Ketiga grade teh diatas mempunyai harga yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut yang
menjelaskan tentang perkembangan harga setiap jenis teh Sidamanik dari tahun 2007 sampai 2010.
Tabel 2. Harga Daun Teh Kering Tahun 2007-2010 US Kg
Grade Jenis
2007 2008
2009 2010 Rataan
I BOP I
1.61 1.91
1.99 2.18
1.92 BOP
1.29 1.44
1.79 1.70
1.55 BOPF
1.16 1.22
1.80 1.62
1.45 BP
1.90 1.91
2.20 3.16
2.29 BT
1.09 1.21
1.70 1.46
1.36 PF
1.18 1.62
1.74 1.65
1.54 D I
1.28 1.48
1.85 1.74
1.59
Rataan Grade I 1.36
1.54 1.87
1.93 1.67
II BP II
1.72 1.61
1.85 2.73
1.98 BT II
1.08 1.19
1.52 1.41
1.30 PF II
1.13 1.32
1.62 1.55
1.40 D II
1.18 1.36
1.68 1.59
1.45 D III
1.20 1.28
1.56 1.52
1.39
Rataan Grade II 1.26
1.35 1.64
1.76 1.50
III FANN II
0.76 0.92
1.18 1.23
1.02 BM
0.49 0.59
0.94 1.10
0.78 D IV
0.86 0.65
1.16 1.20
1.04 FLUFF
0.59 0.86
1.04 1.07
0.89 RBO
0.49 0.86
0.93 0.95
0.57
Rataan Grade III 0.64
0.80 1.05
1.11 0.91
Rataan Total 1.08
1.23 1.52
1.60 1.36
Sumber: Data diolah dari Lampiran 1 Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat perkembangan harga teh setiap jenisnya
dimana dari Grade I harga rataan tertinggi untuk setiap tahunnya adalah jenis BP Broken Pecco dan harga terendahnya adalah jenis BT Broken Tea. Untuk
Grade II, harga rataan tertinggi adalah jenis BP II Broken Pecco II dan harga terendahnya adalah jenis BT II Broken Tea II dan untuk Grade III, harga
Universitas Sumatera Utara
tertinggi adalah untuk jenis FANN II Fanning II dan harga terendahnya adalah jenis RBO Redisu Blow Out.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Penggunaan Tenaga Kerja
Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan oleh kebun Sidamanik adalah dengan pengurangan jumlah tenaga kerja tanaman melalui penerapan sistem
mekanisasi panen. Perbedaan penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi dan sesudah mekanisasi yaitu dengan penggunaan mesin pemetik teh dan gunting
panen di kebun Sidamanik dapat dilihat dari hasil uji beda rata-rata pada tabel berikut.
Tabel 3. Uji Beda Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Sebelum
Setelah T-hitung T-Tabel Kesimpulan
Mekanisasi Mekanisasi
1,04 0,44 39,18 1,69 H0 ditolak, H1 diterima Sumber: Data diolah dari Lampiran 14
H0 = Tidak ada perbedaan penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi dan setelah mekanisasi.
H1 = Ada perbedaan penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi dan setelah mekanisasi panen.
Universitas Sumatera Utara
Thitung ≤ Ttabel α; n-1; terima H0, tolak H1
Thitung ≥ Ttabel α; n-1; tolak H0, terima H1
Gambar 7. Diagram Perbandingan Tingkat Penggunaan Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah Mekanisasi
Dari Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan tenaga kerja rata-rata
sebelum mekanisasi adalah sebesar 1,04 HKOha , sedangkan penggunaan tenaga kerja rata-rata setelah mekanisasi adalah sebesar 0,44 HKOha. Dari hasil uji
beda rata-rata diatas terlihat bahwa thitung ttabel 39,18 1,69 yang berarti H0 ditolak, H1 diterima.
Sistem mekanisasi panen dapat menghemat tenaga kerja sebab kemampuan pemanenan dengan mesin mencapai mencapai 0,44 HKOha dengan
lama panen rata-rata 7 jamhari dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk operasi alat sebanyak 3 orang dengan pembagian tugas 2 orang operator alat, 1
orang menampung dan ada pekerja khusus yang bertugas membawa hasil panen ke lokasi penimbangan dilapangan. Sedangkan apabila menggunakan tenaga petik
manual kebutuhan penggunaan tenaga kerja sebesar 1,04 HKOha dan hasil panen
Universitas Sumatera Utara
langsung diantar oleh tenaga kerja tersebut sehingga banyak waktu pemenenan yang terbuang saat menghantarkan hasil panen. Bila dikonversikan ke jumlah
HKO ternyata penggunaan alat mesin petik teh dapat menghemat pengguanaan tenaga kerja sebesar 57,69 Ha.
Dengan demikian pada α = 0,05, penggunaan tenaga kerja sesudah mekanisasi panen secara nyata jauh lebih kecil daripada penggunaan tenaga kerja
sebelum mekanisasi panen dan hipotesis yang menyatakan bahwa mekanisasi panen menurunkan tingkat penggunaan tenaga di perkebunan teh Sidamanik dapat
diterima.
5.2 Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja dan Mutu Teh