20 dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap
karena adanya
interaksi individu
dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati 1993:4 belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tingkah laku tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat
pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotor maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif. Proses belajar mengajar
merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subyek yang menerima pelajaran sasaran didik, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru
sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, pada saat pelajaran itu berlangsung Nana Sudjana, 1987:28.
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal Sugihartono dkk, 2007: 76. Faktor
internal merupakan faktor yang ada di dalam diri individu yang
21 sedang belajarkemampuan siswa. Faktor eksternal adalah faktor
yang datangnya dari luar individudari lingkungan siswa belajar. a
Faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi belajar dalam diri
individu meliputi faktor kesehatan, minat dan bakat. Kesehatan merupakan faktor jasmani yang berpengaruh dalam belajar.
Siswa akan belajar dengan baik jika dirinya dalam keadaan sehat. Minat dan bakat merupakan faktor psikologis yang
berpengaruh dalam belajar. Minat siswa untuk belajar dapat dilakukan penguatan atau motivasi agar dapat belajar dengan
lebih baik, sedangkan bakat yang dibawa siswa harus dikembangkan agar dapat bermanfaat dengan baik.
b Faktor eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar
meliputi faktor keluarga dan faktor sekolah. Faktor keluarga dapat meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua. Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar meliputi strategi mengajar, hubungan guru dengan siswa, hubungan antar siswa, disiplin sekolah dan metode
belajar. Dari uraian di atas, faktor internal belajar dapat dilakukan
dengan cara memberikan suatu motivasi agar siswa lebih bersemangat
22 dalam berlajar. Sedangkan faktor eksternal belajar yang ada di sekolah
yang akan lebih mudah dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, dapat membuat siswa
lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Metode belajar termasuk salah satu faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam mempelajari materi-materi pelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan individu dengan sengaja untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang berbeda dengan sebelum melakukan belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Perubahan tersebut mencakup perubahan berbagai aspek kepribadian yang meliputi fisik dan psikis. Dengan belajar seseorang siswa akan
mengalami perubahan tingkah laku dan semakin sering belajar dilaksanakan maka perubahan tingkah laku akan semakin besar.
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut A.M Sardiman 2011:26-28 terbagi dalam tiga jenis yaitu:
1 Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berfikir sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan ini memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam
23 kegiatan belajar, karena dalam hal ini peranan guru sebagai
pengajar lebih menonjol. 2 Penanaman konsep dan keterampilan. Penanaman konsep atau
merumuskan konsep, juga memerlukan keterampilan, yaitu keterampilan yang bersifat jasmani dan rohani.
3 Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap dan nilai-nilai.
c. Proses Belajar
Proses belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu faktor yang berasal dari diri individu dan faktor yang berasal dari luar
diri individu. faktor yang terdapat di dalam individu dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor psikis dan faktor fisik. Termasuk
didalamnya faktor psikis antara lain: kognitif, afektif, psikomotor, campuran, kepribadian, sedangkan yang termasuk faktor fisik meliputi
kondisi indra, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf dan organ-organ dalam tubuh. Faktor luar individu meliputi faktor sosial ekonomi, guru,
metode mengajar, kurikulum, materi pelajaran, sarana dan prasarana. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Nana Sudjana 2010: 39
bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
24 utama yaitu faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari
luar diri siswa. faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa
juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi faktor fisik dan
faktor psikis. Dari uraian di atas, faktor internal belajar dapat dilakukan
dengan cara memberikan suatu motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam berlajar. Sedangkan faktor eksternal belajar yang ada di sekolah
yang akan lebih mudah dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, dapat membuat siswa lebih
aktif dan bersemangat dalam belajar. Metode belajar termasuk salah satu faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam mempelajari materi-materi pelajaran.
d. Pengertian Hasil Belajar Siswa pada Materi Alat Ukur
Indikator hasil pembelajaran bisa dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses menekankan kepada pengajaran sebagai suatu
proses haruslah merupakan interaksi dinamais sehingga siswa yang merupakan subyek belajar mampu mengembangkan potensi dengan
belajar sendiri dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara maksimal dan efektif. Sedangkan dari segi hasil menekankan kepada
25 tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun
segi kuantitas. Nana Sudjana, 2004: 35 Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 250-251 hasil belajar
merupakan hal yang dapa dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis ranahyaitu ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
terselsaikannya bahan ajar. Oemar Hamalik 2004: 30 mengidentifikasi “hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti”. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2007:102 “hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
dalam proses pebelajaran di sekolah. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
sisa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar mengajar. Sedangkan hasil belajar pada Materi Alat Ukur