Observasi Pengamatan siklus II Refleksi tindakan siklus II

65 oleh guru. Selanjutnya, guru memberikan tindak lanjut yaitu tentang materi yang akan dilanjutkan minggu depan dan guru menutup pembelajaran.

c. Observasi Pengamatan siklus II

Pengamatan dan pelaksanaan tindakan tidak dapat dipisahkan karena keduanya berada pada satu kesatuan waktu. Kegiatan pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan pengamatan secara langsung mengenai pelaksanaan dan tahapan Problem Based Learning PBL yang dilaksanakan guru dan siswa. Pertemuan siklus II guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan prosedur Problem Based Learning PBL dan hasil dapat terlaksana secara maksimal. Kegiatan pengamatan juga dilakukan pada aktivitas atau kegiatan siswa selama pembelajaran, kegiatannya dilaksanakan dengan menggunakan pedoman lembar pengamatan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer didapatkan bahwa siswa telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahapan atau prosedur Problem Based Learning PBL. Dari keseluruhan jumalah siswa, hampir semua telah mencapai target, yaitu siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran. 66 Berdasarkan hasil yang diamati melalui rubrik pengamatan participation skills yang dilaksanakan oleh peneliti Lampiran 6 , hasil peningkatan participation skills siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Peningkatan Participation Skills Siswa Siklus II No Pertemuan Kategori Jumlah Siswa pada Setiap Indikator Bertanya Bekerja Sama Berdiskusi Berbicara 1 I Sangat Baik 2 4 3 1 Baik 26 25 25 27 Cukup 8 9 4 Kurang 9 5

a. Refleksi tindakan siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, dalam indikator bertanya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 2 siswa, baik 26 siswa dan kurang 9 siswa. Indikator bekerja sama , dalam kategori sangat baik sejumlah 4 siswa, baik 25 siswa dan cukup 8 siswa. Indikator berdiskusi dalam kategori sangat baik 3 siswa, baik 25 siswa dan cukup 9 siswa. Indikator berbicara dalam kategori sangat baik sejumlah 1 siswa, baik 27 siswa, cukup 4 siswa dan kurang 5 siswa. Hasil yang didapat pada penelitian siklus II pertemuan pertama adalah pada kategori bertanya sebesar 75.7, bekerja sama sebesar 78.4, berdiskusi sebesar 78.4, berbicara sebesar 75.7 dari jumlah 67 keseluruhan pencapaian indikator masing-masing siswa. Berdasarkan kriteria keberhasilan yaitu 75, maka penelitian pada siklus II dalam rangka meningkatkan participation skills dengan penerapan Problem Based Learning PBL mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Karanggondang dikatakan berhasil. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah dicapai maka penelitian ini dihentikan pada penelitian siklus II pertemuan pertama. Aktivitas Problem Based Learning PBL dalam proses pembelajaran yang berlangsung yang paling banyak memberikan kontribusi dalam meningkatkan participation skills siswa yaitu pada proses siswa mencari penyelesaian masalah yang diberikan oleh guru serta pada proses menyajikan solusi dari suatu masalah. Sedangkan aspek participation skills yang paling mendominasi yaitu pada proses siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dengan kelompok.

B. Pembahasan

Penelitian ini mengungkapkan tentang penerapan Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan participation skills mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN Karanggondang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama dua siklus. Siklus pertama yang terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus kedua satu kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,