Pendapatan dari Penyaluran Dana Bagi Hasil untuk Investor Dana Tidak Terkait Beban Operasional

Dari tabel di atas menunjukkan total pertumbuhan laba bersih BCA Syariah sebesar Rp. 2.293 juta atau sebesar144,96. Hal ini disebabkan bertambahnya pendapatan pendapatan operasional lainnya diikuti berkurangnya bagi hasil untuk investor dana investasi tidak terikat dan beban operasional lainnya.

1. Pendapatan dari Penyaluran Dana

Pendapatan dari penyaluran dana mengalami pertumbuhan rata-rata yang negatif sebesar Rp.1.400 atau -1,32. Hal ini disebabkan berkurangnya persentase bagi hasil pendapatan dari pihak ketiga bukan bank.

2. Bagi Hasil untuk Investor Dana Tidak Terkait

Bagi hasil untuk investor dana investasi tidak terikat mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp.9.870 juta atau -13,99. Hal ini disebabkan berkurangnya persen bagi hasil simpanan dana pihak ketiga yang cukup besar, terutama penurunan persentase bagi hasil di tahun 2010.

3. Beban Operasional

Pertumbuhan rata-rata beban operasional sebesar Rp.8.869 juta atau 25,11, Hal ini disebabkan bertambahnya beban kepegawaian untuk memambah pegawai, pelatihan, kesejahteraan dan bonus pegawai.

C. Rasio Keuangan

Universitas Sumatera Utara Berikut adalah perbandingan rasio keuangan beserta kondisi kesehatan kinerja rasio keuangan berdasarkan SK DIR BI 1997 dan 1998: Tabel 4.19 Rasio-Rasio Kinerja BCA Syariah Rasio 2006 Kondisi 2007 Kondisi 2008 Kondisi 2009 Kondisi 2010 Kondisi Cash Ratio CR 0.95 Tidak Sehat 1.36 Tidak Sehat 2.69 Tidak Sehat 2.05 Tidak Sehat 8.48 Sehat Capital Adequency Ratio CAR 15.59 Sehat 18.91 Sehat 17.63 Sehat 63.46 Sehat 59.08 Sehat Return On Asset ROA 0.29 Tidak Sehat 1.02 Cukup Sehat 0.33 Tidak Sehat 0.20 Tidak Sehat 0.48 Tidak Sehat Operational Cost Ratio OCR 97.13 Tidak Sehat 89.80 Sehat 136.06 Tidak Sehat 96.52 Tidak Sehat 78.83 Sehat Tabel 4.20 Akun-Akun Indikator dari Laporan Keuangan Dalam Juta Rupiah Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Rp Rp Rp Rp Rp Kas 6,340 8,683 16,206 9,806 8,309 Tabungan 665,496 638,989 603,033 477,572 97,977 Modal 84,420 92,736 94,173 294,766 300,676 ATMR 541,497 490,279 534,294 464,470 508,905 Pendapatan Operasional 91,003 92,336 81,761 79,155 107,041 Beban Operasional 88,387 82,918 111,243 76,404 84,378 Laba Bersih 2,178 7,600 2,288 1,576 4,238 Total Aktiva 756,210 742,169 703,429 781,511 873,850 Sumber: BI data diolah Lampiran 5 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa: a. Terjadi kenaikan CR rasio likuiditas kas dengan kewajiban segera beserta sumber DPK, yaitu tabungan wadiah dan giro wadiah BCA Syariah sebesar 0,41. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,882. Hal ini disebabkan kenaikan kas di tahun 2007 sebesar Rp.2.343 juta atau 36,96 tidak dapat mencukupi kebutuhan likuiditas walau berkurangnya kewajiban segera dan simpanan pihak ketiga DPK sebesar Rp.26.507 juta atau sebesar -3,98. Dari Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa, Universitas Sumatera Utara konsentrasi penyaluran dana BCA Syariah di tahun 2006-2009 pada piutang murabaha. Terkonsentrasinya penyaluran dana inilah yang membuat keadaan likuiditas yang sulit. Baru di tahun 2010 mulai terdapat diversifikasi penyaluran dana ke aset yang lebih mudah dilukuidasi, yaitu SBIS. Gambar 4.9 Perkiraan Penyaluran Dana BCA Syariah 10 20 30 40 50 60 70 80 2006 2007 2008 2009 2010 CR_BCASYARIAH MURABAHA_BCASYARIAH IJARAH_BCASYARIAH b. Terjadi keaikan CAR rasio modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko atau ATMR BCA Syariah di tahun 2007 sebesar 3,32. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 10,87. Hal ini disebabkan keadaan likuiditas BCA Syariah yang sangat kecil mengakibatkan bank memutuskan untuk memambah modal untuk memenuhi likuiditas. Pada Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa, penurunan ATMR di tahun 2007 disebabkan berkurangnya resikio pada akun piutang murabaha. Kemudian kenaikan ATMR di tahun 2008 disebabkan bertambahnya resiko pada akun piutang murabaha dan aktiva tetap. Selanjutnya, penurunan ATMR di tahun 2009 disebabkan berkurangnya resiko pada akun piutang murabaha. Dan kenaikan ATMR di tahun 2010 disebabkan oleh bertambahnya resiko pada akun penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan ijarah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Modal dan ATMR BCA Syariah Juta Rupiah 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 2006 2007 2008 2009 2010 MODAL_BCA_SYARIAH ATMR_BCA_SYARIAH c. Terjadi kenaikan ROA rasio laba bersih dengan total aktiva BCA Syariah di tahun 2007 sebesar 0,74. Dengan petumbuhan rata-rata sebesar 0,05. Hal ini disebabkan bertambahnya laba bersih di tahun 2007 sebesar Rp.5.422 juta atau 248,9, sedangkan total aktiva mengalami penurunan sebesar Rp.14.041 juta atau - 1,86. Keadaan ini yang mengakibatkan perolehan ROA menjadi rendah. d. Terjadi penurunan OCR rasio beban operasional dengan pendapatan operasional BCA Syariah tahun 2007 sebesar 7,33. Dengan penurunan pertumbuhan rata-rata 4,57. Hal ini disebabkan berkurangnya beban operasional di tahun 2007 sebesar Rp.5.469 juta atau -6,19. Bertambahnya pendapatan operasional sebesar Rp.1.333 juta atau 1,46. Berkurangnya beban operasional di tahun 2007 diakibatkan berkurangnya beban umum dan administrasi disertai berkurangnya beban promosi. 4.7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI

A. Neraca

Universitas Sumatera Utara Posisi neraca BCA per 31 Desember 2006 sampai 31 Desember 2010 dalam jutaan rupiah adalah sebagai berikut: Tabel 4.21 Neraca BSMI Dalam juta rupiah Akun 12312006 12312007 12312008 12312009 12312010 Audite d Audite d Audite d Audited Audited Rp Rp Rp Rp Rp AKTIVA Kas 4,669 11,453 46,399 111,551 135,190 Giro pada Bank Indonesia 50,000 532,000 150,000 175,000 475,000 Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia 128,749 105,660 145,630 232,002 221,068 PPAP- Penempatan pada bank lain 6 12 160 360 259 Surat-surat berhargaEfek-efek neto 1,280 11,880 531,180 531,180 531,180 Piutang Murabaha 1,944,482 1,744,128 1,957,787 2,870,847 2,937,755 PPAP- Piutang Murabaha 22,763 27,329 30,673 46,989 62,444 Piutang Salamneto - - - - - Piutang Istishna - - - - - LanjutanTabel 4.21 Dalam juta rupiah Pendapatan Margin Istishna yang ditangguhkan - - - - - PPAP- Piutang Istishna - - - - - Piutang Qardh neto - 198 657 122,951 66,371 Pembiayaan 165,716 98,559 135,521 201,452 149,474 PPAP- Pembiayaan 2,825 2,629 2,899 7,526 9,379 Ijarah neto - - 39 - - Aktiva Istishna dalam penyelesaian - - - - - Pendapatan Yang Akan Diterima 37,885 30,412 34,838 30,693 27,148 Biaya dibayar dimuka 11,514 9,656 66,569 73,628 58,905 Uang muka pajak 7,164 34,204 11,479 11,479 27,035 Aktiva pajak tangguhan 483 363 1,330 2,072 2,072 Aktiva Tetap dan Inventaris Universitas Sumatera Utara 18,274 43,956 46,207 65,777 65,843 Agunan yang Diambil Alih 4,051 4,035 - 4,590 27,346 Aktiva Lain-lain 3,507 654 2,297 3,644 8,457 Jumlah Aktiva 2,352,180 2,597,188 3,096,201 4,381,991 4,660,762 Dalam juta rupiah Akun 12312006 12312007 12312008 12312009 12312010 Audited Audited Audited Audited Audited Rp Rp Rp Rp Rp Kewajiban Kewajban Segera 3,636 3,033 6,034 19,180 7,251 Kewajiban kepada Bank Indonesia - - 59,917 - - Kewajiban kepada bank lain 152 7 19,982 3,694 6,441 Simpanan Pihak Ketiga 248,761 532,582 654,701 996,778 1,182,822 Surat Berharga Yang Diterbitkan - 121,500 90,000 54,000 150,000 Estimasi kerugian Komitment dan kontijensi 3 - - - - Beban yang Masih Harus Dibayar 8,113 4,307 8,684 9,722 7,444 Taksiran Pajak Penghasilan - - - - - Dana investasi Tidak Terikat: a. Tabungan Mudharabah bank dan bukan bank 564 925 6,249 14,913 404,097 b. Deposito Mudharabah bank dan bukan bank 1,908,779 1,635,949 1,965,521 2,935,679 2,454,062 Kewajiban lain-lain 10,077 14,201 26,178 29,104 39,242 Jumlah Kewajiban 2,180,085 2,312,504 2,837,266 4,063,070 4,251,359 LanjutanTabel 4.21 Dalam juta rupiah Ekuitas Modal Disetor 140,060 150,060 150,060 150,060 318,864 Tambahan modal dasar - - - - - Pinjaman Subordinasi - - - - - Dana Setoran Modal 10,000 - - - - Saldo laba 22,035 134,624 108,875 168,861 90,539 Jumlah Ekuitas 172,095 284,684 258,935 318,921 409,403 Jumlah Kewajiban Ekuitas 2,352,180 2,597,188 3,096,201 4,381,991 4,660,762 Sumber: BI data diolah Lampiran 6 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas menunjukkan total pertumbuhan aset, kewajiban dan ekuitas Bank Syariah Mega Indonesia per 31 Desember 2006 sampai per 31 Desember 2010 sebesar Rp.577.146 juta atau 19,38. Hal ini disebabkan: 1. Pada sisi aset, akum-akun yang mengalami pertumbuhan, yaitu kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, piutang murabaha dan aktiva tetap. 2. Pada sisi kewajiban dan ekuitas, akun-akun yang mengalami pertumbuhan, yaitu kewajiban kepada bank lain, simpanan pihak ketiga, dana investasi tidak terikat, kewajiban lainnya dan saldo laba. Akun-Akun Aset 1. Giro pada Bank Indonesia Pertumbuhan rata-rata Rp.106.260 juta atau 270.07. Hal ini disebabkan memenuhi ketentuan GWM utama.

2. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia