82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SD  Jogja  Green  School  yang merupakan salah satu  sekolah dasar alam di  Kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman. Secara geografis, Kecamatan Gamping berlokasi di bagian utara Kota Yogyakarta.  Secara  administratif,  kecamatan  Gamping  terdiri  dari  5  lima
desa,  yaitu  Desa  Ambarketawang,  Desa  Balecatur,  Desa  Banyuraden,  Desa Nogotirto, dan Desa Trihanggo.
SD  Jogja  Green  School  berlokasi  di  Dusun  Jambon  RT  04  RW  22 Trihanggo,  Gamping,  Sleman,  Yogyakarta.  SD  Jogja  Green  School  didirikan
sejak  tahun  2012.  SD  Jogja  Green  School  merupakan  sebuah  model pendidikan  berbasiskan  sistem  belajar  dengan alam  sebagai  laboratorium
utama.  Laboratorium  kehidupan  dimana  hubungan  keterkaitan  manusia dengan  alam  dijalin  dan dirangkai  dalam  kenyataan  kehidupan  keseharian.
Hal ini menjadikannya sebagai tempat yang dapat memperkaya kesadaran dan rasa  cinta  pada  alam,  bagi  semua  insan  yang  terlibat  di  dalamnya.  Dan
akhirnya  mempertegas  kedudukan  kita  di  alam  dan  fungsi  serta  tugas-tugas kita dalam menjaganya http:www.yogyagreenschool.combahasaprofil.
Dalam  kegiatan  belajar  mengajar  di  kelas,  SD  Jogja  Green  School menetapkan 5 hari untuk jam kondusif belajar,  yaitu pada hari Senin sd  hari
Jumat.  Kegiatan  Belajar  Mengajar  KBM  dibagi  menjadi  3  waktu,  yaitu
83 KBM  pertama  pada  pukul  09.00  sd  pukul  10.00  WIB,  KBM  kedua  pukul
10.15 sd 12.00 WIB, dan KBM ketiga pukul 13.00 sd 14.00 WIB. Selanjutnya, SD Jogja Green School memiliki visi dan misi sebagai
berikut:
a.  Visi Mencetak  generasi  yang  cerdas,  unggul  dalam  prestasi,  religius,  beretika,
beradab,  berkarakter  dan  berkompetensi  sehingga  mampu  serta  sanggup berkompetisi dalam taraf nasional dan internasional.
b.  Misi 1.  Mengenalkan  dan  menanamkan  serta  membentuk  insan  yang  sadar
akan pentingnya kembali ke alam. 2.  Menyiapkan generasi yang cerdas dan unggul sebagai leader sekaligus
pelaku  aktifitas  yang  siap  mengelola  potensi  alam  dimanapun  secara seimbang.
3.  Tersebarnya kesadaran mengembalikan alam sebagaimana semestinya secara seimbang kepada publik.
2. Deskripsi Kelas III SD Jogja Green School
Siswa  kelas  III  di  SD  Jogja  Green  School  berjumlah  7  siswa  laki- laki,  yaitu  Ad,  Az,  Carl,  Gan,  Ghif,  Ha,  dan  Zal.  Ketujuh  siswa  laki-laki
tersebut diampu oleh dua orang guru, yaitu Ms. Gi dan Mr. Ga. Kegiatan  pembelajaran  dilakukan  di  Moon  Class  sebutan  untuk
kelas  IIIL3.  Berbeda  dengan  sekolah-sekolah  formal  pada  umumnya, ruangan  kelas  III  di  Jogja  Green  School  dibuat  dengan  menggunakan  bambu
84 di  atas  kolam  ikan.  Tidak  hanya  itu,  display  kelas  pun  disajikan  secara
menarik  dan  berganti  setiap  selang  waktu  tertentu  tidak  monoton  sehingga siswa  tidak  merasa  bosan  dengan  posisi  tempat  duduk  yang  di  situ  situ  saja
atau ruangan yang begitu-begitu saja.
3. Deskripsi  Implementasi  Pembelajaran  Berbasis  Multiple  Intelligences
pada  Siswa  Kelas  III  di  Sekolah  Dasar  Jogja  Green  School  Trihanggo Sleman Yogyakarta
a. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Planning
1 Mengenali Multiple Intelligences Siswa
Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  kepala  sekolah  saat praobservasi  pada  tanggal  12  Januari  2016,  Ms.  No,  selaku  Kepala
Sekolah  SD  Jogja  Green  School  mengatakan  bahwa  sebenarnya  tidak ada  persiapan  khusus  yang  dilakukan  oleh  pihak  sekolah  dalam
menerapkan  pembelajaran  berbasis  multiple  intelligences.  Namun, pada prinsipnya, setiap guru di SD Jogja Green School percaya bahwa
setiap anak memiliki kecerdasan  yang bermacam-macam, tidak hanya satu. Hal ini tercerminkan dalam pernyataan Ms. Gi, selaku guru kelas
III  SD  Jogja  Green  School  yang  menyatakan  bahwa  pembelajaran berbasis  multiple  intelligences  merupakan  pembelajaran  yang  dapat
mengakomodasi  minat  siswa  yang  berbeda-beda  16  Maret  2016. Berikut  adalah cuplikan  wawancara terkait pemahaman  guru kelas  III
mengenai pembelajaran berbasis multiple intelligences. Ms. Gi  :
―Yang  bisa  mengakomodasi  minat  siswa  tidak hanya  dengan  satu  materi,  tidak  hanya  dengan  satu
metode,  tetapi  metodenya  bervariasi,  menjangkau keterampilan-keterampilan yang bisa dikembangkan,
85 berbeda-beda  antara  satu  anak  dengan  yang  lain
‖.
Kamis, 16 Maret 2016
Berdasarkan  pernyataan  tersebut  dapat  terlihat  bahwa  guru merupakan  sosok  guru  yang  sangat  mengenali  setiap  potensi  yang
dimiliki  masing-masing  siswa.  Guru  percaya  bahwa  setiap  siswa memiliki  beragam  potensi  kecerdasan.  Adapun,  hal  yang  dilakukan
guru  untuk  mengetahui  potensi  kecerdasan  yang  dimiliki  masing- masing  siswa  adalah  melalui  daily  observation  atau  observasi  harian
16 Maret 2016. Observasi dilakukan guru setiap hari guna mengenali kecerdasan  yang  dimiliki  masing-masing  siswa  untuk  kemudian
dikembangkan  melalui  penerapan  strategi  pengajaran  yang  sesuai dengan potensi kecerdasan dan minat siswa. Pernyataan guru diperkuat
dengan  pernyataan  kepala  sekolah  yang  menjelaskan  bahwa  untuk mengenali  potensi  kecerdasan  siswa  hal  yang  dilakukan  SD  Jogja
Green  School  adalah  dengan  melakukan  pengamatan  dan  sharing dengan  sesama  guru.  Berikut  adalah  cuplikan  wawancara  terkait  cara
yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah dalam mengenali potensi kecerdasan siswa.
Ms. Gi  : ―Dengan  cara  melihat  kecenderungannya  setiap
hari.  Karena  tiap  hari  kita  pakai  metode  yang berbeda, pasti akan kelihatan, oh, nih, sekarang lagi
bahas  bahasa,  pantun,  kan  kelihatan,  anak  yang  ada minat  terus  bisa,  kelihatan.  Ada  yang  nggak  ada
minatnya  dan  juga  nggak  bisa.  Tapi  ada  yang berminat  tapi  nggak  bisa,  nah,  kita  perlu
kembangkan itu. Dengan melihat kecenderungan itu tiap  harinya,  lama-lama  akan,  oh,  anak  ini  lebih
cenderung  suka  belajar  dengan  cara  baca  buku, bahasa,  pendekatannya  itu.  Kalau  anak  yang  lain