Penggunaan hasil penilaian yang telah selesai diolah dan ditafsirkan sesuai

Bahasa Indonesia SMP KK H 15 pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Kegiatan tersebut tidak hanya pada akhir kegiatan, tetapi pada kegiatan nyata siswa sepanjang proses pembelajaran. Bentuk penilainnya tidak selalu berbentuk tes tertulis. Agar gambarannya itu berupa kemampuan nyata siswa secara keseluruhan, penilaiannya itu harus meluputi pula tes berbahasa lisan ataupun perbuatan. Misalnya, penilaian untuk kemampuan siswa dalam berpidato. Yang dinilai tidak hanya kemampuan dia di dalam menjawab tentang cara-cara berpidato, pengertian pidato, dan wawasan kognitif lainnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah kecakapan dia yang sesunggunya ketika berbicara di depan umum, termasuk pula sikap-sikapnya. 6. Bentuk-bentuk Penilaian Berdasarkan Permdikbud No. 23 Tahun 2016, jenis penilaian autentik mencakup tiga jenis, yakni sebagai berikut.

a. Penilaian Sikap Penilaian autentik mencakup di dalamnya adalah penilaian terhadap sikap siswa,

sebagai efek penyerta selama proses mengikuti pembelajaran. Secara tersurat sikap-sikap yang diaksud dinyatakan dalam KI-1 spiritual dan KI-2 sosial. Ragam sikap yang perlu dikembangkan guru perlu disesuakan dengan KD yang ada pada KI-1 dan KI-2. Sikap-sikap tersebut tidak untuk dijadikan sebagai materi pembelajaran, melainkan berfungsi sebagai efek penyerta yang diharapkan berkembang dalam diri siswa selama dan setelah mengikuti pembelajaran dalam KD-3 atau KD-4. Oleh karena fungsinya sebagai penyerta, guru terlebih dahulu harus menentukan KD3 atau KD-4, yang kemudian direlevansikan dengan sikap- sikap pada KD yang ada di KI-1 dan KI-2. Dalam proses penilaiannya, sikap-sikap tersebut disertakan sebagai salah satu aspek pada penilaian aspek keterampilan ataupun pengetahuan. Penilaian sikap mencakup jenis-jenis berikut. 1 Penilaian Observasi Dalam proses pelaksaannya, guru mengobservasi atau mengamati sikap- sikap siswa, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Sikap-sikap yang dimaksud, misalnya, jujur, percaya diri, dan mandiri lihat KI-1 dan KI-2. Guru mengamati perilaku mereka berkaitan dengan ketiga aspek itu pada saat Kegiatan Pembelajaran 16 proses pembelajaran berlangsung. Tentu saja sebelumnya guru harus memiliki krieria yang jelas tentang ketiga sikap-sikap itu, “Apa kriteria kejujuran, percaya diri, dan mandiri itu?” Hal seperti itu penting agar diperoleh kejelasan di dalam penilaiannya serta terhindari dari kesan subjektivitas. Berikut contoh kriteria untuk ketiga sikap yang dimaksud. 1 Jujur ditandai dengan pencatuman sumber referensi dalam menulis laporan, makalah, dan karya-karya tulis lainnya; atau penyebutan narasumber ketika menyampaikan suatu pendapat. 2 Percaya diri ditandai dengan keberanian tampil di muka umum, mampu mengekspresikan kemampuan dirinya secara lugas. 3 Mandiri ditandai dengan sikap bebas menyatakan pendapat dan kemampuan sendir, tanpa bergantung pada orang lain. Berkut contoh instrumen observasi. Indikator Siswa menunjukan percaya diri, kreatif, dan santun dalam membacakan puisi. No. Nama Siswa Percaya diri Kreatif Santun Jumlah Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2. 3. …. Penilaian observasi dilakukan guru selama proses pembelajaran, yakni dengan mengobservasi atau mengamati sikap-sikap siswa yang tertera di dalam rubrik. Sikap- sikap yang dimaksud dapat dinyatakan melalui perilaku, perkataan, gestur, dan aktivitas- aktivitas lainnya. Dengan demikian, haruslah ada sejumlah kegiatan yang mereka lakukan sehingga sikap-sikap itu muncul dan bisa teramati. Aktivitas yang dimaksud mungkin berupa diskusi, debat, presentasi, membaca sejumlah referensi, kunjungan lapangan, pementasan, dan kegiatan sejenisnya. Adapun dari kegiatan siswa yang Bahasa Indonesia SMP KK H 17 hanya duduk manis di bangku masing-masing, seorang guru tidak akan bisa menilai sikap-sikap itu secara nyata. 2 Penilaian Diri Penilaian diri bertujuan untuk menilai sikap dengan dilakukan oleh siswa itu sendiri. Sikap yang dimaksud sesuai dengan indikator yang dinyatakan sebelumnya oleh guru dalam rencana program pembelajaran RPP. Dalam ini siswa cukup menyatakan “ya” atau “tidak” pada pernyataan yang telah disiapkan sebelumnya. Penilaian diri merupakan cara untuk melatih siswa dalam mengukur kejujurannya terkait dengan sikap-sikap tertentu. Cara ini pun dapat dikateogirkan sebagai bentuk refleksi setiap siswa atas kegiatan yang telah dilakukannya. Pada akhirnya, guru mau memanfaatkannya atau tidak, dikembalikan pada tanggapan guru masing-masing terhadap hasil penlaian itu. Namun, yang jelas, penlaian diri merupakan jenis penilaian yang membantu siswa untuk terbiasa jujur dengan dirinya sendiri. Guru pun memperoleh informasi tentang sikap-sikap siswanya. Berikut contoh insrumen penilaian diri. Indikator Siswa menunjukan menunjukkan kemuan untuk bekerja sama, ketelitian, kedisiplinan, dan kejujuran dalam kegiatan melakukan pengamatan lapangan No Pernyataan Ya Tidak 1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerja sama dengan teman satu kelompok 2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta 3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang 4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas 5 Saya berusaha untuk selalu menyebutkan sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian lapangan.