Efisiensi Teknik Dampak Mekanisasi Panen Terhadap Efisiensi Harga, Efisiensi Teknik dan Efisiensi Ekonomi

dimanfaatkan sebagai sumber panas saat proses pelayuan teh basah. Efisiensi harga listrik sebelu mekanisasi adalah sebesar 15.548 1. Sedangkan efisiensi harga listrik setelah mekanisasi adalah sebesar 7,37 1. Penggunaan input listrik semakin efisien setelah mekanisasi tetapi penggunaan input listrik harus dikurangi untuk mencapai nilai efisien. Perkebunan sendiri memiliki kebijakan penghematan terhadap penggunaan listrik yaitu dengan memiliki pembangkit tenaga listrik sendieidalam menjalankan proses produksi.

5.4.2 Efisiensi Teknik

Efisiensi teknik merupakan perbandingan antara besarnya jumlah penggunaan input dilapangan dengan jumlah penggunaan input dalam anggaran perusahaan RKAP. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan merupakan target yang harus dicapai perusahaan baik dalam output maupun input produksi. Dari data yang diperoleh, dapat dihitung nilai efisiensi teknik dari seluruh input produksi yang digunakan di perkebunan Sidamanik. Tabel 12. Efisiensi Teknik Faktor-faktor Produksi Sebelum dan Setelah Mekanisasi No. Faktor Produksi Efisiensi Teknik Perbahan Efisiensi Sebelum Mekanisasi Setelah Mekanisasi 1 TK. Tanaman 1,02 1,05 Turun 2 TK. Pabrik 1,02 0,99 Naik 3 Pupuk Urea 0,73 0,90 Turun 4 Pupuk KCl 0,53 0,98 Turun 5 Obat Kleen Up 1,28 1,48 Turun 6 Obat Repcord 0,63 0,69 Turun 7 Obat Nordox 0,74 0,85 Turun Universitas Sumatera Utara 8 Cangkang 0,63 1,02 Turun 9 Listrik 1,07 1,00 Naik Sumber: Data diolah dari Lampiran 24 dan 25 Untuk efisiensi teknik tenaga kerja tanaman sebelum mekanisasi diperoleh nilai efisiensi teknik adalah 1,02. Sedangkan efisiensi teknik tenaga kerja tanaman setelah mekanisasi adalah 1,05. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi tenaga kerja tanaman sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah setelah mekanisasi karena nilai efisiensi teknik tenaga kerja sebelum mekanisasi lebih mendekati 1 dibanding setelah mekanisasi. Sebelum mekanisasi diterapkan, jumlah penggunaan tenaga kerja tanaman yang digunakan dilapangan lebih besar 2 jika dibandingkan dengan jumlah yang ditetapkan dalam RKAP. Sementara setelah mekanisasi, jumlah penggunaan tenaga kerja tanaman yang digunakan dilapangan lebih besar 5 daripada jumlah yang ditetapkan dalam RKAP. Hal ini menunjukkan efisiensi penggunaan jumlah tenaga kerja setelah mekanisasi mengalami penurunan. Efisiensi tenaga kerja pabrik sebelum mekanisasi adalah 1,02 sedangkan efisiensi teknik tenaga kerja pabrik setelah mekanisasi adalah sebesar 0,997. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja pabrik semakin efisien setelah mekanisasi. Sebelum mekanisasi diterapkan, jumlah penggunaan tenaga kerja pabrik yang digunakan dilapangan lebih besar 2 jika dibandingkan dengan jumlah yang ditetapkan dalam RKAP. Sementara setelah mekanisasi, jumlah penggunaan tenaga kerja pabrik yang digunakan dilapangan lebih kecil 0,3 daripada jumlah Universitas Sumatera Utara yang ditetapkan dalam RKAP. Hal ini menunjukkan efisiensi penggunaan jumlah tenaga kerja setelah mekanisasi mengalami peningkatan. Nilai efisiensi teknik pupuk urea sebelum mekanisasi panen adalah 0,73. Sedangkan efisiensi pupuk urea setelah mekanisasi adalah 0,902. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi. Nilai efisiensi pupuk KCl sebelum mekanisasi 0,53 sedangkan setelah mekanisasi adalah 0,982. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi. Dalam penggunaan obat-obatan juga tidak terdapat efisiensi. Efisiensi teknik obat Kleen Up sebelum mekanisasi adalah 1,28. Sedangkan efisiensi obat Kleen Up setelah mekanisasi adalah 1,481. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan obat Kleen Up sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi. Penggunaan obat Repcord juga tidak efisien. Nilai efisiensi obat Repcord sebelum mekanisasi adalah 0,63. Sedangkan efisiensi obat Kleen Up setelah mekanisasi adalah 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi. Nilai efisiensi obat Nordox 86 WG sebelum mekanisasi adalah 0,74 sedangkan setelah mekanisasi adalah 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi. Nilai efisiensi cangkang sebelum mekanisasi adalah 0,63 sedangkan setelah mekanisasi adalah 1,017. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea sebelum mekanisasi lebih efisien daripada setelah mekanisasi.Untuk efisiensi listrik sebelum mekanisasi adalah 1,07. Sedangkan nilai efisiensi setelah Universitas Sumatera Utara mekanisasi adalah 1,001. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan listrik lebih efisien setelah mekanisasi.

5.4.3 Efisiensi Ekonomi