37
4. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kepramukaan
Zaim Elmubarok 2009:104 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial subjek
dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Hal tersebut mengarah pada tujuan andalan dalam pendidikan kepramukaan yaitu pembentukan watak atau
karakter. Tujuan pendidikan kepramukaan telah sejalan dengan tujuan dari pendidikan secara umum. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Elly Sri Melinda
2013:10 yang mengatakan;
tujuan dari pendidikan kepramukaan atau gerakan pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda guna mengembangkan mental, sosial,
moral, spiritual, emosional intelektual dan fisik sehingga menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, menjadi warga negara
Indonesia yang berjiwa Pancasila, menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta
bersama bertanggungjawab untuk bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam, lingkungan baik lokal, nasional, dan
internasional.
Anton Kristiadi 2014:38 menyatakan bahwa gerakan pramuka merupakan suatu kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga yang
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, teratur, terarah, praktis, sehat, dilakukan di alam terbuka dengan dilandasi prinsip dasar
dan metode kepramukaan, serta bertujuan untuk membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti siswa. Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan
pendidikan kepramukaan menekankan pada pembinaan mental maupun fisik siswa untuk membentuk kepribadian, watak atau karakter, serta budi pekerti luhur
pada diri siswa. Salah satu watak atau karakter yang ditekankan dalam pendidikan
38 kepramukaan adalah karakter mandiri siswa. Selain memiliki tujuan untuk
membentuk karakter siswa, pendidikan kepramukaan memiliki fungsi. Joko Mursitho 2011:21 menjabarkan fungsi pendidikan kepramukaan adalah sebagai
berikut. a. Sebagai permainan game yang menarik, menyenangkan, menantang, serta
mengandung pendidikan bagi siswa. b. Sebagai pengabdian bagi anggota dewasa.
c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi masyarakat. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan dan
upaya kemajuan dalam menghadapi tantangan masa depan. Dalam hal ini, peran pendidikan adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berpikir
secara mandiri dan kritis independent critical thinking. Dengan demikian, sumber daya manusia tersebut akan memiliki kualitas yang baik dan akan mampu
menghadapi permasalahannya. Muis Sad Iman 2004:3 menjelaskan bahwa salah satu upaya
mengembangkan kemampuan berpikir mandiri dan kritis bagi siswa adalah dengan pengembangan pendidikan partisipasif yang menekankan pada
keterlibatan siswa dalam setiap proses pendidikan yang dilaksanakan. Seorang pendidik berperan sebagai tenaga fasilitator, sedangkan keaktifan siswa lebih
diutamakan. Siswa dalam proses pendidikan tidak berperan sebagai pendengar, pencatat, dan penampung ide dari seorang pendidik. Keterlibatan siswa
39 dimaksimalkan sebagai upaya pengembangan potensi yang ada pada diri
pribadinya.
5. Sifat Pendidikan Kepramukaan