Perkemahan Keaktifan Mengikuti Perkemahan dalam Pendidikan Kepramukaan

28 g. Siswa melatih diri dalam memecahkan permasalahan. h. Siswa memiliki kesempatan menggunakan atau menerapkan segala sesuatu yang pernah diperoleh dalam menyelesaikan tugas dan menghadapi permasalahan. Dari penjelasan tentang keaktifan di atas, dapat dipahami bahwa keaktifan siswa yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pendidikan kepramukaan. Siswa yang aktif merupakan siswa yang mau berusaha mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau aktifitas dalam pendidikan kepramukaan yang diwujudkan salah satunya pada kegiatan perkemahan.

2. Perkemahan

Perkemahan merupakan salah satu kegiatan atau aktifitas yang diselenggarakan dalam pendidikan kepramukaan. Jana T. Anggadiredja 2012:49 menyatakan bahwa perkemahan adalah kegiatan di alam terbuka yang banyak dikemas dengan adanya muatan pendidikan untuk mengembangkan secara efektif dan efisien atas proses pendidikan spiritual, emosional, sosial, intelektual, serta fisik. Perkemahan dapat bermanfaat sebagai media pada proses pendidikan. Kegiatan di alam terbuka dilakukan secara periodik misalnya dengan adanya perkemahan. Pemantapan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik akan berkembang secara efektif dan efisien dengan adanya kegiatan perkemahan. Baden Powel Kusumanti, 2008:11 mengemukakan bahwa perkemahan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dalam hidup seorang pramuka. 29 Perkemahan dengan menggunakan tenda, memasak, dan mengadakan penyelidikan di alam terbuka akan menambah keuletan dan kekuatan, serta melatih diri menyelesaikan permasalahan secara mandiri. Karakter mandiri siswa akan dapat dibiasakandibentuk perlahan melalui adanya kegiatan perkemahan dalam pendidikan kepramukaan. Orang yang terbiasa mengerjakan segala sesuatu seperti pada perkemahan, akan merasakan bahwa mereka lebih mudah dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi. Hal ini terjadi karena adanya kesiapan dan kebiasaan untuk melakukan segala pekerjaan atau tugas dan menyelesaikan permasalahannya secara mandiri. Tujuan dan sasaran dari adanya kegiatan perkemahan dalam pendidikan kepramukaan menurut Jana T. Anggadiredja 2012:49-50, sebagai berikut. a. Tujuan Perkemahan bertujuan untuk menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan pramuka dalam kehidupan pramuka sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa siswa. b. Sasaran Sasaran dari adanya kegiatan perkemahan adalah ketika telah mengikuti kegiatan perkemahan, siswa diharapkan mampu: 1 menyusun perencanaan kegiatan dan melaksanakannya dengan baik; 2 meningkatkan kepedulian terhadap sesama; 3 hidup bergotong royong; 30 4 menyadari bahwa daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan harus dimiliki dan dikembangkan oleh setiap orang; 5 meningkatkan rasa percaya diri; 6 menambah pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan kreatif; 7 terbina karakter mandirijiwa kemandiriannya; 8 meningkatkan kecintaan pada tanah air dan bangsa, serta menambah kesadaran untuk membaktikan diri demi kejayaan nusa bangsa; dan 9 meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Perkemahan merupakan kegiatan kompleks dengan dilaksanakan di alam terbuka yang menantang, menarik dan menyenangkan. Tidak hanya bagi anak dan pemuda tetapi juga bagi orang dewasa. Oleh karena itu, kegiatan apapun dan bagaimana proses pelaksanaannya harus senantiasa dipersiapkan dengan sebaik- baiknya. Acara kegiatan dalam perkemahan disesuaikan dengan tingkat usia dan kemampuan anggota pramuka yang sedang mengikuti perkemahan. Acara kegiatan dalam perkemahan secara umum adalah sebagai berikut. a. Kegiatan persaudaraan. b. Penjelajahan. c. Lintas alam. Misalnya panjat tebing climbing, susur goa caving, pendakian mountaineering, menyelam diving, mendayungberakit rowingrafting, dan sebagainya. 31 d. Bakti masyarakat. Misalnya penghijauan, sanitasi lingkungan, penyelenggaran posyandu, penanggulangan buta aksara dan angka, penyuluhan rumah sehat, dan lain-lain. e. Olah raga. f. Seni budaya. Misalnya pentas seni, api unggun, melukis, memahat, dan sebagainya. g. Pengetahuanteknologiketerampilan kepramukaan. Misalnya pengetahuan tentang kelestarian lingkungan, konservasi alam, memasak, membuat jembatan darurat, tandu, tali temali, baris berbaris, dan sebagainya. h. Kemasyarakatan. i. Keagamaan. Pembina pramuka melibatkan langsung anggota pramuka atau siswa dalam upaya memfungsikan mereka sebagai subyek pendidikan, baik pada proses perencanaan maupun pelaksanaan perkemahan. Pembina senantiasa bertugas sebagai pendamping atau fasilitator bagi siswa. Kelas VI Sekolah Dasar termasuk pada anggota pramuka golongan penggalang. Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota gerakan pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi siswa. Bagi pramuka penggalang dapat dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dapat dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. 32 Salah satu hal penting yang terdapat pada prinsip dasar kepramukaan di atas, pelaksanaan dan pengamalan pendidikan kepramukaan salah satunya dilakukan dengan adanya kemandirian atau karakter mandiri. Perkemahan sebagai media pendidikan yang paling tepat dan lengkap untuk dapat membiasakan dan mewujudkan kemandirian atau karakter mandiri siswa. Perkemahan merupakan bentuk kegiatan kemandirian yang tepat sebagai media pendidikan, sedangkan dapat dikatakan lengkap karena dalam perkemahan memungkinkan berbagai metode kepramukaan yang diwujudkan dan di dalamnya terdapat pembiasaan untuk melatih kemandirian atau karakter mandiri. Idik Sulaeman 1983:7-9 menjelaskan bahwa sifat atau kepribadian dapat ditumbuhkan melalui kegiatan perkemahan. Beberapa sifat yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Tangkas dan terampil. b. Percaya pada diri sendiri dan mandiri. c. Keberanian. d. Tertib e. Pengendalian diri. f. Idealisme dan fantasi. g. Keinginan untuk maju. h. Kewajiban dan tanggung jawab. i. Cinta alam. j. Ketuhanan. 33 k. Ksatria. Berbagai sifat di atas tidak mudah ditumbuhkan dan dibiasakan pada diri siswa melalui teori atau nasihat saja. Akan tetapi, sifat tersebut dapat dilatih dan dibiasakan melalui suatu perbuatan nyata yang salah satunya dengan adanya kegiatan perkemahan. Dari beberapa sifat tersebut, salah satu sifat yang penting untuk ditumbuhkan adalah mandiri. Siswa akan terbiasa melatih kemandirian dirinya pada saat mengikuti kegiatan perkemahan. Karakter mandiri akan dapat terbentuk pada diri siswa ketika mereka senantiasa berlatih menyelesaikan permasalahan, serta memenuhi segala keperluan dan kebutuhan secara mandiri pada saat perkemahan. Secara umum, semua jenis perkemahan memiliki prinsip dasar yang sama sesuai dengan tujuannya. Idik Sulaeman 1983:12-15 mengkategorikan jenis perkemahan terdiri dari lima macam sebagai berikut. a. Perkemahan Besar Perkemahan besar merupakan perkemahan yang tidak menuntut kecakapan teknis para peserta secara perorangan. Perkemahan dapat dilaksanakan di lapangan perkemahan permanen bumi perkemahan atau di lapangan temporer, yang dilaksanakan selama maksimal satu minggu. b. Perkemahan dalam Pondok Perkemahan yang menggunakan bangunan permanen untuk tidur, makan, dan segala aktivitas lainnya. Tenda hanya berfungsi memperluas tempat untuk tidur atau sebagai dapur. 34 c. Perkemahan Kecil Perkemahan yang biasa disebut dengan perkemahan regu atau perkemahan pasukan. Peserta perkemahan tidur dalam tenda besar atau tenda regu, sedangkan tenda terpisah atau tenda khusus dapat digunakan sebagai tempat makanandapur. Peserta perkemahan mempunyai kewajiban untuk mengerjakan semua tugaspekerjaan perkemahan. Misalnya memasak dan memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri maupun kelompokregu. d. Perkemahan Campuran dan Perkemahan Putri Perkemahan campuran dan perkemahan putri memiliki pengaturan khusus. Pada perkemahan ini, harus ada seorang pembina putri dan seorang pembina putra yang bertanggung jawab penuh. Tenda putra dan putri harus memiliki pemisah, tetapi dalam melaksanakan tugas dalam perkemahan harus melibatkan kedua kelompok. e. Perkemahan Ringan Perkemahan ringan merupakan perkemahan yang dilakukan oleh perorangan atau beberapa orang, serta memiliki ciri pokok yaitu berpindah-pindah dan mandiri. Dari berbagai macam jenis perkemahan di atas, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perkemahan kecil. Perkemahan kecil yang diikuti oleh siswa kelas VI Sekolah Dasar atau dapat disebut dengan pramuka golongan penggalang. Siswa akan belajar melatih kemandiriannya dalam menyelesaikan tugas dan menghadapi permasalahannya saat perkemahan. Selain itu, siswa mulai 35 dibiasakan untuk belajar memenuhi kebutuhannya misalnya mempersiapkan pakaian, peralatan mandi, maupun memasak secara mandiri tanpa selalu bergantung pada orang lain.

3. Pengertian Pendidikan Kepramukaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PENDIDIKAN EKSTRAKULIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI DI MI AL-ISLAM Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di MI Al-Islam Kartasura tah

1 4 14

KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KONTRIBUSI MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 PETARUKAN PEMALANG TAHU

0 0 16

PENGARUH KETELADANAN GURU, REWARD, DAN PUNISHMENT TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SENDANGADI, MLATI, SLEMAN.

12 66 254

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS VIII DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 13 91

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV SD SE KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 128

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS II KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 128

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD DI GUGUS SUGARDA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA.

0 2 145

FAKTOR KESULITAN BELAJAR IPS DI KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS V KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 143