Kusumanti, 2008:11 menyatakan bahwa perkemahan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dalam hidup seorang pramuka. Perkemahan dengan menggunakan tenda, memasak, dan mengadakan penyelidikan di alam terbuka akan menambah keuletan dan kekuatan, serta melatih diri menyelesaikan permasalahan secara mandiri. Selanjutnya didukung dengan pendapat Idik Sulaeman 1983:7-9 menjelaskan bahwa sifat atau kepribadian dapat ditumbuhkan melalui kegiatan perkemahan. Beberapa sifat yang dimaksud meliputi; tangkas dan terampil, percaya pada diri sendiri dan mandiri, keberanian, tertib, pengendalian diri, idealisme dan fantasi, keinginan untuk maju, kewajiban dan tanggung jawab, cinta alam, Ketuhanan, dan ksatria. Menurut Joko Mursitho 2011:21, pendidikan 45 kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi secara utuh. Dari teori tersebut, dapat dinyatakan definisi operasional variabel keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan antara lain adanya beberapa sifat atau karakter penting yang dapat dibentuk melalui adanya perkemahan. Kegiatan perkemahan dalam pendidikan kepramukaan dirancang dengan cara yang menyenangkan dan di alam terbuka untuk dapat mengembangkan diri pribadi setiap siswa secara utuh. Berdasarkan teori-teori tersebut, indikator dalam penelitian ini dapat dikembangkan menjadi delapan indikator yaitu: 1 turut serta dalam mengikuti kegiatan perkemahan; 2 terlibat dalam kegiatan dan pemecahan suatu permasalahan; 3 berani bertanya berinteraksi dengan siswa lain, pembina, atau orang lain; 4 menunjukkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 5 melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk yang diberikan oleh pembina; 6 menunjukkan sikap yang baik dalam mengendalikan diri pribadi, 7 bertindak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta melatih diri dalam menyelesaikan permasalahan secara mandiri; dan 8 memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dan mencintai alam sekitar.

C. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perkemahan dalam Pendidikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PENDIDIKAN EKSTRAKULIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI DI MI AL-ISLAM Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di MI Al-Islam Kartasura tah

1 4 14

KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 PETARUKAN PEMALANG TAHU

0 0 16

PENGARUH KETELADANAN GURU, REWARD, DAN PUNISHMENT TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SENDANGADI, MLATI, SLEMAN.

12 66 254

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS VIII DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 13 91

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV SD SE KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 128

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS II KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 128

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD DI GUGUS SUGARDA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA.

0 2 145

FAKTOR KESULITAN BELAJAR IPS DI KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS V KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 143