Bank Milik Swasta Bank Milik Koperasi Bank Syariah

3. Bank Perkreditan Rakyat BPR

Menurut Komaruddin Sastradipoera 2004 : 130 BPR adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan danatau bentuk lain yang sejenis dengan itu; memberikan kredit; menyediakan biaya bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil; dan menempatkan dananya dalam deposito, danatau tabungan pada bank lainnya.

2.2.2 Menurut Kepemilikannya Bank 1. Bank Milik Pemerintah

Kasmir 2008 : 36 menyatakan baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Bank Pemerintah ada Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia 46 BNI 46, Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Tabungan Negara BTN, Bank Ekspor Inonesia.

2. Bank Milik Swasta

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh swasta serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta dan keuntungan untuk swasta. Bank Swasta ada Bank Central Asia BCA, Bank Danamon, Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Panin, Bank Permata.

3. Bank Milik Koperasi

Bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi Indonesia dalam bentuk bank umum koperasi, bank tabungan koperasi dan bank pembangunan koperasi, Komaruddin Sastradipoera 2004 : 132.

4. Bank Milik Asing

Universitas Sumatera Utara Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik bank milik swasta asing atau pemerintah asing dan kepemilikan bank oleh pihak luar negeri. Bank milik asing ada American Express Bank LTD, Bank of America, N.A., Bank of China Limited, City Bank N.A., Deutsche Bank AG., JP. Morgan Chase Bank, N.A., Standard Chatered Bank, The Bangkok Bank Comp. LTD, The Bank of Tokyo Mitshubishi UFJ LTD, The Hongkong Shanghai B.C, The Royal Bank of Scotland N.V.

2.2.3 Menurut Cara Menentukan Harga 1. Bank Konvensional

Kasmir 2008 : 40 dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode: 1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro,tabungan maupun deposito. Demikian juga harga untuk pijamannya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. 2. Untuk jasa-jasa bank lainya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam bentuk nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya-biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

2. Bank Syariah

Bagi bank yang memakai prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah memakai perjanjian berdasarkan Universitas Sumatera Utara hukum islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan syariah memakai metode: 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah. 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musyarakah. 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan mudharabah. 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah. 5. Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihal bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah Jenis perbedaan Bank syariah Bank konvensional Landasan hokum Al Qur`an as Sunnah + Hukum positif Hukum positif Basis operasional Bagi hasil Bunga Skema produk Berdasarkan syariah, semisal mudharabah, wadiah, murabahah, musyarakah dsb Bunga Perlakuan terhadap Dana Masyarakat Dana masyarakat merupakan titipaninvestasi yang baru mendapatkan hasil bila diputardi’usahakan’ terlebih dahulu Dana masyarakat merupakan simpanan yang harus dibayar bunganya saat jatuh tempo Sektor penyaluran dana Harus yang halal Tidak memperhatikan halalharam Organisasi Harus ada DPS Dewan Pengawas Syariah Tidak ada DPS Perlakuan Akuntansi Accrual dan cash basis untuk bagi hasil Accrual basis Terdapat perbedaan pula antara bagi hasil dan bunga bank, yaitu: Bunga Bagi hasil Suku bunga ditentukan di muka Nisbah bagi hasil ditentukan di muka Universitas Sumatera Utara Bunga diaplikasikan pada pokok pinjaman untuk kredit Nisbah bagi hasil diaplikasikan pada pendapatan yang diperoleh nasabah pembiayaan Suku bunga dapat berubah sewaktu-waktu secara sepihak oleh bank Nisbah bagi hasil dapat berubah bila disepakati kedua belah pihak Sumber:BankSyariahMandiri Universitas Sumatera Utara

2.3 Laporan Keuangan

Munawir 2007 : 2 memberikan pengertian laporan keuangan pada dasarnya hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan aktivitas perusahaan tersebut. Sedangkan Teguh Pudjo Muljono 1992 : 3 menyatakan laporan keuangan adalah produk dari akuntansi, begitu juga interpretasi laporan keuangan juga merupakan salah satu fungsi pokok dari akuntansi. Erich A. Helfert 1996 : 13 laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas suatu perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan, dengan adanya laporan keuangan dapat diketahui seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sebelumnya dan peristiwa apa saja yang sudah terjadi pada perusahaan yang semuanya terangkum dalam angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Hasil evaluasi dari angka-angka tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan strategi keuangan dan operasional perusahaan kedepan.

2.4 Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan terbagi kedalam beberapa bagian yaitu:

1. Neraca

Neraca dapat dipandang sebagai daftar kumulatif dari dampak keputusan investasi dan pembiayaan yaitu adanya catatan historis dari seluruh transaksi bisnis yang mempengaruhi bisnis saat itu. Neraca memiliki sifat statis dan kumulatif, statis seperti foto yang mencerminkan tanggal pembuatan tertentu, kumulatif dalam menyajikan Universitas Sumatera Utara