22
seperti  lingkungan  fisik,  lingkungan  sosial,  psikososial,  dan  faktor-faktor sosial; 3 Kebiasaan sosial, seperti kebiasaan menetap dalam lingkungan;
4  Kebutuhan,  meliputi  kebutuhan  Approach  mendekatkan  diri  dan Asosil  menghindar;  5  Sikap,  meliputi  pandangan  perasaan  kesedian
reaksi, interaksi sosial, minat dan perhatian.
3. Tinjauan tentang Problem Based Learning PBL
a. Pengertian Problem Based Learning PBL
Barrow  Miftahul  Huda  2013:  271  mendefinisikan  Pembelajaran Berbasis  Masalah  Problem  Based  LearningPBL  sebagai  pembelajaran
yang  diperoleh  melalui  proses  menuju  pemahaman  akan  resolusi  suatu masalah. PBL merupakan salah satu dari bentuk peralihan dari paradigma
pengajaran  menuju  paradigma  pembelajaran.  Barr  dan  Tagg  Miftahul Huda  2013:271.  Jadi,  fokusnya  adalah  pada  pembelajaran  siswa  dan
bukan pada pengajaran guru. Eni  Wulandari,  dkk.  2012:  2  mengemukakan  bahwa  Problem
Based  Learning  PBL  adalah  pembelajaran  yang  memberikan  masalah kepada  siswa  dan  siswa  diharapkan  untuk  menyelesaikan  masalah  yang
diberikan tersebut dengan melaksanakan pembelajaran yang aktif sehingga pembelajaran  menjadi  siswa  aktif  sedangkan  guru  hanya  sebagai
fasilitator.  Sedangkan  Sanjaya  2009:  214    juga  berpendapat  bahwa Problem  Based  Learning  PBL  dapat  diartikan  sebagai  suatu  rangkaian
aktivitas  dalam  proses  pembelajaran  yang  menekankan  pada  proses
23
penyelesaian  masalah  yang  dihadapi  secara  ilmiah.  Sementara  itu, menurut  Maggi  Savin  dan  Claire  Howell  Bekti  Wulandari    Herman
Dwi Surjono, 2013: 181  menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan  dengan  menghadapkan  siswa  pada  permasalahan-permasalah
dalam  dunia  nyata  atau  rill.    PBL  merupakan  pembelajaran  yang  aktif progresif  dan  pendekatan  dalam  pembelajarannya  berpusat  pada  masalah
yang  tidak  terstruktur  dan  diharapkan  dapat  digunakan  sebagai  titik  awal dalam  proses  pembelajaran.  Bekti  Wulandari    Herman  Dwi  Surjono,
2013: 181 Menurut Lloyd-jones, Margeston, dan Bligh Miftahul Huda 2013:
271-272 menjelaskan fitur-fitur penting dalam PBL. Mareka menyatakan bahwa ada tiga elemen dasar yang penting dan seharusnya muncul dalam
pelaksanaan  PBL:  menganalisis  pemicu  atau  masalah  awal  initiating trigger,
meniliti isu-isu
yang diidentifikasi
sebelumnya, dan
memanfaatkan pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah. Strategi  pembelajaran  dengan  PBL  menawarkan  kebebasan  siswa
dalam  proses  pembelajaran.  Panen  Rusmono  2012:  74  mengatakan dalam strategi pembelajaran dengan PBL, siswa diharapkan mampu untuk
terlibat  dalam  proses  penelitian  yang  mengharuskannya  untuk mengidentifikasi  permasalahan,  mengumpulkan  data,  dan  menggunakan
data tersebut untuk pemecahan masalah.
24
Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  Problem Based  Learning  PBL  adalah  pembelajaran  yang  memberikan  masalah
kepada siswa dan siswa diharapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan  melaksanakan  pembelajaran  yang  aktif.  Sehingga,  pada  proses
pembelajaran  di  dalam  kelas  siswa  yang  selalu  aktif.  Sedangkan,  guru hanya sebagai fasilitator.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning PBL
Ciri-ciri strategi PBL menurut Baron Rusmono 2012: 74 adalah: 1  Penggunakan  permasalahan  dalam  dunia  nyata;  2  Pembelajaran
dipusatkan  pada  penyelesaian  masalah;  3  Tujuan  pembelajaran ditentukan  oleh  siswa;  dan  4  Guru  berperan  sebagai  fasilitator.
Kemudian  “masalah”  yang  digunakan  menurutnya  harus  relevan  dengan tujuan  pembelajaran,  mutakhir,  dan  menarik  berdasarkan  informasi  yang
luas, terbentuk secara konsisten dengan masalah lain, dan termasuk dalam dimensi kemanusiaan.
Sementara  itu  menurut  Amir  Eni  Wulandari,  dkk.  2012:  2 menyebutkan  ciri-ciri  atau  karakteristik  PBL  antara  lain  yaitu:  1
Pembelajaran  diawali  dengan  memberikan  masalah  kepada  peserta  didik; 2  Siswa  berkelompok  secara  aktif  merumuskan  masalah  tersebut;  3
Mempelajari  dan  mencari  sendiri  materi  yang  berhubungan  dengan masalah serta melaporkan solusinya.
25
c. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning PBL
Langkah-langkah  dalam  proses  pembelajaran  Problem  Based Learning  PBL  menurut  Arends  Eni  Wulandari,dkk.  2012:  2  adalah
sebagai  berikut:  1  Pembelajaran  diawali  dengan  menyajikan  suatu masalah;  2  Siswa  bersama  dengan  kelompok  merumuskan  masalah  dan
mengidentifikasi apa yang mareka butuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut;  3  Siswa  terlibat  langsung  dalam  menyelesaikan  masalah
tersebut  diluar  bimbingan  guru,  hal  ini  bisa  mencakup  perpustakaan, database, website, masyarakat dan observasi; 4 Siswa menyajikan solusi
dari masalah tersebut; 5 Siswa bersama dengan guru mereview kembali apa  yang  mareka  pelajari  selama  proses  pembelajaran.  Semua  yang
berpartisipasi  dalam  menyelesaikan  masalah  tersebut  terlibat  dalam mereview,  sekaligus  melakukan  refleksi  atas  konstribusi  terhadap  proses
pembelajaran  tersebut.    Sedangkan,  menurut  Melyani  Polya  2013:  22 langkah-langkah  Problem  Based  Learning  PBL  yaitu  1  Memahami
masalah;  2  Merencanakan  pemecahan  masalah;  3    Melaksanakan rencana penyelesaian masalah; 4 Memeriksa kembali prosedur dan hasil
penyelesaian. Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
langkah-langkah  Problem  Based  Learning  PBL  adalah  sebagai  berikut: 1 Guru menyajikan suatu masalah dalam proses pembelajaran; 2 Siswa
dibagikan  dalam  kelompok-kelompok;  3  Siswa  mencari  penyelesaian
26
permasalahan,  hal  ini  bisa  mencakup  perpustakaan,  website,  database, masyarakat, dan observasi; 4 Siswa menyajikan solusi dari masalah yang
diberikan;  5  Guru  bersama  siswa  mereview  kembali  pembelajaran dengan  menggunakan  Problem  Based  Learning  PBL.  Selanjutnya
kelima langkah-langkah
ini digunakan
peneliti dalam
proses pembelajaran.
d. Keunggulan dan kelemahan Problem Based Learning PBL
Model  pembelajaran  Problem  Based  Learning  PBL  memiliki keunggulan  dan  kelemahan.  Sanjaya  Eni  Wulandari,  dkk.  2012:  2
menyebutkan  keunggulan  PBL  antara  lain:  1  PBL  merupakan  teknik yang  cukup  bagus  untuk  lebih  memahami  pelajaran;  2  PBL  dapat
menantang  kemampuan  siswa  serta  memberikan  kepuasan  untuk menemukan  pengetahuan  baru  bagi  siswa;  3  PBL  dapat  meningkatkan
aktifitas  pembelajaran;  4  Melalui  PBL  bida  memperlihatkan  kepada siswa  setiap  mata  pelajaran  pada  dasarnya  merupakan  cara  berfikir,  dan
sesuatu  yang  harus  dimengerti  oleh  siswa,  bukan  hanya  sekedar  belajar dari guru atau buku-buku saja; 5 PBL dianggap lebih menyenangkan dan
disukai siswa; 6 PBL dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis: 7  PBL  dapat  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mareka miliki dalam duania nyata; 8 PBL  dapat  mengembangkan  minat  siswa  untuk  belajar  secara  terus
menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
27
Keunggulan  model  pembelajaran  PBL  telah  disebutkan  di  atas, sedangkan  kelemahan  model  pembelajaran  PBL  menurut  Sanjaya  Eni
Wulandari, dkk. 2012: 2 antara lain; 1 Siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah  yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan,  maka  siswa  akan  merasa  enggan  untuk  mencoba;  2 Keberhasilan  model  pembelajaran  membutuhkan  cukup  waktu  untuk
persiapan;  3  Tanpa  pemahaman  mengapa  siswa  berusaha  untuk memecahkan  masalah  yang  sedang  dipelajari,  maka  mareka  tidak  akan
belajar apa yang ingin pelajari
B. Kerangka Berpikir