27
Keunggulan model pembelajaran PBL telah disebutkan di atas, sedangkan kelemahan model pembelajaran PBL menurut Sanjaya Eni
Wulandari, dkk. 2012: 2 antara lain; 1 Siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka siswa akan merasa enggan untuk mencoba; 2 Keberhasilan model pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan; 3 Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mareka tidak akan
belajar apa yang ingin pelajari
B. Kerangka Berpikir
Judul penelitian yang diangkat yaitu “ Penerapan Problem Based Learning PBL Untuk Meningkatkatkan Participation Skills Siswa Pada
Pelajaran PKn Kelas V SDN Karanggondang, Sewon, Bantu l, Yogyakarta”.
Sebelumnya, alasan peneliti memilih judul ini adalah karena di dalam proses belajar mengajar di kelas terutama mata pelajaran PKn, siswa banyak yang
tidak memperhatikan guru dan sibuk sendiri, karena sebagian siswa masih menganggap PKn identik dengan mata pelajaran yang mementingkan hafalan.
Pengetahuan yang diberikan guru dianggap kurang memberdayakan potensi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa secara optimal. sehingga membuat
kurangnya partisipasi siswa dalam mata pelajaran ini. Adapun alasan penelitian yang dilakukan dengan penerapan Problem
Based Learning PBL adalah karena PBL merupakan suatu metode
28
pembelajaran yang di mana siswa belajar memecahkan masalah-masalah dalam kelompok kecil. Metode pembelajaran ini menuntut kerjasama antar
anggota kelompok yang solid agar kelompok bisa berhasil memecahkan masalah tersebut, dengan demikian dapat meningkatkan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini berbunyi
“Penerapan Problem Based Learning PBL dikelas V SD Karanggondang dapat
meningkatkan Partisipation skills siswa pada mata pelajaran PKn
”.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dengan cara
menerapkan suatu metode baru yang dirasakan memiliki beberapa kelebihan, baik dari segi kepuasan maupun efisien. Sesuai dengan pendapat Daryanto
2011: 1, Penelitian Tindakan Kelas pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran di dalam
kelasnya. Guru dan peneliti bersama-sama memantau kegiatan pembelajaran
mulai dari menentukan materi yang akan diajarkan pada saat melaksanakan tindakan, pembuatan rencana pembelajaran, menyusun lembar observasi guna
melihat aktivitas siswa, kemudian melakukan penilaian terhadap proses tindakan yang telah dilakukan. Apabila masih terdapat masalah dalam proses
pelaksanaan tindakan maka guru bersama dengan peneliti melakukan revisi dan refleksi untuk memperbaikinya pada tindakan berikutnya.
B. Setting Penelitian
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karanggondang, Sewon, Bantul, Yogyakarta yang berjumlah 37 orang,
sedangkan, objek yang akan diteliti adalah peningkatan participation skills