Tes formatif Uraian Materi

Bahasa Indonesia SMP KK H 11 3 Penggunannya terbatas, yakni disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran tertentu. Dengan tes ini guru memperoleh kepastian tentang jenis, tingkat, serta sifat kesulitan siswa. Dengan demikian, dapat menentukan strategi perbaikan yang tepat, baik itu berupa remedial, bimbingan dan penyeluhan, ataupun cara-cara lainnya.

f. Tes penempatan

Tes penempatan placement tes merupakan tes untuk menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Misalnya, siswa itu harus ditempatkan di kelas biasa atau akselerasi, di program bahasa, IPS, atau IPA. Adapun penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi untuk 1 mengetahui ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran bahasa Indonesia; 2 memberikan gambaran yang objektif tentang kemampuan berbahasa Indonesia siswa; 3 mengetahui kemampuan siswa di dalam KI- KD tertentu; 4 menentukan kelayakan siswa dalam berbahasa Indonesia; 5 memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia; 6 memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi bagi guru.

3. Prinsip-prinsip Penilaian Prinsip-prisip umum dalam penilaian adalah sebagai berikut.

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa misalnya karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Kegiatan Pembelajaran 12 f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar. Prinsip khusus dalam penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut. a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum. b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran. c. Berkaitan dengan kemampuan siswa. d. Berbasis kinerja siswa. e. Memotivasi belajar siswa. f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar siswa. g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responsnya. h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen. j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. k. Menghendaki balikan yang segera dan terus-menerus. l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata. m. Terkait dengan dunia kerja. n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata. o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

4. Proses Penilaian Penilaian merupakan sebuah proses. Dalam sebuah penilaian pembelajaran harus

dilakukan beberapa tahap menuju penilaian. Tahapan dalam sebuah penilaian meliputi tahapan berikut. a. Perencanaan, yang berisi kegiatan-kegiatan perumusan tujuan penilaian, penetapan aspek-aspek yang akan dinilai, penentuan metode penilaian yang akan dipergunakan, penyusunan alat penilaian, penentuan kriteria yang dipergunakan, dan penentuan frekuensi pelaksanaan penilaian.