198
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Implementasi  pembelajaran  berbasis  multiple  intelligences  pada siswa kelas III di SD Jogja Green School dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada  perencanaan, guru  telah melakukan perencanaan pembelajaran
berbasis  multiple  intelligences  melalui  pengenalan  terhadap  kecenderungan multiple  intelligences  yang  dimiliki  oleh  setiap  siswa  kelas  III  dengan
melakukan observasi harian daily observation dan sharing sesama guru serta menuliskan hasil observasi tersebut dalam catatan-catatan  yang terdapat  pada
Daily  Evaluation  Form  DEF.  Pada  setiap  pembelajaran,  guru  telah menyiapkan  perencanaan  berupa  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran
RPPlesson plan yang disebut dengan Daily Lesson Plan DLP, namun guru belum  mencantumkan  komponen  kecerdasan  apa  yang  akan  dikembangkan.
Penyusunan Daily Lesson Plan DLP dibuat oleh guru sebelum pembelajaran dilaksanakan.  Daily  Lesson  Plan  DLP  yang  dibuat  mengacu  pada  format
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPPlesson  plan  dalam  pembelajaran pada  umumnya  yang  setidaknya  meliputi:  identitas,  kompetensi  dasar,
teaching aids, prosedur aktivitas, dan penilaian. Pada  pelaksanaan,  guru  telah  menerapkan  pembelajaran  berbasis
multiple  intelligences  melalui  kegiatan  pemberian  apersepsi  kepada  siswa serta  sudah  memfasilitasi  siswa  dengan  berbagai  kegiatan  berbasis  multiple
199 intelligences  baik  saat  kegiatan  awal,  kegiatan  inti,  maupun  kegiatan  akhir.
Pemberian apersepsi berupa kegiatan zona alfa alpha zone seperti bernyanyi, menceritakan fun story, melakukan ice-breaking, dan bermain games, warmer
dengan  mengulang  materi  atau  kegiatan  pembelajaran,  pre-teach  dengan dilakukan  melalui  penjelasan  awal  sebelum  siswa  melakukan  aktivitas  inti
pembelajaran,  dan  scene  setting  dengan  membangun  konsep  awal  terhadap materi  pembelajaran.  Kegiatan  dalam  pemberian  apersepsi  tidak  selalu
dilakukan  guru  di  awal  pembelajaran,  melainkan  disesuaikan  dengan kebutuhan  siswa.  Sedangkan  dalam  kegiatan  inti,  guru  sudah  memfasilitasi
siswa  untuk  belajar  melalui  kedelapan  jenis  kecerdasan  yang  dilaksanakan secara terintegrasi. Meskipun dalam pembelajaran kedelapan jenis kecerdasan
itu  tidak  selalu  dilakukan  guru  dalam  satu  waktu.  Delapan  jenis  kecerdasan yang  dimaksud  adalah:  kecerdasan  linguistik  linguistic  intelligence,
kecerdasan logika-matematika logical mathematical intelligence, kecerdasan spasial  spatial  intelligence,  kecerdasan  musikal  musical  intelligence,
kecerdasan kinestetik
bodily-kinesthetic intelligence,
kecerdasan interpersonal
interpersonal intelligence,
kecerdasan intrapersonal
intrapersonal intelligence, dan kecerdasan naturalis naturalist intelligence. Pembelajaran  yang  bervariasi  tersebut  bersifat  merangsang  berkembangnya
multiple intelligences siswa secara menyeluruh dan seimbang. Pada  penilaian,  penilaian  yang  digunakan  guru  dalam  pembelajaran
berbasis  multiple  intelligences  adalah  penilaian  autentik  yang  mencakup  tiga ranah, yaitu: kognitif, psikomotorik, dan afektif. Pada penilaian kognitif, guru
200 menggunakan  alat  penilaian  tes  lisan,  tes  tertulis  dan  penugasan.  Penilaian
psikomotorik  dilakukan  melalui  unjuk  kerja  berupa  presentasi  dan  melalui kegiatan  diskusi,  melakukan  tugas  proyek,  serta  portofolio  hasil  karya  siswa.
Sementara,  pada  penilaian  afektif,  guru  melakukan  pengamatanobservasi terkait  sikap  siswa,  baik  saat  pembelajaran,  maupun  di  luar  pembelajaran.
Guru  juga  memberikan  diferensiasi  tugas  sesuai  dengan  kecenderungan kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran di kelas III SD Jogja Green School sudah berbasis multiple intelligences. Hal
ini dikarenakan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dilakukan oleh  guru  telah  didasarkan  pada  kecenderungan  multiple  intelligences    yang
dimiliki siswa kelas III.
B. Saran
1. Bagi Guru
a.  Hendaknya guru dapat konsisten untuk menuliskan hasil observasi harian dan  sharing  sesama  guru  terkait  kecenderungan  jenis  kecerdasan  yang
nampak  dari  masing-masing  siswa.  Guru  juga  dapat  menyediakan  buku khusus berisi hasil observasi tersebut.
b.  Hendaknya  guru  dapat  secara  konsisten  menganalisis  kekurangan  setiap pembelajaran  dan  tetap  membuat  rencana  pembelajaranlesson  plan  satu
hari sebelum pembelajaran dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar guru dapat menyusun  strategi  pembelajaran  berdasarkan  analisis  kekurangan-