40 konvensional. Selain itu, tanggapan siswa dan guru setelah memperoleh
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan inkuiri pada konsep cahaya berespon positif sangat baik, dimana siswa dan guru
merasakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan memberi nuansa baru dan melatihkan beberapa indikator keterampilan berpikir kritis.
2. Veny Triana Andika Sari 2012
Pengaruh Model Pembelajaran Resiproc, Kooperatif tipe NHT, dan Langsung Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memperoleh
model pembelajaran reciproc, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan model pembelajaran langsung.Kemampuan pemahaman matematis siswa yang
memperoleh model pembelajaran reciproc lebih baik daripada kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latarbelakang masalah dan kajian teori bahwa proses pembelajaran materi Alat Ukur di Kelas X Mesin A SMK PIRI Sleman masih
bersifat konvensional. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam melakukan proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi suatu hal
penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran yang berakhir pada pencapaian hasil belajar siswa. Guru lebih sering berperan aktif di dalam kelas
ketika menyampaikan materi sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif dan merasa bosan untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru, bahkan
41 ada pula siswa yang tidak merespon sama sekali. Hal tersebut menjadi
aktivitas belajar siswa kurang efektif seperti bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi, berkomunikasi, dan sebagainya. Proses pembelajaran
pada materi Alat Ukur masih terdapat beberapa siswa yang aktivitas belajarnya belum optimal yang dibuktikan dari siswa lebih asyik mengobrol
sendiri dengan temannya ketika guru sedang menyampaikan materi, selain itu siswa juga jarang bertanya atau berpendapat pada saat proses pembelajaran
berlangsung atau saat terjadinya diskusi. Aktivitas yang kurang optimal menyebabkan hasil belajarnya pun kurang optimal. Guru dalam melihat situasi
yang demikian, perlu melakukan pemecahan masalah yaitu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal dengan menerapkan berbagai
model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan hal penting yang sangat diperlukan agar siswa siswa
mampu mengkontruksi pengetahuannya sendiri, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Dalam pembelajaran Alat Ukur, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan suatu pokok bahasan adalah pemilihan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan karena melihat kondisi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda satu
dengan yang lainnya dalam menerima materi pembelajaran yang disajikan oleh guru di kelas.
Menyikapi kenyataan ini, salah satu upaya yang dilaukan dalam pembelajaran ini adalah pengembangan pembelajaran yang menekannkan
42 interaksi sosial siswa di kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together merupakan salah satu strategi yang melibatkan interaksi siswa karena pembelajaran didasarkan atas kerja sama kelompok dimana masing-
masing individu memeiliki tnggungjawab yang sama dalam mencapai tujuan kelompok.
Langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together yaitu penomoran, penugasan, diskusi kelompok,
dan guru menyebutkan salah satu nomor anggota kelompok. Penerapannya yaitu membagi siswa dalam kelompok yang terdiri empat orang siswa dan
setiap kelompoknya mempunyai tingkat kemampuan yang beragam. Kemudian setiap anggota kelompok diberikan tanggungjawab dan diberi
kebebasan dalam mengeluarkan pendapat tanpa merasa takut salah. Oleh karena itu, tidak tampak lagi mana siswa yang unggul karena semuanya
berbaur dalam satu kelompok dan sama-sama bertanggung jawab terhadap kelompoknya tersebut.
Dengan demikian, diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT akan lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran, bekerja sama dengan teman secara efektif, dan berinteraksi dengan guru sehingga suasana kelas akan menjadi kondusif untuk belajar dan
diharapkan hasil belajar siswa meningkat.