menyatakan bahwa mekanisasi panen meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan menurunkan mutu teh di perkebunan teh Sidamanik tidak dapat diterima.
5.3 Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Harga Jual dan Pendapatan
5.3.1 Dampak mekanisasi panen terhadap harga jual teh
Tabel 6. Uji Beda Rata-rata Harga Jual Teh Sebelum
Setelah T-hitung
T-Tabel Kesimpulan
Mekanisasi Mekanisasi
9.297,97 14.164,28
11,34 1,69 H0ditolak,H1diterima
Sumber: Data diolah dari Lampiran 17
H0 = Tidak ada perbedaan harga teh sebelum mekanisasi dan setelah mekanisasi panen.
H1 = Ada perbedaan harga teh sebelum mekanisasi dan setelah mekanisasi panen. Thitung
≤ Ttabel α; n-1; terima H0, tolak H1 Thitung
≥ Ttabel α; n-1; tolak H0, terima H1 Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa harga teh rata-rata sebelum mekanisasi
adalah sebesar Rp. 9.297,97kg, sedangkan harga teh rata-rata sesudah mekanisasi adalah sebesar Rp. 14.146,28kg. Dari hasil uji beda rata-rata diatas terlihat
bahwa thitung ttabel 11,337 1,690 yang berarti H0 yang berarti H0 ditolak, H1
diterima. Dengan demikian pada α = 0,05, harga teh PTP. Nusantara IV unit kebun Sidamanik sesudah mekanisasi panen secara nyata jauh lebih besar
daripada harga teh sebelum mekanisasi panen.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2 Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Pendapatan Tabel 7. Pendapatan Rata-rataha Unit Kebun Sidamanik Sebelum dan
Setelah Mekanisasi No
Uraian Satuan
Sebelum Mekanisasi Setelah Mekanisasi
Jumlah Nilai
Jumlah Nilai
1 Biaya 1.1 TK. Tanaman
HKO 37,53 32.275.188,44
15,62 14.506.341,06 1.2 TK. Pabrik
HKO 6,41
3.426.140,19 5,35
9.484.306,35 1.3 Pupuk Urea
Kg 698,69
898.983,77 741,53
4.310.177,32 1.4 Pupuk KCl
Kg 153,30
251.377,87 419,70
3.233.120,52 1.5 Obat Kleen Up Liter
5,34 146.762,65
13,33 757.176,97
1.6 Obat Repcord Liter
0,70 71.843,86
0,57 68.064,50
1.7 Obat Nordox Kg
2,03 125.184,36
1,09 172.664,58
1.8 Cangkang Kg
5.523,20 375,58 11.988,39
2.805.585,69 1.9 Listrik
KWH 5.532,39
3.142,40 5.720,39
5.100.306,67 Total Biaya
Rp -
37.198.999,00 - 40.437.743,00
2 Produksi Kg
5,992.30 -
6.558,62 -
3 Penerimaan Rp
- 55.806.141,00
- 93.689.035,00 4 Pendapatan
Rp -
18.607.142,00 - 53.251.291,00
Sumber: Data diolah dari lampiran 10-13 Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebelum mekanisasi, faktor-faktor
produksi yang paling banyak digunakan yaitu tenaga kerja tanaman, tenaga kerja pabrik, pupuk Urea, pupuk KCl, obat Kleen up, obat Repcord dan obat Nordox 86
WG. 1. Biaya
Sistem mekanisasi panen merupakan salah satu bentuk upaya efisiensi yang dilakukan oleh perkebunan teh Sidamanik untuk mengurangi jumlah tenaga
Universitas Sumatera Utara
kerja tanaman. Dari tabel diatas terlihat bahwa biaya tenaga kerja merupakan biaya terbesar yang harus dikeluarkan perusahaan jika dibandingkan dengan biaya
untuk input produksi lainnya. Agar lebih memperjelas tentang besarnya perbandingan total biaya dengan biaya input- input produksi, dapat kita lihat pada
diagram dibawah ini.
Gambar 8. Diagram Persentase Biaya Tenaga Kerja Tanaman dengan Biaya Input Produksi Lainnya
Diagram 1. Sebelum Mekanisasi Diagram 2. Setelah
Mekanisasi Dari Diagram 1 diatas dilihat bahwa sebelum mekanisasi panen dilakukan
di perkebunan Sidamanik, biaya tenaga kerja tanaman adalah sebesar 87 dari jumlah total biaya dan biaya untuk input-input produksi lainnya hanya sebesar
Universitas Sumatera Utara
13 dari jumlah total biaya. Sedangkan pada diagram 2 yaitu setelah melakukan mekanisasi panen, biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya tenaga kerja
tanaman berkurang menjadi 36 dari jumlah total biaya dan biaya untuk input- input produksi lainnya menjadi 64 dari jumlah total biaya.
Gambar 9. Grafik Batang Total Biaya Sebelum Mekanisasi dan Setelah Mekanisasi Panen
Pada gambar 9 diatas dapat dilihat besarnya jumlah total biaya, biaya tenaga kerja dan biaya untuk input-input produksi lainnya. Sebelum mekanisasi
panen, biaya rata-rataha perusahaan selama tahun 2001-2003 adalah
Rp. 37.198.999,00
dimana komponen terbesarnya adalah dari biaya rata-rataha
tenaga kerja tanaman yaitu sebesar Rp. 32.275.188,44 dan biaya rata-rataha untuk input-input produksi lainnya hanya Rp. 4.923.810,67. Setelah penerapan
sistem mekanisasi panen dimana jumlah tenaga kerja telah dikurangi maka biaya rata-rataha perusahaan selama tahun 2008-2010 menjadi berkurang
yaitu menjadi sebesar Rp. 40.437.744,00 dimana biaya rata-rataha tenaga kerja tanaman menjadi Rp. 14.506.341,06 dan biaya rata-rataha untuk input-
Universitas Sumatera Utara
input produksi lainnya menjadi Rp. 25.931.402,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sistem mekanisasi panen mengurangi biaya.
2. Produksi Sistem panen petik manual membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu
proses pemanenan yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan gunting petik dan mesin petik.
Gambar 10. Kurva Perbandingan Produktivitas Perhektar Sebelum dan Setelah Mekanisasi Panen
Sistem mekanisasi panen mempercepat pemanenan dan juga mempercepat hari rotasi panen sehingga produktivitas teh meningkat. Pada kurva diatas dapat
dilihat perbandingan besarnya produktivitas lahan untuk setiap bulannya. Produktivitas terendah dengan mekanisasi yaitu 118,82 kgha yaitu dibulan ke-2,
sedangkan dengan petik manual hanya 92.10 kgha yaitu dibulan ke-14.
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas tertinggi dengan mesin yaitu 261,06 kgha yaitu dibulan ke-22 sedangkan dengan petik manual hanya 214,61 kgha dibulan ke-15. Untuk
produktivitas rata-rata sebelum mekanisasi adalah 166,45 kgha sedangkan setelah mekanisasi menjadi 182,18 kgha. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa mekanisasi panen meningkatkan produktivitas teh.
3. Pendapatan Perbedaan pendapatan perusahaan sebelum dan sesudah mekanisasi panen di
PT. Perkebunan Nusantara IV unit Kebun Sidamanik dapat dilihat dari hasil uji beda rata-rata pada tabel dibawah.
Tabel 8. Uji Beda Rata-rata Pendapatan Sebelum
Setelah T-hitung
T-Tabel Kesimpulan
Mekanisasi Mekanisasi
516.865,06 1.479.202,53 8,59 1,69 H0 ditolak, H1
diterima Sumber: Data diolah dari Lampiran 18
H0 = Tidak ada perbedaan pendapatan sebelum mekanisasi dan pendapatan setelah mekanisasi panen.
H1 = Ada perbedaan pendapatan sebelum mekanisasi panen dan pendapatan setelah mekanisasi panen.
Thitung ≤ Ttabel α; n-1; terima H0, tolak H1
Thitung ≥ Ttabel α; n-1; tolak H0, terima H1
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pendapatan rata-ratahabulan sebelum
mekanisasi panen adalah Rp. 516.865,06, sedangkan pendapatan rata- ratahabulan setelah mekanisasi panen adalah sebesar Rp. 1.479.202,53. Dari
hasil uji beda rata-rata diatas diatas terlihat bahwa thitung ttabel 8,59 1,69 yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian pada α = 0,05
pendapatan sesudah mekanisasi secara nyata lebih besar daripada pendapatan sebelum mekanisasi panen dan hipotesis ketiga yang menyatakan mekanisasi
panen menurunkan harga jual teh dan meningkatkan pendapatan di perkebunan teh Sidamanik tidak dapat diterima.
5.4 Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Efisiensi Harga, Efisiensi Teknik dan Efisiensi Ekonomi