Validitas Tes Teknik Pengolahan Data

45

H. Teknik Pengolahan Data

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Instrumen penilian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data diujicobakan kepada kelas yang telah mempelajari materi tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur tingkat kesukaran dan daya pembedanya.

1. Validitas Tes

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2013:72. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi berkenaan dengan sejauh mana suatu tes mampu mengukur tingkat penguasaan terhadap suatu materi tertentu sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, dengan kata lain bahwa butir tes atau instrumen memiliki relevansi dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Dalam ilmu pendidikan validitas isi dilakukan dengan mengkaji atau menelaah apakah butir-butir tes yang telah disusun tersebut mencerminkan keseluruhan dari pelajaran yang telah diajarkan, mencakup keseluruhan pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan. Apabila butir-butir tes diluar dari apa yang telah dipelajari dan tidak mencakup secara keseluruhan maka tes tersebut tidak 46 memiliki validitas isi. Penelaahan butir-butir instrumen dapat dibantu dengan menyusun kisi-kisi instrumen. Validitas konstruk mengandung pengertian sejauh mana suatu alat ukur mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak diukur. Dengan kata lain bahwa sebuah alat ukur dikatakan valid apabila butir-butirnya mengukur apa yang hendak diukur sesuai dengan konstruk yang telah ditetapkan. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari validitas instrumen adalah rumus korelasi product moment, yaitu: Keterangan: : koefisien korelasi tiap item n : banyaknya subjek ujicoba : jumlah skor item : jumlah kuadrat skor item : jumlah skor total : jumlah kuadrat skor total : jumlah perkalian skor item dan skor total Setelah nilai koefisien korelasi diperoleh, maka dilakukan uji signifikansi untuk mengukur keberartian korelasi berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan statistik uji-t dengan rumus: 47 Keterangan: = nilai hitung koefisien validitas = koefisien korelasi tiap butir soal = jumlah responden Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada signifikansi 5 α =0,05 dan derajat kebebasan dk =n-2. Kaidah keputusannya: Jika berarti valid, sebaliknya; Jika berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran indeks korelasinya r sebagai berikut Arikunto, 2013: 87: Tabel 3. Kategori Validitas Soal Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,0 r ≤ 0,2 Sangat rendah 0,2 r ≤ 0,4 Rendah 0,4 r ≤ 0,6 Cukup 0,6 r ≤ 0,8 Tinggi 0,8 r ≤ 1,0 Sangat Tinggi Setelah instrument prestasi belajar diujicobakan di kelas VIII MTs PP Darul Qurro, berdasarkan perhitungan validitas dengan menggunakan bantuan program SPSS didapati bahwasanya dari 15 soal pretest dan 15 soal posttests semuanya valid. Hasil uji dengan menggunakan program SPSS selengkapnya bisa dilihat pada lampiran halaman 268 dan 270. 48

2. Realibilitas Tes

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII

7 60 285

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 9 90

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBASIS NHT DAN GI DITINJAU DARI Implementasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Pbl Berbasis Nht Dan Gi Ditinjau Dari Komunikasi Matematis.

0 2 16

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN Perbandingan Efektivitas Model Pembelajaran Crossword Puzzle Dan Topical Review Terhadap Prestasi Belajar Biologi Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Andong Boyolali Tahun

0 0 14

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK.

0 0 337

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPSR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

0 1 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI PRISMA DAN LIMAS

0 0 8

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS N 1 KOTA MAKASSAR

0 1 110