Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Beban operasional lainnya

LanjutanTabel 4.2 Dalam juta rupiah Beban Operasional a. Beban penyisihan penyisihan PPAP 3,406,702 1,554,220 2,467,554 2,009,296 2,141,617 b. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 20,203 61,307 222,189 124,566 - c. Keuntungan kerugian bersih penilaian surat berharga - 12,848 55,217 2,052 2,086,187 d. Beban Operasi Lainnya - Umum dan administrasi 2,574,556 2,677,780 2,905,822 3,208,933 488,438 - Kepegawaian 2,739,083 3,711,714 4,095,663 4,205,057 4,541,164 e.Beban Promosi 374,055 383,202 461,888 526,000 749,661 f.Beban Lainnya 555,760 670,901 880,526 1,281,797 4,957,129 Jumlah Operasi 9,629,953 8,949,358 10,644,481 11,357,701 14,964,196 Laba Operasi 2,736,300 6,175,711 7,752,840 9,722,548 11,407,018 Pendapatan beban Non operasi Pendapatan non operasi 89,701 51,116 354,843 566,571 115,361 Beban non operasi 33,301 4,822 5,891 12,353 - Jumlah pendapatan Beban Operasi Lainnya 56,400 46,294 348,952 554,218 115,361 Laba sebelum pajak 2,792,700 6,222,005 8,101,792 10,276,766 11,522,379 Pajak 343,095 1,852,634 2,614,495 3,275,256 2,671,328 Laba Bersih 2,449,605 4,369,371 5,487,297 7,001,510 8,851,051 Sumber: BI data diolah Lampiran 1 Dari tabel hasil usaha di atas menunjukkan total pertumbuhan laba bersih sebesar Rp.1.600.362 juta atau 39,49. Hal ini utamanya disebabkan bertambahnya pendapatan bunga dan pendapatan non-bunga. Kemudian diikuti berkurangnya beban bunga. Faktor lainnya, yaitu berkurangnya beban penyisihan-penyisihan PPAP juga berkurangnya beban operasi umum dan administrasi.

1. Pendapatan Bunga

Pertumbuhan rata-rata pendapatan bunga, provisi dan komisi sebesar Rp.1.478.143 juta atau 6,8. Pendapatan provisi dan komisi merupakan pendapatan dari unit syariah. Hal ini disebabkan pertambahan pendapatan suku bunga terutama Universitas Sumatera Utara pendapatan suku bunga dari penempatan pada surat-surat berharga atau efek-efek neto.

2. Beban Bunga

Beban bunga mengalami pertumbuhan rata-rata yang negatif sebesar Rp.752.176 juta atau -2,83. Hal ini disebabkan penurunan beban suku bunga dana pihak ketiga DPK. Penurunan beban bunga paling rendah terdapat pada tahun 2006 dan tahun 2010.

3. Pendapatan Operasional Lainnya

Pertumbuhan rata-rata pendapatan operasional lainnya sebesar Rp.1.419.273 juta atau 33,96. Hal ini disebabkan keuntungan transaksi valuta asing akibat nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar.

4. Beban operasional lainnya

Pertumbuhan rata-rata beban operasional lainnya sebesar Rp.1.33.561 juta atau 12,58. Hal ini disebabkan bertambahnya pendanaan imbalan kerja, melakukan kegiatan operasional baik di Indonesia maupun keluar negeri dan kesejahteraan tenaga kerja.

C. Rasio Keuangan

Berikut adalah perbandingan rasio keuangan beserta kondisi kesehatan kinerja rasio keuangan berdasarkan SK DIR BI 1997 dan 1998: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Rasio-Rasio Kinerja Bank Mandiri Rasio 2006 Kondisi 2007 Kondisi 2008 Kondisi 2009 Kondisi 2010 Kondisi Cash Ratio CR 6.64 Sehat 7.00 Sehat 8.998 Sehat 7.51 Sehat 6.76 Sehat Capital Adequency Ratio CAR 21.09 Sehat 20.26 Sehat 16.98 Sehat 16.94 Sehat 18.00 Sehat Return On Asset ROA 0.96 Kurang Sehat 1.44 Sehat 1.57 Sehat 1.80 Sehat 2.17 Sehat Operational Cost Ratio OCR 90.10 Sehat 76.20 Sehat 74.28 Sehat 70.46 Sehat 75.84 Sehat Tabel 4.4 Akun-Akun Indikator dari Laporan Keuangan Dalam Juta Rupiah Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Rp Rp Rp Rp Rp Kas 3,828,154 5,707,807 8,063,502 7,998,246 8,342,365 Tabungan 57,613,602 81,534,700 89,610,718 106,449,859 123,497,868 Modal 26,340,670 29,243,732 30,513,869 34,785,439 45,044,865 ATMR 124,922,998 144,327,639 179,728,029 205,317,434 250,338,553 Pendapatan Operasional 27,809,368 25,622,311 29,773,929 35,627,365 38,831,286 Beban Operasional 25,057,074 19,522,920 22,116,515 25,101,467 29,450,524 Laba Bersih 2,449,605 4,369,371 5,487,297 7,001,510 8,851,051 Total Aktiva 256,211,217 303,435,870 338,404,265 373,508,708 408,771,732 Sumber: BI data diolah Lampiran 1 Dari tabel di atas diketahui bahwa: a. Terjadi kenaikan CR rasio likuiditas kas dengan sumber DPK, yaitu tabungan Bank Mandiri tahun 2007 sebesar 0,36. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,028. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah kas di tahun 2007 sebesar Rp.1.879.695 juta atau 49,1 lebih besar dari pertambahan jumlah tabungan sebesar Rp.23.921.098 juta atau 41,52. Kelebihan kas sebesar Rp.142.478 juta atau 7,58 disebabkan bank tidak mampu menyalurkan kas kedalam pinjaman jangka pendek. Diperkirakan tahun 2007 sumber dana Bank Mandiri berfokus pada giro G dan pinjaman bank P atau call money. Tahun 2008 didominasi oleh simpanan berjangka Universitas Sumatera Utara SB. Tahun 2009, penambahan likuiditas diperoleh dari giro G dan modal M. Tahun 2010, kembali diperoleh likuiditas tambahan dari simpanan berjangka SB dan pinjaman P bank yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Perkiraan Sumber Dana Bank Mandiri 5 10 15 20 25 30 35 40 2006 2007 2008 2009 2010 CR T G SB P M b. Terjadi penurunan CAR rasio modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko atau ATMR Bank Mandiri tahun 2007 sebesar 0,82. Dengan pertumbuhan rata- rata sebesar -0,77. Hal ini disebabkan bertambahnya ATMR sebesar Rp.19.404.641 juta atau 15,53 lebih tinggi dibandingkan penambahan modal sebesar Rp.2.093.062 juta atau 11,02. Modal yang dimiliki Bank mandiri setiap tahun mengalami penurunan kemampuan menutupi resiko sebesar 0,77. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa, kenaikan ATMR selama tahun 2007-2010 disebabkan pertumbuhan resiko pada akun giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, reverse repo, kredit yang diberikan, aset tetap dan aset lainya. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Modal dan ATMR Bank Mandiri Juta Rupiah 40,000,000 80,000,000 120,000,000 160,000,000 200,000,000 240,000,000 280,000,000 2006 2007 2008 2009 2010 MODAL_BM ATMR_BM c. Terjadi kenaikan ROA rasio laba bersih dengan total aktiva Bank Mandiri di tahun 2007 sebesar 0,48. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,30. Hal ini disebabkan penurunan beban operasional Rp.5.534.154 juta atau 22,09. Namun, terjadi juga penurunan pendapatan operasional sebesar Rp.2.187.057 juta atau 7,86. Dapat disimpulkan bahwa penurunan suku bunga tabungan lebih besar dari suku bunga kredit suku bunga tabungan sudah turun tetapi suku bunga kredit tidak ikut diturunkan. Selain itu, pertumbuhan ROA Bank Mandiri di tahun 2007 sampai 2010 juga disebabkan penurunan beban penyisihan-penyisihan PPAP serta penurunan beban umum dan administrasi. d. Terjadi penurunan OCR rasio beban operasional dengan pendapatan operasional di tahun 2007-2009. Kemudian di tahun 2010 naik. Dengan penurunan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,57. Penurunan OCR disebabkan penurunan utamanya suku bunga tabungan. Kemudian penurunan beban penyisihan-penyisihan PPAP, beban estimasi komitmen dan kontijensi sedangkan kenaikan OCR tahun 2010 disebabkan Universitas Sumatera Utara bertambahnya beban penurunan nilai surat berharga yang diakibatkan meningkatnya resiko pasar.

4.3 Bank Central Asia BCA A. Neraca