11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan motor dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah hasil belajar.
Untuk dapat memproses dan mengolalah hasil belajarnya siswa secara efektif, siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual,
dan emosional. Aktivitas belajar siswa merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa baik di sekolah maupun di luar
sekolah yang mendukung kegiatan belajarnya. Banyak jenis aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas
belajar siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mecatat seperti yang terdapat di sekolah-sekolah.
Aktivitas merupakan akses yang terpenting dari asas-asas didaktik karena belajar sendiri merupakan kegiatan dan tanpa
adanya kegiatan tidak mungkin seseorang belajar. Dalam proses belajar mengajar siswalah yang harus membangun pengetahuannya
sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang
bermakna.
12 Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam
proses pembelajaran. Akativitas harus dilakukan oleh siswa sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar. Sardiman
2006:95-96 berpendapat bahwa dalam belajar siswa diwajibkan berperan aktif, dengan kata lain belajar sangat diperlukan untuk
adanya suatu aktivitas. Sehingga seperti istilah yang mengatakan “tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas” dengan begitu aktivitas
belajar sangatlah
berpengaruh terhadap
berlangsungnya keberhasialan dalam proses belajar.
Aktivitas dalam belajar mempunyai prinsip-prinsip yang menganut pada sudut pandang ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa
modern. Menurut ilmu jiwa lama bahwa dalam proses pembelajaran guru selalu mendominasikan kegiatan. Siswa sangat
pasif, yang aktif justru gurunya dan segala sesuatu gagasan, ide-ide berasal dari gurunya, maka siswa memiliki tidak aktivitas maupun
krativitas. Sedangkan menurut ilmu jiwa modern bahwa jiwa manusia itu sebagai sesuatu yang dinamais, yakni mempunyai
potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami siswa itu bisa secara aktif karena adanya motivasi dan didorong oleh
bermacam-macam kebutuhan. Siswa dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang, maka tugas guru
membimbing dan menyediakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal inilah siswa