2.4 Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1
Mekanisasi panen menurunkan tingkat penggunaan tenaga di perkebunan teh Sidamanik.
2 Mekanisasi panen meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan menurunkan
mutu teh di perkebunan teh Sidamanik. 3
Mekanisasi panen menurunkan harga jual teh dan meningkatkan pendapatan di perkebunan teh Sidamanik.
4 Mekanisasi panen mempengaruhi tingkat efisiensi harga, efisiensi teknik dan
efisiensi ekonomis di perkebunan teh Sidamanik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu Perkebunan PTP Nusantara IV Sidamanik Kabupaten Simalungun. Dengan pertimbangan bahwa
perkebunan teh Sidamanik merupakan kebun yang telah mulai melakukan mekanisasi panen dan juga karena kebun Sidamanik memiliki luas lahan yang
paling besar dibandingkan dengan perkebunan teh lainnya yang terdapat di PTP Nusantara IV.
Tabel 1. Luas Lahan Perkebunan Teh di PTP Nusantara IV
No. Unit Kebun
Luas Lahan Ha Sistem Panen
1.
Sidamanik 2.243,07
Mekanisasi
2. Bah Butong
1.226,04 Mekanisasi
3. Tobasari
1.201,90 Mekanisasi
Sumber : PTP. Nusantara IV Sidamanik, 2010
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti kantor PTP. Nusantara IV Sidamanik.
Data yang dikumpulkan adalah data produksi, mutu, harga jual dan harga input produksi yang berupa data bulanan selama 3 tahun terakhir. Data sebelum
mekanisasi adalah data dari tahun 2001 sampai tahun 2003, sedangkan data setelah mekanisasi adalah data dari tahun 2008 sampai tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya dianalisis.
Identifikasi masalah 1 sampai dengan 3:
Dianalisis dengan menggunakan uji beda rata-rata. Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang dependen yaitu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan penggunaan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, mutu teh, harga jual dan pendapatan unit kebun Sidamanik sebelum dan
setelah diterapkannya sistem mekanisasi panen.
Keterangan: i
= 1, 2,…, 5 X
1
= Rata-rata penggunaan tenaga kerja setelah mekanisasi panen HKOHa X
2
= Rata-rata produktivitas tenaga kerja setelah mekanisasi panen KgHKO X
3
= Rata-rata mutu teh setelah mekanisasi panen Kg X
4
= Rata-rata harga jual setelah mekanisasi panen RpKg X
5
= Rata-rata pendapatan setelah mekanisasi panen Rp Y
1
= Rata-rata penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi panen HKOHa Y
2
= Rata-rata produktivitas tenaga kerja sebelum mekanisasi panen KgHKO
Y
3
= Rata-rata mutu teh sebelum mekanisasi panen Kg
Universitas Sumatera Utara
Y
4
= Rata-rata harga jual sebelum mekanisasi panen RpKg Y
5
= Rata-rata pendapatan sebelum mekanisasi panen Rp S
Xi 2
= Simpangan baku X
i
S
Yi 2
= Simpangan baku Y
i
n
Xi
= Besar sampel X
i
n
Yi
= Besar sampel Y
i
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Jika
th ≤ t α; n-2; H0 diterima, H1 ditolak, α = 0,05 th t α; n-2; H0 ditolak, H1 diterima, α = 0,05
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
H : D = 0 perbedaan antara dua pengamatan adalah 0
2. H
1
: D 0 perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0 • Perhitungan pendapatan
Biaya dihitung dengan rumus:
TC = FC + VC
Keterangan: TC
= Total Cost Total biaya Rp FC
= Fixed Cost Biaya tetap Rp VC
= Variable Cost Biaya variabel Rp Penerimaan dihitung dengan rumus:
TR = Y . Py
Keterangan: TR
= Penerimaan usahatani Rp Y
= Jumlah Produksi Kg
Universitas Sumatera Utara
Py = Harga y RpKg
Pendapatan dihitung dengan rumus:
I = TR − TC
Keterangan: I
= Income Pendapatan bersih usahatani Rp TR
= Total Revenue Penerimaan usahatani Rp TC = Total Cost Total biaya Rp
Identifikasi masalah 4
: Tingkat efisiensi harga dianalisis dengan rumus:
Keterangan: EH
= Tingkat efisiensi inputharga PMx = Produk marginal input Xi Kgha
Py = harga rata-rata daun teh kering Kgha
Pxi = harga rata-rata input Xi Kgha
Produksi marginal diperoleh dari penurunan fungsi produksi total yang dianalisis menggunakan regresi yang diturunkan dengan metode kuadrat terkecil Ordinary
Least Square OLS.
Keterangan : PM
= Produksi Marjinal ∆ TP = Perubahan produksi total
∆ X = Perubahan jumlah input produksi
Universitas Sumatera Utara
Tahapan kerja OLS dapat dilihat dalam bagan berikut:
Gambar 5. Tahapan Metode OLS
1. Menentukan variabel terikat dan bebas yang sudah ditentukan sebelumnya
yaitu , dimana nilai-nilai parameter tersebut selanjutnya akan diduga. Adapun fungsinya menjadi:
Y = fX
1
,X
2
,X
3
,X
4
,X
5
,X
6
,X
7
,X
8
,X9, β,µ
Keterangan: Y = Produksi daun teh kering Kg
X1 = Tenaga kerja tanaman HKO X2 = Tenaga kerja pabrik HKO
autokolinieritas
multikolinieritas Uji estimasi regresi
Metode Enter Interpretasi hasil
Fungsi produksi daun teh kering
Penentuan fungsi umum
Spesifikasi model uji linieritas
Uji asumsi klasik Membersihkan data
dari outlier
Universitas Sumatera Utara
X3 = Pupuk Urea Kg X4 = Pupuk KCl Kg
X5 = Obat Kleen Up Liter X6 = Obat Repcord Liter
X7 = Obat Nordox 86 WG Kg X8 = Cangkang Kg
X9 = Listrik KWH β = Koefisien regresi
µ = Random eror 2.
Data dibersihkan dari outlier dengan menggunakan scatter plot untuk memperkecil varians data sehingga tidak mengganggu hasil estimasi akhir.
3. Melakukan uji spesifikasi model dengan menggunakan uji linieritas dengan
melihat nilai F sehingga didapat model yang digunakan bersifat linier atau tidak. Kriteria yang digunakan adalah bila Fhitung Ftabel bentuk hubungan
linier. 4.
Uji asumsi klasik a.
Uji multikolinieritas Uji multikolinier yang dimaksudkan adalah menghindari hubungan yang
linier antara variable bebas. Menurut Gujarti 1994, multikolinieritas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya dengan melihat:
- Jika nilai toleransi atau VIF Variance Inflation Factor kurang dari 0,1
atau nilai VIF melebihi 10.
Universitas Sumatera Utara
- Terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8
jika nilai F-hitung melebihi nilai F-tabel dari regresi antara variable bebas Sujianto, 2009.
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk melihat hubungan antara variable itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu. Uji
autokorelasi dapat diperoleh dari nilai Durbin-Watson. 5.
Selanjutnya dilakukan estimasi pada model dengan metode enter sehingga didapat nilai R square dan nilai F.
Tingkat efisiensi teknik ET dianalisis dengan rumus berikut:
ET = YiŶ
Keterangan: ET
= Tingkat efisiensi teknik Yi
= Besarnya jumlah penggunaan input di daerah penelitian Ŷ
= Besarnya jumlah penggunaan input dalam RKAP Tingkat efisiensi ekonomi dianalisis dengan rumus:
Efisiensi Ekonomi EE = Efisiensi Teknik ET x Efisiensi Harga EH Keterangan:
EE = Tingkat efisiensi ekonomi
ET = Tingkat efisiensi teknik
EH = Tingkat efisiensi harga Soekartawi, 1994.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Defenisi dan Batasan Operasional