26 adalah hasil evaluasi Materi Alat Ukur yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan proses belajar dalam mempelajari atau memahami kompetensi Alat ukur di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor
atau angka yang diperoleh oleh siswa melalui tes mengenai Materi Alat Ukur, misalnya siswa mampu membaca skala pada jangka sorong.
3. Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelsaikan tugas kelompok, setiap anggota kelompok saling bekerjasama dan membantu untuk
memahami suatu bahan pembelajaran. Etin Solihatin dan Raharjo 2007 : 4 berpendapat bahwa pada
dasarnya Cooperatif Learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap dan perilaku bersama dan bekerja atau membantu diantara
sesama dlam sturktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Sedangkan menurut Anita Lie 2008 : 12 “Pembelajaran kooperatif
merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas
struktur”.
27 Hamid Hasan Etin Solihatin, 2007 : 4 mengatakan bahwa
“Cooperatif Learning mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara
individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya”.
Manusia memerlukan kerja sama karena manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai potensi, latar belakang, serta harapan
masa depan yang berbeda-beda. kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja
sama, tidak akan ada individu, keluarga, organisasi, atau sekolah. Tanpa kerja sama kehidupan akan punah Lie, 2004:28
Perbedaan antar manusia yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan perdebatan dan kesalahpahaman antar sesamanya.
Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan interaksi yang baik antar individu. Dimana, dalam interaksi tersebut harus ada saling
tenggang rasa. Dalam pembelajaran, interaksi tersebut dapat terjadi dan ditemukan dalam proses pembelajaran kooperatif. Menurut Lie
2004:29 model pembelajaran kooperatif berbeda dengan sekedar belajar dalam kelompok. Perbedaan ini terletak pada adanya unsur-
unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang tidak ditemui dalam pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Prosedur model
pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan benar akan