73 terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest pada kelompok
eksperimen pertama dan rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen kedua
Hasil uji beda rata-rata pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 14. Hasil Uji Rata-Rata Pretest E
1
dan E
2
Nilai Signifikansi a
Hasil Pretest 0,609
0,05 Tidak ada perbedaan rata-rata
Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa nilai signifikansi pretest 0,609 lebih besar dari
α sehingga H diterima. Hal tersebut berarti bahwa tidak dapat
perbedaan rata-rata pretest antara kelas eksperimen pertama dan eksperimen kedua. Perhitungan selengkapnya dengan menggunakan SPSS sapat dilihat dalam
lampiran halaman 283. Analisis selanjutnya adalah dengan uji hipotesis pada nilai posttest prestasi
belajar. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman 285.
a. Uji Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu apakah pembelajaran dengan model generatif efektif ditinjau dari prestasi belajar
siswa. Hipotesis yang digunakan adalah:
nilai rata-rata posttest minimal mencapai 75 nilai rata-rata posttest kurang dari 75
Dari hasil analisis data diperoleh nilai signifikansi 0,218 lebih besar dari 0,05, sehingga H
yang menyatakan bahwa nilai rata-rata posttest minimal mencapai
74 7,5 diterima. Dengan kata lain, pembelajaran model generatif dinyatakan efektif
ditinjau dari prestasi belajar siswa.
b. Uji Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah pembelajaran dengan model berbasis masalah efektif ditinjau dari prestasi belajar
siswa. Hipotesis yang digunakan adalah: nilai rata-rata posttest minimal mencapai 75
nilai rata-rata posttest kurang dari 75 Dari hasil analisis data diperoleh nilai signifikansi 0,02 lebih kecil dari 0,05,
sehingga H yang menyatakan bahwa nilai rata-rata posttest minimal mencapai
7,5 ditolak. Dengan kata lain, pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah dinyatakan tidak efektif ditinjau dari prestassi belajar siswa.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Uji Hipotesis ini digunakan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran generatif dan model pembelajaran berbasis masalah ditinjau
dari prestasi belajar siswa. Uji hipotesis ini dilakukan jika kedua model pembelajaran sama-sama efektif jika ditinjau dari prestasi belajar siswa, namun
berdasarkan uji hipotesis pertama dan kedua didapati bahwa model pembelajaran generatif efektif sedangkan model pembelajaran berbasis masalah tidak efektif,
sehingga uji hipotesis ketiga tidak perlu dilakukan.
75
B. Pembahasan
1. Efektivitas Model Pembelajaran Generatif dalam Pembelajaran
Matematika Materi Prisma dan Limas Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa
Pembelajaran dalam penelitian ini salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran generatif yang diberikan pada kelas VIIIA
sebagai kelas eksperimen pertama. Efektivitas model pembelajaran ini ditinjau dari prestasi belajar siswa yang didapatkan dari nilai posttest. Pembelajaran
dengan model pembelajaran generatif dinyatakan efektif apabila rata-rata nilai posttest
minimal mencapai 7,5. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kelas eksperimen pertama mempunyai signifikansi sebesar 0,218 0,05 sehingga H
diterima. Hal tersebut menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Penerapan model pembelajaran generatif efektif meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi prisma dan limas karena model pembelajaran ini
melibatkan mental berpikir siswa Osborne dan Witrock dalam Seel, 2006: 1357. Seiring dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika pada
materi prisma dan limas yang dilakukan, maka mental berpikir siswa akan semakin meningkat. Peningkatan mental berpikir siswa akan berdampak positif
pada peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep yang saling berhubungan dalam materi prisma dan limas. Hal ini sesuai dengan karakter
dari matematika, yaitu matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan yang memerlukan keaktifan siswa dalam menyusun pola-pola atau
hubungan tersebut Adams Hamm, Ebbut dan Straker dalam Marsigit, 2005.