2.3 Laporan Keuangan
Munawir 2007 : 2 memberikan pengertian laporan keuangan pada dasarnya hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan aktivitas perusahaan tersebut. Sedangkan Teguh Pudjo Muljono 1992 :
3 menyatakan laporan keuangan adalah produk dari akuntansi, begitu juga interpretasi laporan keuangan juga merupakan salah satu fungsi pokok dari akuntansi. Erich A.
Helfert 1996 : 13 laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas suatu perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan, dengan adanya laporan keuangan dapat diketahui seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sebelumnya dan peristiwa apa saja
yang sudah terjadi pada perusahaan yang semuanya terangkum dalam angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Hasil evaluasi dari angka-angka tersebut dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan strategi keuangan dan operasional perusahaan kedepan.
2.4 Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan terbagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Neraca
Neraca dapat dipandang sebagai daftar kumulatif dari dampak keputusan investasi dan pembiayaan yaitu adanya catatan historis dari seluruh transaksi bisnis yang
mempengaruhi bisnis saat itu. Neraca memiliki sifat statis dan kumulatif, statis seperti foto yang mencerminkan tanggal pembuatan tertentu, kumulatif dalam menyajikan
Universitas Sumatera Utara
pengaruh semua keputusan serta transakasi yang telah terjadi dan telah dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal pembuatan neraca, Erich A. Helfert
1996 : 15. Neraca pada perbankan sekurang-kurangnya terdapat pos-pos Teguh Pudjo Muljono
1992 : 16: 1. Aktiva
a. Kas b. Penempatan pada Bank Indonesia
c. Surat berharga: Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Saham, Obligasi
d. Tagihan pada bank lain: Giro, Call Money simpanan pada bank lain, Deposito berjangka, Kredit yang diberikan kepada bank lain
e. Kredit f. Penyertaan
g. Cadangan yang diklasifikasikan h. Aktiva tetap dan invetaris
i. Rupa-rupa aktiva saldo rekening aktiva lainnya baik dalam rupiah maupun valas yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan kedalam salah satu pos
aktiva dari a sampai h. 2. Pasiva
a. Giro yag dimaksud dari dana pihak ketiga b. Call Money penempatan oleh bank lain
Universitas Sumatera Utara
c. Tabungan d. Deposito Berjangka
e. Kewajiban lainnya f. Surat berharga
g. Pinjaman diterima baik dari bank lain dan Bank Indonesia h. Rupa-rupa pasiva saldo rekening pasiva lainnya baik dalam rupiah maupun
valas yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan kedalam salah satu pos pasiva dari a sampai g
i. Modal j. Labarugi
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu Munawir 2007 :
26. Tujuan laporan laba rugi mencerminkan pengaruh keputusan operasional manajemen terhadap kinerja perusahaan dan laba atau rugi operasional bagi pemilik
perusahaan selama suatu periode waktu tertentu Erich A. Helfert 1996 : 17. Pada laporan laba rugi bank kepada Bank Indonesia sekurang-kurangnya terdapat pos-pos:
a. Pendapatan dan beban bunga b. Pendapatan dan beban operasional selain bunga
c. Pendapatan beban non operasional d. Labarugi bersih
Universitas Sumatera Utara
3. Laporan Perubahan Ekuitas