63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Lokasi dan Keadaan KRKB Gembira Loka
Lokasi KRKB Gembira Loka berada pada posisi yang strategis karena letaknya mudah dijangkau yaitu berada di tengah kota Jogja dan berada
dijalur utama yang banyak dilalui transportasi umum memudahkan masyarakat maupun wisatawan untuk mengunjungi KRKB untuk sekedar
berekreasi atau bahkan melakukan pembelajaran bagi anak-anak mengenai flora dan fauna. KRKB Gembira Loka beralamat di Jalan Kebun raya No.
2, Kelurahan Warungboto Rejowinangun, Kecamatan Umbulharjo Kotagede, Yogyakarta.
KRKB Gembira Loka memiliki gedung dan bangunan yang lengkap. Serta fasilitas yang memadai. Beberapa ruangan tersebut adalah Gedung
direktur utama, gedung marketing, gedung HRD, ruang pertemuan, ruang security, mushola, kamar mandi, ruang dapur dan pendopo yang berfungsi
serbaguna yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung ataupun pengelola. Selain itu, KRKB Gembira Loka juga memiliki fasilitas yang dapat diakses
pengunjung atau wisatawan seperti: Laboratorium Alam, kolam benih, silvikultur, kandang percontohan, panggung, area bermain, pertunjukan
satwa, mushola, kamar mandi, pendopo, serta banyak fasilitas-fasilitas lain yang ada di KRKB Gembira Loka.
64 2.
Sejarah Berdirinya KRKB Gembira Loka Zoo Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang KRKB
Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang dinamakan Kebun
Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir.
Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo
tersebut, namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Dunia II,
tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan. Pemerintah pusat
yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat
Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan KRKB
Gembira Loka Yogyakarta yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka KGSEAA Paku Alam VIII sebagai ketua,
maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan. Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1959,
KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan KRKB Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang
65 bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang
besar terhadap perkembangan KRKB Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran
maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi KRKB Gembira Loka, sehingga pada tahun 1978 ketika koleksi satwa
yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung KRKB Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang. Dalam perkembangannya, pada
bulan November 2009 Yayasan KRKB Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk mengelola KRKB Gembira Loka, dan
diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi KRKB Gembira Loka di masa depan. Berikut merupakan Visi dan Misi KRKB
Gembira Loka Yogyakarta. a.
Visi KRKB Gembira Loka Melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai dengan alam
habitatnya, sehingga bisa bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia. b.
Misi KRKB Gembira Loka 1
Mengembangbiakkan dan melestarikan tumbuhan. 2
Mensejahterakan satwa dengan memelihara, merawat satwa sesuai dengan habitatnya dan menangkarkan satwa dengan
menjaga kemurnian genetik. 3
Tempat penelitian satwa yang memberikan informasi dan sarana pendidikan serta penyadaran untuk mencintai dan melestarikan.
4 Tempat rekreasi berwawasan lingkungan yang kreatif dan
edukatif.
66 5
Sebagai paru-paru kota dan cadangan resapan air. 3.
Sarana Dan Prasarana KRKB Gembira Loka KRKB Gembira Loka memiliki sarana dan prasarana yang berguna
untuk memberikan fasilitas kepada pengunjung agar memiliki rasa nyaman saat berkunjung ke KRKB Gembira Loka. Adanya sarana dan prasarana ini
juga mendukung kegiatan yang berkaitan langsung dengan pihak KRKB Gembira Loka. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KRKB Gembira
Loka antara lain : a.
Gedung Kantor Gedung Kantor digunakan untuk tempat berkumpul direktur dan
staff KRKB Gembira Loka dan digunakan untuk melakukan perencanaan program serta agenda di KRKB Gembira Loka.
b. Ruang Informasi
Ruang informasi digunakan untuk keperluan penyampaian informasi maupun yang berkaitan dengan kedatangan maupun
kepulangan pengunjung. Pengunjung dapat menggunakan ruang ini sebagai pemberitahuan kepada rombongan untuk segera berkumpul di
tempat yang ditentukan. Adanya ruangan informasi ini dilatarbelakangi kebutuhan pengunjung akan sebuah fasilitas yang dapat memudahkan
mereka dalam mengumpulkan anggota atau mencari anggota rombonganyang terpisah serta penyebarluasan informasi mengenai
barang hilang dan kondisi darurat lainnya. c.
Mushola
67 Pengunjung dapat menggunakan fasilitas yang diberikan oleh pihak
KRKB Gembira Loka berupa 2 mushola yang dibangun secara terpisah. Hal ini memudahkan pengunjung untuk melaksankan ibadah Sholat.
d. Laboratorium Alam
Laboratorium ini terdapat beberapa jenis flora dan fauna yang di awetkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pengunjung tentang berbagai flora maupun fauna yang ada di lingkungan sekitar maupun sbgian kecil yang ada di Indonesia.
e. Gelar Satwa Terampil
Gelar Satwa Terampil GST merupakan kegiatan yang bersifat hiburan dan mengenalkan berbagai jenis satwa yang terampil. Bertujuan
untuk memberikan hiburan yang jarang didapat oleh pengunjung sehingga pengunjung akan merasa terkesan mengunjungi KRKB
Gembira Loka dan tidak bisa didapatkan ditempat-tempat rekreasi lainnya.
f. Kolam Benih
Kolam benih terletak persis disebelah Laboratorium Alam. Kolam benih merupakan tempat dimana pengelola KRKB Gembira Loka
melakukan proses pengembangbiakan beberapa spesies ikan yang nantinya akan disebar ke kolam-kolam yang ada di KRKB ketika telah
mencapai usia dewasa. Kolam ini dapat pula difungsikan sebagai sumber belajar bagi anak-anak yang ingin mengetahui tentang budidaya
ikan air tawar.
68 g.
Kandang Percontohan Kandang percontohan merupakan sederet kandang yang berada
dalam sebuah tempat tertentu dan berisi kambing,domba, dan sapi. Selain sebagai penambah koleksi satwa yang ada di KRKB Gembira
Loka, satwa-satwa yang ada dikandang ini dapat pula digunakan sebagai sumber belajar seperti memberi makan kambing dan memeras susu
karena karakter satwanya yang cenderung jinak dan tidak berbahaya bagi pengunjung khususnya anak-anak.
h. Silvikultur
Silvikultur merupakan tempat pengelola KRKB Gembira Loka menyimpan berbagai macam bibit tanaman yang nantinya akan
dikembangbiakkan. Gudang bibit ini juga dapat menjadi fasilitas bagi pengunjung yang ingin belajar bercocok tanam berbagai jenis tanaman
maupun mengolah pupuk kandang secara langsung. 4.
Program Pembelajaran Luar Sekolah PLS GL zoo KRKB Gembira Loka merupakan lembaga konservasi ExSitu yang
memiliki fungsi sebagai tempat penelitian, edukasi, dan rekreasi. Fungsi edukasi menjadi salah satu bagian penting untuk mendidik generasi penerus
agar dapat menjadi sosok yang peduli terhadap kelestarian satwa. Sebagai upaya dalam mengembangkan salah satu fungsi lembaga konservasi tentang
edukasi, KRKB Gembira Loka membuat program, yang diantaranya adalah Pembelajaran Luar Sekolah KRKB Gembira Loka PLS GL zoo.
69 Ide awal kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira
Loka berawal dari Sri Paduka Paku Alam VIII, yang berkeinginana di KRKB Gembira Loka untuk bisadikunjungi anak-anak sekolah setiap
harinya. Dengan adanya ide dan gagasan dari Sri Paduka Paku Alam VIII
tersebut, maka KRKB Gembira Loka ingin membuat program sesuai dengan Visi dan Misi KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi, salah
satunya tentang Pendidikan. Program tersebut dinamakan Program Pembelajaran Luar Sekolah. Program ini diperuntukkan untuk sekolah-
sekolah mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA bahkan Perguruan Tinggi. Materi kegiatan PLS juga menyesuaikan kondisi di kebun binatang KRKB
Gembira Loka yang diantaranya konservasi tentang tumbuhan dan satwa. Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka yang lebih
dikenal dengan PLS GL zoo merupakan kegiatan pembelajaran yang di selenggarakan oleh KRKB Gembira Loka. Kegiatan PLS GL zoo
merupakan kerjasama yang diadakan oleh KRKB Gembira Loka dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Penandatanganan
kerjasama antara KRKB Gembira Loka dengan Universitas Negeri Yogyakarta dilaukan pada hari Senin, 17 Februari 2014 oleh Dirut GL Zoo,
KMT A. Tirtodiprojo dan Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd di Mayang Tirto kompleks kebun binatang KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Program Pembelajaran Luar Sekolah KRKB Gembira Loka diperuntukkan bagi siswa sekolah dari PAUD sampai dengan Perguruan
70 tinggi. Konsep kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah GL zoo tidak hanya
berkaitan dengan pendidikan formal saja. Namun lebih luas mengajak para siswa sekolah untuk belajar di luar lingkungan sekolah, khususnya di KRKB
Gembira Loka. Dalam kegiatan PLS GL Zoo para siswa sekolah diperkenalkan berbagai jenis tanaman, mengamati perilaku satwa, serta
aneka permainan edukatif yang telah dipersiapkan oleh pemandu. Dalam kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira
Loka, KRKB Gembira Loka menggandeng mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNY untuk menjadi pemandu.
Program PLS GL zoo dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Jumat, tidak berlaku untuk hari libur atau tanggal merah. Persyaratan adalah
mengajukan surat pengantar permohonan PLS minimal 2 minggu sebelum kegiatan dilaksanakan, minimal jumlah rombongan 25 orang, wajib
menggunakan seragam sekolah, dan hanya berlaku untuk pelajar dan mahasiswa. Bagi sekolahan yang menggunakan program ini akan
mendapatkan fasilitas Pemandu, setiap 10 siswa gratis 1 guru pendamping, harga tiket diskon 50, hasil karya pojok kreatif dibawa pulang peserta,
bahan pembelajaran program PLS disediakan oleh pihak KRKB Gembira Loka, laboratorium Pendidikan Alam, dan berkeliling KRKB Gembira
Loka. Ada 5 tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada saat Pembelajaran
Luar Sekolah, yang pertama penyambutan, dilanjutkan bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo, recalling dan penutup.
71 a.
Penyambutan Pengkondisian Peserta Didahului dengan penyambutan peserta dan guru pendamping.
Selanjutnya peserta dikondisikan dengan berbaris sesuai dengan kelas atau kelompok masing-masing. Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah
perkenalan awal dalam upayanya membentuk kedekatan antara peserta dan pendamping. Kedekatan yang terjalin antar peserta dan pendamping
akan mempermudah pendamping dalam memberikan penjelasan dan arahan selama program PLS GL zoo berlangsung.
b. Bina suasana
Kegiatan bina suasana diisi dengan perkenalan pendamping, permainan-permainan dan pembacaan peraturan selama program
berlangsung. Permainan yang dilaksanakan dalam tahap bina suasana ini berisi permainan-permainan kecil yang selain menyenangkan namun
juga terdapat nilai yang terkandung didalamnya. Permainan yang dilakukan biasanya merupakan permainan yang dapat melatih koordinasi
gerak dan otak peserta program. Agar suasana hangat dapat terbangun diantara peserta dan pendamping, permainan juga diiringi lagu dan tanya
jawab di dalamnya. c.
Pojok Kreatif Pojok kreatif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
menumbuhkan kreativitas peserta program. Pojok kreatif menggunakan media pembelajaran yang dapat menunjang proses pelaksanaan kegiatan.
Pojok kreatif disesuaikan dengan tingkatan perkembangan peserta sasaran. Pengelompokan usia dan pojok kreatif yang dilaksanakan adalah
72 sebagai berikut: kelompok usia PAUDTK hingga sekolah dasar kelas 1-
2 menggunakan media mewarnai mahkota gajah; kelompok usia kelas 3- 4 sekolah dasar menggunakan gantungan kunci satwa sebagai pojok
kreatifnya; dan kelas 5-6 sekolah dasar hingga SMP menggunakan tabel pengelompokan binatang yang harus diisi sesuai petunjuk dan arahan
pendamping. Kegiatan pojok kreatif ini merupakan salah satu nilai tambah yang sengaja diadakan guna menunjang kegiatan wisata belajar
di KRKB Gembira Loka. d.
Tour the zoo Kegiatan ini berisi kepemanduan dan penjelasan mengenai satwa-
satwa yang ada di kebun binatang. Dalam kegiatan ini siswa bebas mengeksplorasi sumber-sumber belajar yang ada disekitarnya. Jika di
dalam kelas, siswa hanya mampu melihat gambar, membayangkan dan berimajinasi tentang bentuk fisik satwa, dalam kegiatan ini siswa dapat
secara langsung mengamati dan bereksplorasi secara mandiri. Tugas pendamping dalam kegiatan ini adalah sebagai fasilitator dan konsultan
ketika siswa menemukan masalah dalam eksplorasinya. Selain bentuk fisik satwa, dengan bantuan guru dan pendamping, siswa juga dapat
belajar mengenai karakteristik satwa yang juga dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa. Kegiatan tour the zoo ini menggunakan cara yang
selain dapat menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama dan cinta lingkungan
dalam diri peserta program.
73 e.
Recalling dan Penutup Evaluasi dilaksanakan melalui kegiatan yang disebut Recalling.
Recalling berisi pengulasan kembali apa-apa yang sudah dialami dan dapatkan oleh peserta program selama berkeliling kebun binatang. Pen
kkgulasan kembali dilakukan dengan metode bercerita dan sharing pengalaman antar peserta program. Dengan mengalami dan
melakukannya secara langsung, bercerita pengalaman tentu lah akan menjadi sesuatu yang sangat menarik dilakukan anatar sesama peserta.
Dari kegiatan tukar cerita ini lah akan timbul budaya diskusi dan saling menghargai sejak anak usia dini. Metode recalling ini dipilih karena
sifatnya yang tidak terlalu kaku dan mampu menggambarkan tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti program PLS GL zoo. Dan
dilanjutkan Penutup, yaitu seluruh pemandu mengucapkan kepada pihak sekolah , dan meminta maaf jika terdapat salah kata ataupun perbuatan,
dan diakhiri dengan bersalaman kedapa pendamping atau guru dan juga siswa.
5. Kemampuan Pemandu Program PLS GL Zoo dalam Memanfaatkan Media
Pembelajaran di KRKB Gembira Loka Yogyakarta Pembelajaran luar sekolah merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan diluar ruangan atau sekolah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat mendukung terjadinya proses belajar. Proses
belajar yang dimaksud disini yaitu proses belajar mandiri yang dilakukan oleh peserta didik dengan tujuan memunculkan jiwa eksploratif dan kreatif
peserta didik. Dalam kegiatan ini, pendidik berperan sebagai pengawas dan
74 fasilitator pemecah masalah ketika peserta didik mengalami kebingungan.
Keunggulan dari pembelajaran model ini yaitu memungkinkan peserta didik untuk mengalami dan merasakan langsung, sehingga tidak hanya aspek
kognitifnya saja yang akan berkembang, tetapi afektif dan psikomotoriknya juga.
Salah satu bentuk pembelajaran di luar sekolah yaitu program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka PLS GL zoo.
Program PLS GL zoo merupakan program pembelajaran di luar ruangan bagi peserta didik lembaga sekolah di Kota Jogja yang diselenggarakan oleh
KRKB Gembira Loka bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Progam PLS GL zoo ini memungkinkan pesertanya untuk dapat secara langsung mengamati dan mempelajari satwa-satwa yang ada di KRKB
Gembira Loka guna memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung dilapangan
Berdasarkan hasil obeservasi dan merujuk kepada hasil wawancara, Lihat lampiran 6 saat paduka pakualam sedang berkunjung ke Jepang,
beliau melihat banyak sekali anak-anak yang berkunjung ke kebun binatang tersebut, ternyata mereka tidak hanya berwisata, mereka juga belajar di
kebun binatang tersebut. Inilah yang menjadi latar belakang adanya kegiatan PLS GL zoo ini di bentuk, Bapak MS selaku pengelola dari
program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa : “Saat itu Paduka Pakualam yang ke 8 sedang berkunjung ke Jepang
dan menginap di hotel yang berdekatan dengan kebun binatang.
75 Paduka Pakualam ke 8 heran kenapa setiap hari kebun binatang itu
selalu ramai dengan anak sekolah. Selanjutnya Paduka Pakualam ke 8 ingin menerapkan program yang cocok selain rekreasi dan
wisata flora dan fauna untuk dijadikan daya tarik di KRKB Gembira Loka Zoo. Setelah kami mendapat pernyataan yang
disampaikan oleh paduka pakualam yang ke 8 maka dari itu kami juga ingin menerapkan kegiatan yang cocok untuk dijadikan daya
tarik di KRKB Gembira Loka Zoo. Setelah browsing di internet tentang kegiatan yang sering dilakukan di sekolah adalah kegiatan
outing class, kegiatan tersebut kami kemas dengan kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah KRKB Gembira Loka Zoo PLS GL
zooCW-
1” Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing
mengungkapkan bahwa : “Kegiatan ini dikonsepi oleh Paduka Pakualam yang ke 8 mbak. Saat
itu beliau sedang berkunjung ke jepang. Beliau heran kenapa kebun binatang disebelah hotelnya kok selalu ramai dengan adanya anak
sekolahan. Daya tarik apa yang bisa menjadikan kebun binatang itu ramai. Maka dari itu pihak KRKB Gembira Loka Zoo ingin
menerapkan program yang tepat untuk dijadikan keunggulan di sini mbak. Kegiatan outing class ini dipilih dengan melihat peluang yang
ada di kehidupan masyarakat sekitar khususnya mengenai pendidikan mbak. Jadi kami mengupayakan agar kegiatan ini bisa
terlaksana dengan baik dan merekrut pemandu kegiatan outing class yang sudah terlatih dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah berupa
outing class. CW-
4 “ Dari pendapat bapak MS dan ibu DW tersebut dapat di simpulkan
bahwa Kegiatan pembelajaran luar sekolah yang ada di KRKB Gembira Loka Zoo di inspirasi oleh konsep kebun binatang di jepang saat paduka
pakualam berkunjung ke jepang. Kegiatan ini di latar belakangi oleh adanya antusias yang ada di masyarakat mengenai pendidikan yang
menarik siswa nya maka di pilih kegiatan outing class untuk program kegiatan dalam pembelajaran luar sekolah Lihat lampiran 9.
76 Selain karena ingin menjadikan KRKB Gembira Loka sebagai
tempat belajar, pihak KRKB Gembira Loka juga mempunyai fungsi sebagai lembaga konservasi, hal inilah yang menjadi salah satu tujuan
di adakannya kegiatan PLS GL zoo ini, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Selain karena ingin seperti kebun binatang yang ada di Jepang, karena kita merupakan lembaga konservasi yaitu sebagai tempat
pendidikan, peragaan, penelitian pengembang ilmu pengetahuan, sarana perlindungan dan pelestarian jenis serta sarana rekreasi yang
sehat. Dan kita sebagai lembaga swasta ingin mewujudkan program CSR di bidang pendidikan, salah satunya lewat kegiatan ini. CW-
1” Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing
mengungkapkan bahwa : “Pertama, karena kita ingin kebun binatang ini ramai anak sekolah
seperti yang ada di jepang, yang kedua, ini merupakan wujud dari kegiatan CSR bidang pendidikan, dan yang ketiga karena kita
merupakan lembaga konservasi flora dan satwa yang mana tujuaannya itu salah satunya adalah menjadikan kebun binatang ini
sebagai tempat pendidikan, tidak hanya rekreasi saja. CW-
4” Dari kedua pernyataan tesebut dapat disimpulkan bahwa Tujuan
diadakannya program PLS GL zoo ini karena pihak KRKB Gembira Loka ingin KRKB KRKB Gembira Loka ini setiap harinya ramai
dengan adanya anak sekolahan, selain itu kegiatan ini merupakan wujud dari KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi dan wujud dari
program CSR yang ada di KRKB Gembira Loka. Lihat lampiran 9 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian
tujuan dari program PLS GL zoo ini. Beberapa diantaranya mengenai sumber daya manusia atau pemandu dan media pembelajaran yang
77 digunakan dalam menyampaikan materi kepada siswa. Pemandu yang
digunakan pun merupakan pemandu pilihan, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Untuk pemandu kami menggandeng PLS UNY karena kami belum menguasai secara detail tentang kepemanduan. Kami menggandeng
jurusan PLS UNY karena pertama mampu menguasi pembelajaran luar sekolah atau outing class dan yang kedua mampu
mengkolaborasikan pengetahuan yang ada dalam pembelajaran luar sekolah... CW-
1” Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing
mengungkapkan bahwa : “..nah, untuk program PLS GL zoo ini mbak, kami bekerjasama
dengan jurusan PLS UNY, mereka sebagai konseptor dan menyediakan SDM pemandu juga, kita sebagai fasilitator tempat,
sarana dan prasarana, untuk rekrutmennya kita serahkan kepada UNY. Dan sejauh ini, pemandu disini semuanya dari mahasiswa
UNY. CW-
4” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Rekrutmen pemandu ya..untuk saat ini, pemandu itu kan berasal dari mahasiswa PLS semua ya mbak, nah untuk bisa mengikuti
kegiatan ini dan menjadi pemandu harus mengikuti beberapa tahapan seleksi yang dilaksanakan oleh pemandu inti. Setelah
dinyatakan lolos nanti akan tergabung dalam tim Pemandu Pembelajaran Luar sekolah KRKB Gembira Loka. CW-
2” HK selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Ada tahapan seleksinya mbak kalau mau ikut sebagai pemandu PLS GL zoo. Setelah ikut dan lolos tahapan tersebut barulah nanti
dia tergabung dalam tim pemandu dan bisa ikut mandu di KRKB Gembira Loka. CW-
3” Dari pendapat beberapa pemandu dan pihak pengelola GL zoo, dapat
disimpulkan bahwa Rekrutmen pemandu PLS GL zoo dilaksanakan oleh pihak PLS UNY. Ada beberapa tahapan seleksi yang harus
78 dilaksanakan. Dan jika dinyatakan lolos akan tergabung kedalam tim
Pemandu PLS GL zoo.Lihat lampiran 6 Menurut Sujarwo, dkk 2016 kegiatan kepemanduan PLS GL zoo
di bagi atas 3 tahapan besar, yaitu persiapan, langkah-langkah dan evaluasi, dan proses kegiatan PLS GL zoo ini melalui 5 tapan pokok,
Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Awalnya, pihak sekolahan datang untuk melakukan reservasi. Setelah itu kami akan menginformasikan kepada pihak UNY selaku
konseptor dan penyedia SDM. Nanti akan disipkan oleh pihak UNY untuk materi dan pemandunya, kecuali ada request khusus dari
sekolahan yang itu harus dr pihak KRKB Gembira Loka, nanti pihak KRKB Gembira Loka yang menyiapkan. Setelah semuanya siap,
hapa saat hari H pemandu datang, mereka biasanya datang satu sampai dua jam sebelum kegiatan dimulai, karena mereka harus
mempersiapkan alat dan segala macam untuk kegiatan dilapangan, sesampainya di KRKB Gembira Loka pemandu absen dulu dan
menggambil baju, lalu baru mempersiapkan perlengkapannya. Setelah persiapan selesai dan peserta sudah datang, maka dimulailah
kegiatan PLS GL zoo itu, mulai dari kegiatan penyambutan, lalu dilanjutkan perkenalan dan lain-lain, terus bina suasana, lalu pojok
kreatif dan yang terakhir ada tour the zoo..setelah itu kegiatan selesai. CW-
1” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Pertama kita dapet surat dari pihak KRKB Gembira Loka, disitu tertulis lengkap, mulai dari hari tanggal, jumlah siswa, kelas, materi
khusus jika menginginkan pelaksanaan kegiatan PLS GL zoo. Setelah mendapatkan surat tersebut kita menyiapkan materinya, dan
sdm nya. Kita hubungi tim Pemandu PLS GL zoo, siapa yang bisa mandu pada hari tersebut. Setelah materi dan sdm nya selesai, pada
saat hari hari H kita dateng ke KRKB Gembira Loka, absensi, ambil baju, ambil perkab, persiapan, lalu penyambutan, penjemputan, dan
perkenalan, terus bina suasana, pojok kreatif, foto bersama, tour the zoo dan yang terakhir kegiatan recalling.setelah semua selesai kita
pamitan untuk pulang. Dan selesailah kegiatan PLS GL zoo tersebut. CW-
2”
79 Dari pernyataan Bapak MS dan Mas RD selaku pemandu dapat
disimpulkan bahwa Proses kegiatan PLS GL zoo diawali dengan adanya reservasi dari sekolahan. Setelah sekolahan melakukan
reservasi, pihak UNY akan dikabari tentang adanya reservasi tersebut dengan cara mengirim surat via e-mail kepada pihak UNY. Lihat
lampiran 5. No 9 Lalu pihak UNY menyiapkan sdm dan materi untuk kegiatan tersebut. Kegiatan pada saat hari H, pemandu datang satu
sampai dua jam sebelum kegiatan dimulai. Sesampainya di lokasi, pemandu absensi, mengambil baju, dan mengambil perlengkapan.
Setelah mereka ganti baju dan mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk kegiatan pada hari tersebut dan peserta sudah
datang, barulah kegiatan PLS GL zoo bisa dimulai. Pertama yang dilakukan adalah penyambutan dan perkenalan, lalu bina suasana,
dilanjutkan pojok kreatif, foto bersama, tour the zoo dan diakhiri dengan kegiatan recalling. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan
penutup atau pamitan dan kegiatan itu selesai.Lihat lampiran 5. No 1- 7
Sebelum kegiatan PLS GL zoo dilaksanakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, mulai dari sumberdaya manusia atau pemandu,
perlengkapan, serta materi dan media yang digunakan. Lihat lampiran 5. No 14. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo
mengungkapkan bahwa : “Kalau yang merancang itu dari UNY mbak, karena pihak UNY
lebih paham dan mnegerti menenai materi pembelajaran untuk
80 peserta didik, sedangkan untuk menyiapkan alatnya kita bareng-
bareng, tapi sepenuhnya ditanggung oleh pihak KRKB Gembira Loka, nanti pemandu tinggal ngomong sama kita, apa saja yang
dibutuhin, nanti kita yang menyiapkan, kalau tidak ya mereka yang menyiapkan, nanti kita ganti biaya opersionalnya. Selain itu, jika
materi yang diminta dari sekolahan itu tentang diskripsi atau penjelasan tetnag satwa atau flora, nanti itu yang menyiapkan dari
pihak KRKB Gembira Loka, nanti biasanya ada pawang yang menjelaskan. CW-
1” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Yang merancang media pembelajaran dari kita tim pemandu mbak..nanti kita sesuaikan dengan usia peserta, kelas, kurikulum,
dan tema jika ada tema yang dinginkan. Setelah itu kita bilang ke pihak KRKB Gembira Loka, bahan nya apa aja yang digunakan
untuk materi pembelajaran tersebut, lalu oleh pihak KRKB Gembira Loka dipersiapkan, kalaupun memang pihak KRKB
Gembira Loka tidak memungkinkan untuk menyiapkan, pemandu sendiri yang menyiapkan, nanti tinggal pihak KRKB Gembira
Loka yang mengganti biaya operasiaonalnya tersebut. Kecuali untuk materi yang memang itu hanya pihak KRKB Gembira Loka
saja yang lebih mengetahui. Maka kami hanya mendampingi proses pembelajarannya saja, seperti diskripsi seekor satwa yang
detail, nanti biasanya dipanggilkan pawang mbak untuk mengisi materi tersebut. Tapi kalau masih yang pengetahuan umum tidak
sampai mendatangkan pawang. CW-
2” Mendengar penuturan Bapak MS dan mas RD dapat dapat diketahui
bahwa yang bertugas merancang media pembelajaran PLS GL zoo adalah para pemandu, dan yang menyiapkan peralatannya adalah pihak
KRKB Gembira Loka. Materi dan media tersebut disesuiakan dengan karakteristik peserta, mulai dari usia, kelas, kurikulum dan materi jika
diinginkan. Lihat lampiran 6. Selain mempersiapkan materi dan media pembelajaran, hal yang
dipersiapkan lainnya adalah sumberdaya manusia atau pemandu kegiatan tersebut. Pemandu tersebut harus seimbang dengan jumlah
81 peserta serta harus mempunyai kemampuan yang cukup dan
berkompeten agar kegiatan kepemanduan dan tujuannya dapat tersampaikan kepada siswa. Untuk mencetak pemandu seperti yang
disebutkan diperlukan sebuah pelatian khusus kepemanduan. Berdasarkan wawancara yang diperoleh bahwa pihak Gembira Loka
dengan pihak UNY telah melaksanakan beberapa kali pelatihan untuk para pemandu. Lihat lampiran 5. No 13 Bapak MS selaku pengelola
dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa: “Tentunya ada mbak...selama ini kita udah beberapa kali
mengadakan pelatihan untuk pemandu. Apalagi setiap setelah ada rekrutmen pemandu baru, kita mengadakan pelatihan. CW-
1” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Ada mbak..setelah oprek biasanya kita mengadakan pelatihan untuk pemandu yang lolos rekrutmen tersebut. CW-
2” Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa memang ada
pelatihan khusus bagi pemandu yang lolos dari recruitmen dan tergabung dalam tim kepemanduan PLS GL zoo. Lihat lampiran 6
Tujuan diadakan pelatihan tersebut agar kemampuan pemandu lebih bagus dalam memandu siswa khusunya untuk kegiatan PLS GL zoo ini.
Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Agar membekali ilmu kepada para pemandu tentang tehnik kepemanduan. Selain itu, kita juga memberikan materi mengenai
kegiatan PLS GL zoo ini, jadi nanti ketika mereka mandu itu sudah bisa, dan lebih berkompeten mbak. Kita melaksanakan pelatihan ini
sudah 2 kali. CW- 1”
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
82 “Pelatihan ini baru 2 kali mbak..karena oprecnya juga baru dua kali.
Yang pasti penelitian ini biar mereka lebih berkompeten dalam hal kepemanduan mbak..soalnya di jurusan kita PLS kan sudah ada
beberapa ilmu yang bisa di terapkan, nah dipelatihan ini diajarkan bagaimana memandu PLS GL zoo, bagaimana menggunakan media
pembelajrannya, dan sebagainya. CW-
2” Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Tujuan
diadakannya pelatihan pemandu agar pemandu lebih berkompeten dalam memandu kegiatan PLS GL zoo, dan pelatihan tersbut sudah
dilaksanakan 2 kali. Salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika penggunaan media
pembelajaran adalah guru instruktur pemandu dapat menggunakan media pembelajaran tersebut. Dalam pelaksanaan program kegiatan
PLS GL zoo pemandu sudah dapat menguasai mengenai materi dan media pembelajaran yang mereka gunakan. Hal ini dibuktikan dengan
sedikitnya komplain atau keluhan dari pihak sekolahan yang menggunakan program ini. Hanya ada beberapa sekolahan yang
menyayangkan kenapa belum adanya inovasi tentang materi dan media yang digunakan. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo
mengungkapkan bahwa : “Sejauh ini, sepengetahuan saya semua pemandu bisa mbak
menggunakan media pembelajaran yang mereka susun. Buktinya belum ada komplain dari pihak sekolahan tentang materi dan media
pembelajaran yang mereka gunakan. Hanya saja, ada beberapa masukan dari para pihak sekolahan yang sudah menggunakan
program ini berulang kali, masukan dari mereka agar kita menambah materi dan media pembelajarannya, agar tidak monoton itu-itu saja,
karena memang saya akui belum ada inovasi penggunaan media pembelajaran dari awal kegiatan ini berjalan sampai sekarang. Tapi
bagi saya itu bukan karena kemampuan pemandunya, tapi itu karena memang belum adanya inovasi. CW-
1”
83 Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan
bahwa.: “Bagus mbak, pemandu bisa menguasai materi dan media
pembelajaranya, mereka dapat menyampaikan dengan baik, menurut saya sudah cukup bagus untuk pemandu, lebih ditingkatkan
aja. CW-
5” Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa :
“Pemandu nya ramah, baik, untuk materi dan media pembelajarannya juga menguasai, jelas, apalagi nangani anak-anak
kecil kayak gini mbak, sepertinya mereka sudah mahir mengendalikan anak-anak kecil kayak gini mbak. CW-
6” Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahu bahwa Semua
pemandu sudah mampu dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada di dalam program PLS GL zoo. Lihat lampiran 4. No 7
Walaupun demikian, tetapi berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber, masih ada beberapa pemandu yang belum
berkompeten, dan kebanyakan dari mereka adalah pemandu baru yang masih memiliki jam terbang sedikit. Lihat lampiran 4. No. 5
Salah satu fungsi media pembelajaran tepat digunakan adalah ketika penggunaannya relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Untuk
materi dan media pembelajaran yang digunakan oleh para pemandu sudah relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Bapak MS selaku
pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa : “Sudah, karena dalam penyusunan materi dan media pembelajaran
sudah disesuaikan dengan usianya, dan kelasnya. Selain itu pihak sekolahan pada saat reservasi bisa meminta materi khusus yang
sesuai dengan tema pembelajaran disekolahannya saat itu. Itu semua sudah melihat dari kebutuhan siswanya. CW-
1”
84 Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan
bahwa : “Materi dan media yang diguanakan sudah pas mbak..sudah sesuai
dengan usianya, tadi yang kelas 1,2 dikasih materi yang ringan, terus kelas 3 tingkatannya diatasnya, dan kelas 4,5 lebih diatasnya lagi.
Sudah pas dengan kemampuan siswa juga, tidak terlalu memberatkan, ya seperti yang mbak liat tadi, kita disini juga tidak
untuk belajar materi yang berat-berat, kita kesini ingin bermain sambil belajar. CW-
5” Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa :
“Menurut saya sudah sesuai, kemaren kita request materi tentang kendaraan, tadi kita sama pemandu sudah naik kereta, naik kapal,
disitu pemandu tidak hanya diam, mereka juga mengajak diskusi dan ngobrol sama anak-anak tentang kendaraan yang mereka naiki. Jadi
selain bisa belajar binatang tadi juga bisa menerapkan materi yang ada di kelas, yaitu naik kendaraan kereta dan kapal, ya walaupun
bukan kereta asli yang pakai rel mbak..heheCW-
6.” Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Materi dan
Media yang digunakan oleh pemandu sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pihak sekolah. Lihat lampiran 4. No. 7
Siswa yang cukup interaktif dengan pemandu dalam setiap kegiatan PLS GL zoo menjadi bukti bahwa pemandu memang berkompeten
dalam memandu kegiatan ini. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Sejauh ini cukup partisipatif ya mbak kalau dilihat. Karena jika saya ikut mendampingi untuk ikut mengambil gambar dokumentasi
itu anak anak sama pemandu cukup akrab, dilihat itu nyenengke mbak.. CW-
1” Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan
bahwa : “Respon dari siswa sangat bagus sekali mbak, mereka menjadi lebih
semangat dalam belajar satwa karena ya ada pemandu nya itu, jadi
85 kalau mereka kurang paham, atau tidak tahu, bisa langsung
ditanyakan kepada pemandunya tersebut. CW- 5”
Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa : “ Seperti yang mbak lihat tadi, siswa nya pada seneng dengan
adanya pemandu tersebut, mereka juga jadi lebih semangat belajarnya, dan gurunya juga jadi lebih ringan mbak karena tidak
perlu memandu anak anak, kita tinggal mengkondisikan, pemandu nya yang mandu kegiatannya. CW-
6” Dari berbagai pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa Siswa ikut
berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan PLS GL zoo. Karena dengan adanya pemandu siswa dapat menanyakan hal yang tidak dia
pahami kepada pemandu. Lebih memudahkan siswa dalam memahami satwa dan flora. Lihat lampiran 4. No. 7
Tetapi dalam pelaksanaannya tentu ada kendala saat program tersebut berlangsung, seperti tempat dan peralatan yang kurang ketika
mendapatkan peserta yang banyak. selain itu, belum adanya pengembangan media pembelajaran juga menjadi kendala, karena
beberapa sekolah yang sudah menggunakan program ini berulang kali merasa jenuh dengan materi dan media pembelajaran yang sama
digunakan. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Kalau untuk pemandu mungkin kendalanya ketika menghadapi anak-anak inklusi, anak-anak berkebutuhan khusus. Karena mereka
belum memiliki skill untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Untuk menangani saja belum bisa apalagi dengan media
pembelajarannya ya mbak..hehe selain itu juga mungkin inovasi tentang materi dan media pembelajaran yang digunakan, karena ada
beberapa sekolah yang sudah beberapa kali menggunakan program kegiatan PLS GL zoo ini, dan ada beberapa yang memebri masukan
supaya materi yang digunakan itu ditambahi, atau diberi inovasi, masak dari pertama sampai sekarang kayak gitu terus to mas..ada
yang memberi masukan kepada saya seperti itu. CW-
1”
86 RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Kendala ya mbak, emm kalau menurut saya jam terbang aja sih mbak, pemandu yang sudah sering mandu itu lebih luwes kalau
suruh mandu, lebih berkompeten, mungkin karena jam terbang mereka tinggi dan pengalaman mereka banyak, dibandingkan
dengan pemandu yang hanya beberapa kali mandu mereka itu terkesan kaku gitu, terus itu mbak, kita kan belum melakukan
inovasi dan pembaharuan tentang materi dan media pembelajaran yang kita gunakan,belum ada pengembangan, jadi kadang ada
sekolah yang sudah menggunakan program ini beberapa kali itu memberi masukan kepada pemandu supaya memberi materi dan
media yang beda, biar nggak sama dengan yang kemaren, gitu mbak. Lalu kita juga belum bisa menangani anak anak inklusi yang
berkebutuhan khusus mbak, karena ya kita belum tau ilmu nya, kita belum bisa menangani mereka. Dan kadang kalau pesertanya
banyak itu kita nggak ada tempat mbak untuk pojok kreatif ataupun bina suasanya, alatnya juga kadang kurang. CW-
2” Dari pernyataan kedua narasumber diatas dapat diketahui bahwa
Kendala yang dihapadi pemandu daat memandu kegiatan PLS GL zoo ada beberapa macam, beberapa diantaranya yaitu, belum adanya inovasi
materi dan media yang digunakan, tempat dan peralatan yang kurang ketika menghadapi peserta benyak, serta pemandu belum bisa menangani
siswa yang berkebutuhan khusus. Diakhir sebuah program, biasanya diadakan evaluasi, entah itu
dilakukan setiap kegiatan ataupun setiap periode. Seperti halnya kegiatan PLS GL zoo ini, evaluasi didalam kegiatan ini dilakukan setiap hari atau
setiap akhir kegiatan, dan juga dilakukan setiap akhir periode. Lihat lampiran 5. No 15
Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
87 “Evaluasi kami lakukan setiap hari mbak, setiap program slesai
dilaksanakan. Ketika ada pemandu yang mengembalikan perlengkapan ke kantor kita tanya, giamana tadi mandu, ada
kesulitan atau tidak, ada masukan atau tidak, itu kami lakukan secara lisan dan nonformal, dan bagi kami itu merupakan evaluasi.
Sedangkan evaluasi yang kita lakukan dengan dosen dan dekan UNY kita lakukan setiap akhir atau awal periode, untuk tempatnya
kadang di UNY, kadang di KRKB Gembira Loka. CW-
1” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Setiap setelah ada kepemanduan ada evaluasi mbak, setelah selesai mandu jika ada masukan atau sesuatu yang perlu di perbaiki kita
sampaikan langsung kepada pihak KRKB Gembira Loka, begitupun sebaliknya. Tapi itu semua hanya kita lakukan secara lisan saja, non
formal. Tapi kalau evaluasi yang formalnya kita lakukan 1 kali dalam satu periode, entah itu diawal periode ataupun diakhir,
menyesuaikan aja mbak waktunya. CW-
2” Dari kedua pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa Proses
evaluasi dilakukan secara formal dan non formal. Secara formal dilakukan satu kali dalam satu periode, dan non formal dilakukan setiap
program kegiatan PLS GL zoo selesai secara lisan. 6.
Faktor Pendukung dan Penghambat Kemampuan Pemandu Program PLS GL Zoo dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran di KRKB Gembira Loka
Yogyakarta Banyak faktor penghambat dan pendukung dari program PLS GL
zoo ini, khususnya untuk kemampuan pemandu dan media pembelajaran, antara lain faktor pendukungnya adalah pemandu yang sudah berwawasan
tentang pendidikan, menjadikannya lebih terkonsep dalam merancang dan menyiapkan materi serta media pembelajaran, sedangkan faktor
penghambatnya adalah belum adanya inovasi tentang materi dan media pembelajaran yang digunakan sejak awal kegiatan ini berlangsung,
88 sehingga beberapa sekolahan yang sudah menggunakan program ini lebih
dari satu kali merasa jenuh. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan
bahwa : “Faktor pendukungnya, program Outing Class itu sudah masuk
dalam kurikulum, jadi setiap sekolahan itu wajib melaksanakannya, dan kami bisa memfasilitasi kegiatan tesebut. Selain itu dari Dinas
Pendidikan juga memberikan surat rekomendasi kepada sekolahan tentang adanya kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah KRKB
Gembira Loka Zoo. Mengenai media pembelajaran, faktor pendukungnya, kita sudah menggandeng pihak UNY sebagai
konseptor, jadi mereka lebih paham dan mengerti mengenai materi, media yang itu semua tinggal di optimalkan saja. Kalau faktor
penghambatnya, fasilitas yang kita miliki masih kurang, seperti ruang indor yang digunakan ketika hujan kita belum punya, kita
hanya punya lab alam itu, itu Cuma menampung kurang lebih 100 siswa, kalau lebih udah nggak bisa, lalu kadang sekolahan kalau
datang itu tidak tepat waktu, itu menjadikan jam mandu menjadi molor mundur, padahal instruktur atau pemandu kita itu kan
mahasiswa aktif ya mbak, yang mereka itu masih kuliah, jadi nanti kalau mundur bisa menggangu jadwal kuliah mereka, selain itu ya
itu tadi, jam kuliah pemandu yang kadang padat dengan kuliah di kampus. Kalau untuk materi dan media pembelajrannya, untuk saat
ini itu belum ada pengembangan apa apa mba dari awal program ini dibentuk, jadi sekolah yang sudah menggunakan program ini lebih
dari satu kali merasa jenuh. CW-
1” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Kalau untuk media pembelajaran nya faktor pendukungnya banyaknya sumber belajar yang ada di lingkungan KRKB Gembira
Loka, selain itu kita juga beground nya dari bidang pendidikan, jadinya ya mengerti mengenai pengembangan media pembelajaran
tetapi kita sejak awal kegiatan ini berlangsung kita belum ada pengembangan mba, karena minimnya biaya dan fasilitas untuk
mengembangkan itu selain itu waktunya juga kurang mbak, ya karena kita semuanya mahasiswa aktif, jadi yang di urus kuliah,
mandu organisasi dll. Itu salah satu penghambatnya mbak, selain itu ketika peserta banyak, kita kadang kekurangan alat dan sarana
prasarana, lalu usia anak yang variatif, itu kan nanti penanganannya beda beda ya mbak. CW-
2”
89 Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa Faktor penghambat
dari kegiatan ini terkait pemandu, materi dan media yang digunakan adalah belum adanya inovasi tentang materi dan media yang digunakan,
sehingga sekolah yang menggunakan kegiatan ini lebih dari satu kali merasa jenuh dengan media yang sama, perlengkapan yang kurang ketika
peserta benyak, usia peserta yang variatif sehingga penanganannya pun dalam kepemanduan berbeda-beda, sedangkan pemandu belum
menguasi kesemuanya itu. Untuk faktor pendukungnya, banyaknya media pembelajaran di sekitar KRKB Gembira Loka yang bisa di
kembangkan, mempunyai sumberdaya manusia yang mengerti tentang pengembangan media tersebut sesuai dengan karatteristik peserta.
Faktor pendukung yang telah tersebut diatas dimaksimalkan agar proses kegiatan PLS GL zoo berjalan lebih maksimal, serta
meminimalisir faktor penghambat yang ada agar kemungkinan negatif yang terjadi dapat terkurangi.
Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Untuk memaksimalkan faktor pendukung kita meningkatkan promosi dengan membuat brosur, membuat buku panduan PLS GL
zoo yang semua itu kita sebar luaskan ke seluruh sekolahan yang ada di Jogja. Lalu untuk meminimalisir faktor penghambat tersebut,
yang pertama kita akan membuat gedung atau tempat atau bangun gitu yang khusus untuk kegiatan PLS GL zoo, yang nanti semua alat
dan perlengkapan bisa di taruh disitu dan nanti ketika hujan bisa menggunakan ruangan itu. Terus kepada pihak sekolahan nya kita
sampaikan diawal bahwa program ini yang menjadi pemandu adalah para mahasiswa aktif UNY, sehingga sangat diusahakan sekali agar
ontime agar tidak mengganggu kegiatan perkuliahan para pemandu, selain itu kita juga membiacarakan kepada para dosen agar
90 memberikan keringan dan kemudahan kepada para pemandu yang
mengikuti program ini. CW- 1”
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa : “Cara meminimalisir faktor penghambatnya ya kita memberi
penekanan dan bimbingan dan motivasi yang lebih kepada rekan- rekan pemandu agar bisa mengembangkan materi dan media
pembelajarannya, kalau untuk alatnya nanti akan diperbaharui dan akan ditambah, nanti kita ngomong ke pihak KRKB Gembira Loka
agar disediakan peralatan yang cukup jika ada banyak peserta, dan untuk memaksimalkan faktor pendukungnya, kita memaksimalkan
perlekapan dan media pembelajaran yang ada dilingkungan KRKB Gembira Loka, ini rencananya akan ada materi tambahan tentang
memeras susu sapi mbak, sekarang KRKB Gembira Loka sudah memiliki sapi perah, dan nanti kita akan memperbaharui pojok
kreatifnya. CW-
2” Dari penuturan pendapat narasumber, dapat diketahui bahwa upaya
mengatasi faktor penghambat adalah dengan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para pemandu agar meraka bisa mengembangkan
media pembelajaran yang ada, selain itu meminta kepada pihak KRKB Gembira Loka agar ditambah lagi peralatnnya. Sedangkan upaya untuk
memaksimalkan faktor pendukung adalah, kita memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang ada di sekitar KRKB Gembira
Loka. Agar materi dan media pembelajaran yang digunakan lebih bervariatif dan sekolah yang menggunakan program ini lebih dari satu kali tidak merasa
jenuh. Lihat lampiran 4. No 6 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa
fasilitas, sarana, dan prasarana yang dimiliki KRKB guna menunjang kebutuhan program PLS GL zoo dalam kondisi yang baik dan masih layak
digunakan guna memperlancar pelaksanaan program. Hal ini merupakan
91 salah satu faktor pendukung program PLS GL zoo. Hasil studi dokumentasi
yang dilakukan peneliti terhadap fasilitas yang dimiliki KRKB Gembira Loka menunjukkan bahwa fasilitas yang dimiliki KRKB guna menunjang
program PLS GL zoo sudah sangat memadai dan dalam kondisi yang baik. Lihat lampiran 4. No 6
B. Pembahasan