Ranah Afektif Kajian Teori 1. Kompetensi
11 Pemberian respon satu tingkatan di atas penerimaan. Dalam hal ini
siswa menjadi tersangkut secara aktif menjadi peserta dan tertarik. Salah satu contoh pada ranah penerimaan tumbuhnya keinginan siswa untuk
mempelajari lebih jauh dan menggali lagi tentang materi yang disampaikan. Penilaian mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan
diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat
diklarifikasikan menjadi “sikap” dan “apresiasi”. Pada ranah ini siswa tidak hanya menerima nilai yang diajarkan, siswa juga memiliki kemampuan
menilai sebuah konsep yaitu baik atau buruk. Pengorganisasian mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang
berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencangkup tingkah
laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.Salah satu contoh nilai afektif jenjang pengorganisasian adalah siswa mampu mendukung salah satu
aturan yang telah dicanangkan. Karakterisasi mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang.
Nilai-nilai sangat berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini bisa
ada hubungannya dengan ketentuan pribadi, sosial, dan emosi siswa. Pada jenjang ini siswa telah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan
sikap siswa dalam jangka waktu yang lama.