37 e. Memberi Kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
f. Memberikan Penghargaan Pada tahap ini, guru memberikan penghargaan berupa kata-kata
pujian pada siswa dan memberi nilai yang lebih tinggi kepada kelompok yang hasil belajarnya lebih baik.
5. Pembelajaran Materi Alat Ukur a. Lingkup Belajar
Pelajaran awal tentang penggunaan alat ukur dasar presisi diantaranya adalah membahas tentang jangka sorong dan mikrometer.
Sesuai dengan SKKD Teknik Pemesinan SMK PIRI Sleman termasuk di dalamnya adalah menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik
presisi, mengidentifikasi alat ukur mekanik presisi, memelihara alat ukur mekanik presisi. Sumber: SKKD Teknik Pemesinan SMK PIRI Sleman.
b. Materi Pokok Pembelajaran
Sesuai dengan Silabus Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan kegiatan pembelajaran pada materi pemebelajaran alat ukur adalah
mengidentifikasi macam-macam alat ukur presisi, mengetahui fungsi alat ukur presisi dan mendomonstrasikan cara pengukuran benda sesuai
dengan prosedur. Sumber : Silabus Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK PIRI Sleman.
38 Sebagian besar pengukuran dalam bidang pemesinan adalah
menyangkut pengukuran linier atau pengukuran panjang. Diameter poros, diameter silinder, tinggi nok, kedalaman alur ring piston
merupakan contoh dari dimensi panjang linier. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana cara mengukurnya dan alat-alat ukur apa saja yang
dapat digunakan untuk mengukurnya. Berdasarkan cara mengukurnya maka dapat dibedakan dua jenis pengukuran yaitu pengukuran linier
langsung dan pengukuran linier tak langsung. Demikian juga dengan peralatan ukurnya, ada alat ukur linier langsung dan alat ukur linier tak
langsung. Dalam penelitian ini materi yang akan di sampaikan yaitu jangka sorong sorong dan mikrometer.
Dengan mempelajari pengukuran, siswa akan memiliki keterampilan dalam menggunakan bermacam-macam alat ukur,
melakukan pengukuran sesuai prosedur, mampu membaca skala nonius alat-alat ukur, mampu menyimpan dan memelihara alat ukur serta
mampu memeriksa dan mengkalibrasi alat-alat ukur. Selain
keterampilan yang didapat, siswa juga akan memiliki pengetahuan tentang identifikasi alat-alat ukur, fungsi dan alasan menggunakan alat
ukur, memahami cara mengukur benda sesuai dengan prosedur, mengkalibrasi alat ukur, dan memahami cara merawat dan menyimpan
alat-alat ukur sesuai spesifikasi dan prosedur.
39
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Head Together terhadap aktivitas dan prestasi belajar
siswa pada materi alat ukur ini mempunyai acuan ataupun refrensi dari penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Beberapa
studi di bawah ini menunjukkan tidak banyak perbedaan dan tidak ada satupun studi yang menunjukkan hasil negatif, diantaranya adalah:
1. Abdul Haris Odja 2010 Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pendekatan Inkuri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Cahaya dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMP. Hasil pengujian statistik menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan pendekatan inkuiri pada materi cahaya secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir
kritis siswa dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukan dari gain yang dinormalisasi
penguasaan konsep untuk kelas eksperimen sebesar 0,63 lebih tinggi dibanding gain yang dinormalisasi kelas kontrol sebesar 0,41. Begitu
juga dengan gain yang dinormalisasi keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,66 lebih tinggi dibanding gain yang dinormalisasi
kelas kontrol sebesar 0,48. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan inkuiri
dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep cahaya dan keterampilan berpikir kritis siswa dibanding penggunaan model pembelajaran
40 konvensional. Selain itu, tanggapan siswa dan guru setelah memperoleh
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan inkuiri pada konsep cahaya berespon positif sangat baik, dimana siswa dan guru
merasakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan memberi nuansa baru dan melatihkan beberapa indikator keterampilan berpikir kritis.
2. Veny Triana Andika Sari 2012
Pengaruh Model Pembelajaran Resiproc, Kooperatif tipe NHT, dan Langsung Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memperoleh
model pembelajaran reciproc, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan model pembelajaran langsung.Kemampuan pemahaman matematis siswa yang
memperoleh model pembelajaran reciproc lebih baik daripada kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latarbelakang masalah dan kajian teori bahwa proses pembelajaran materi Alat Ukur di Kelas X Mesin A SMK PIRI Sleman masih
bersifat konvensional. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam melakukan proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi suatu hal
penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran yang berakhir pada pencapaian hasil belajar siswa. Guru lebih sering berperan aktif di dalam kelas
ketika menyampaikan materi sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif dan merasa bosan untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru, bahkan