53 Berdasarkan penjabaran di atas, maka variabel bebas dari penelitian ini
adalah keaktifan mengikuti perkemahan dalam pendidikan kepramukaan siswa kelas VI se-gugus III Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Variabel terikat
pada penelitian ini adalah karakter mandiri siswa kelas VI se-gugus III Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014:80. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI sekolah dasar se-
Gugus III, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Terdiri
dari enam sekolah dasar dengan keseluruhan berjumlah 297 siswa. Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se-Gugus III Kecamatan
Depok No.
Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SD Negeri Kledokan
25 2.
SD Negeri Babarsari 64
3. SD Negeri Caturtunggal 4
52 4.
SD Teruna Bangsa 31
5. SD Al-Islam
11 6.
SD Budi Mulia Dua Seturan 114
Jumlah 297
Sumber: UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Depok
2. Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi. Menurut Sugiyono 2014:81, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
54 dimiliki oleh populasi. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan sampel.
a. Ukuran Sampel Penarikan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan perhitungan rumus
Slovin sebagai berikut.
Keterangan: 1 = konstanta
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e
2
= taraf kesalahanerror sampling 5 Pada penelitian ini menggunakan error sampling 5 atau 0,05 sehingga
dapat dipeoleh hasil perhitungan berikut ini. n =
n =
n =
n =
n = 297
297
297
297 1 + 297 0,05
2
1 + 297 0,0025
1 + 0,7425
1,7425
55 n = 170,444
≈ 170
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 170 siswa. Sugiyono 2014:86 berpendapat bahwa semakin besar jumlah sampel mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka kesalahan generalisasi akan semakin besar.
Sampel pada penelitian ini dengan hasil perhitungan seperti di atas, menunjukkan bahwa jumlah sampel mendekati populasi sehingga peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil. b. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi
setiap unsur anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Suharsimi Arikunto 2010:95 berpendapat bahwa sampel yang dikehendaki dapat diambil
secara sembarang acak dan pada teknik ini peneliti memberikan kesempatan yang sama kepada setiap subjek untuk dapat menjadi anggota sampel. Pada
penelitian ini menggunakan simple random sampling. Menurut Sugiyono 2012:64, teknik simple random sampling adalah
teknik yang sederhana simple dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan secara acak, dan sebagainya. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini yaitu dilakukan dengan memilih sampel secara acak dengan terlebih
56 dahulu mengumpulkan seluruh skala yang telah diisi oleh responden. Skala
dikumpulkan sesuai variabel, selanjutnya skala diambil secara acak sejumlah 170
dan dituliskan nomor responden di bagian kanan atas skala. E.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar skala psikologi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.
Sugiyono 2014:93 menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial.
Alternatif jawaban dalam skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu menggunakan kata sangat sesuai SS, sesuai S,
ragu-ragu, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Akan tetapi, pada penelitian ini alternatif jawaban tersebut disederhanakan dengan menghilangkan
alternatif jawaban ragu-ragu. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat menghindari central tendency effect.
Sutrisno Hadi 2004:22 menjelaskan bahwa central tendency effect merupakan kecenderungan pada rater untuk memberikan penilaian pada pusat
gejala yang dapat menyebabkan rendahnya kadar validitas yang ditimbulkan dari penilaian memusat dan dapat terjadi pada keadaan khusus yang meragukan.
Pernyataan dalam skala meliputi dua tipe yaitu terbuka dan tertutup, serta berbentuk kalimat positif atau negatif. Pada penelitian ini menggunakan
pernyataan positif dengan tipe tertutup karena responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.
57
F. Instrumen Penelitian