Pendapatan Bunga Provisi dan Komisi Lainnya Transaksi Valuta Asing Beban Operasional Lainnya Pajak

Dari tabel di atas menunjukkan total pertumbuhan laba bersih BCA sebesar Rp.1.098612 juta atau 19,76. Hal ini disebabkan bertambahnya pendapatan bunga, provisi dan komisi operasional lainnya, transaksi valuta asing dan pendaparan operasional lainnya, disertai penurunan beban umum dan administrasi.

1. Pendapatan Bunga

Pertumbuhan rata-rata pendapatan bunga sebesar Rp.970.459 juta atau sebesar 6,05. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga. Selain itu, menejemen bank BCA telah berhasil menyelamatkan banyak kredit bermasalah sehingga debitur dapat pulih dalam usahanya dan dalam pengembalian pinjamannya.

2. Provisi dan Komisi Lainnya

Pertumbuhan rata-rata provisi dan komisi lainnya bagi hasil dari produk syariah sebesar Rp.717.404 juta atau 30,34. Hal ini disebabkan optimisnya masyarakat yang dapat dilihat dari peningkatan permintaan akan produk-produk syariah di Indonesia.

3. Transaksi Valuta Asing

Pertumbuhan rata-rata transaksi valuta asing sebesar Rp.646.989 juta atau 141,55. Hal ini disebabkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar selama lima tahun berjalan, sehingga meningkatkan keuntungan transaksi swap, spot dan forward.

4. Beban Operasional Lainnya

Pertumbuhan rata-rata beban operasional lainnya sebesar Rp.1.184.928 juta atau 550,51. Hal ini disebabkan bertambahnya pendanaan imbalan tenaga kerja, Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan operasional baik di Indonesia maupun keluar negeri dan bertambahnya dana peningkatan kesejahteraan karyawan.

5. Pajak

Pertumbuhan rata-rata pajak sebesar Rp.7.271 juta atau sebesar 1,32. Hal ini disebabkan peningkatan penetapan pajak oleh pemerintah. Tingkat pajak tertinggi terdapat pada tahun 2008 sebesar 30,35. Kemudian tingkat pajak dua tahun berikutnya turun pada posisi 22,53 dan 20,22. Penurunan tingkat pajak utamanya disebabkan program kebijakan fisikal pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli rakyat.

B. Rasio Keuangan

Berikut adalah perbandingan rasio keuangan beserta kondisi kesehatan kinerja rasio keuangan berdasarkan SK DIR BI 1997 dan 1998: Tabel 4.7 Rasio-Rasio Kinerja BCA Rasio 2006 Kondisi 2007 Kondisi 2008 Kondisi 2009 Kondisi 2010 Kondisi Cash Ratio CR 7.66 Sehat 8.13 Sehat 10.25 Sehat 6.91 Sehat 6.62 Sehat Capital Adequency Ratio CAR 25.31 Sehat 21.76 Sehat 18.18 Sehat 20.35 Sehat 19.14 Sehat Return On Asset ROA 2.44 Sehat 2.10 Sehat 2.16 Sehat 2.55 Sehat 2.69 Sehat Operational Cost Ratio OCR 68.38 Sehat 66.03 Sehat 67.13 Sehat 66.74 Sehat 63.81 Sehat Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Akun-Akun Indikator dari Laporan Keuangan Dalam Juta Rupiah Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Rp Rp Rp Rp Rp Kas 5,482,872 7,703,557 10,797,526 8,854,378 9,629,250 Tabungan 71,568,109 94,729,964 105,390,287 128,087,987 145,553,043 Modal 17,880,523 20,245,747 22,798,593 27,819,388 33,329,993 ATMR 70,634,477 93,052,340 125,404,359 136,680,488 174,153,389 Pendapatan Operasional 19,302,250 19,033,293 22,933,840 27,579,323 28,998,395 Beban Operasional 13,198,600 12,567,266 15,396,626 18,405,489 18,503,172 Laba Bersih 4,290,479 4,551,098 5,277,223 7,168,611 8,684,925 Total Aktiva 175,984,227 216,920,175 244,712,927 280,798,049 323,349,321 Sumber: BI data diolah Lampiran 2 Dari tabel di atas diketahui bahwa: a. Terjadi kenaikan CR rasio likuiditas kas dengan sumber DPK, yaitu tabungan di tahun 2007 sebesar 0,47. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar -0,26. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah kas sebesar Rp.2.220.685 juta atau 40,50 lebih besar dibanding bertambahnya tabungan sebesar Rp.23.161.855 juta atau 32,36. Kelebihan kas diakibatkan bank belum mampu menyalurkan kembali kas ke bentuk pinjaman jangka pendek. Baru di tahun 2009 dan 2010, CR BCA mengalami penurunan. Dilihat dari perkiraan sumber dana yang di peroleh, pola kenaikan CR di tahun 2008 pada Tabel 4.7 posisinya naik, sedangkan perolehan sumber dana tahun 2008 turun yang ditunjukkan Gambar 4.3. Hal ini disebabkan pada tahun 2008 menejemen bank menetapkan penyisihan jumlah kas sama dengan tahun 2007 dengan harapan tabungan naik atau setidaknya tetap namun ternyata tabungan mengalami penurunan mengakibatkan kas berlebih. Pada tahun 2009 kebutuhan akan likuiditas meningkat seiring bertambahnya jumlah tabungan masyarakat. Akibatnya perkiraan penyisihan kas tahun 2008 untuk 2009 tidak mencukupi untuk memenuhi Universitas Sumatera Utara likuiditas yang mengakibatkan CR BCA menjadi turun. Selain itu, penyaluran dana banyak pada bentuk jangka panjang sehingga sulit dilikuiditas. Kemudian menejemen bank membuat stategi meningkatkan perolehan sumber dana dari tabungan masyarakat dan simpanan berjangka ditahun 2009. Strategi cukup berhasil membantu likuiditas BCA kembali stabil. Kombinasi CR tahun 2010 yang perolehan dari sumber dana tidak begitu jauh berbeda pada tahun 2009. Gambar 4.3 Perkiraan Sumber Likuiditas BCA 10 20 30 40 50 2006 2007 2008 2009 2010 CR_BCA T_BCA SB_BCA G_BCA M_BCA b. Terjadi penurunan CAR rasio modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko atau ATMR di tahun 2007 sebesar -3,56. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar - 1,54. Hal ini disebabkan bertambahnya ATMR sebesar Rp.22.417.863 juta atau 31,74 sedangkan pertambahan modal sebesar Rp.2.365.224 juta atau 13,23. Pertumbuhan yang negatif disebabkan kemampuan modal BCA mengatasi resiko berkurang sebesar -3,56 setiap tahunnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Modal dan ATMR BCA Juta Rupiah 40,000,000 80,000,000 120,000,000 160,000,000 200,000,000 2006 2007 2008 2009 2010 MODAL_BCA ATMR_BCA Pada Gambar 4.4, kenaikan ATMR mulai tahun 2007 sampai 2010 diakibatkan bertambahnya resiko pada akun surat-surat berharga atau efek-efek yang dimiliki, kredit yang diberikan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. c. Terjadi penurunan ROA rasio laba bersih dengan total aktiva BCA di tahun 2007 sebesar 0,34. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,06. Hal ini disebabkan beban bunga mengalami penurunan sebesar Rp.132.443 juta atau -1,14. Kemudian pertumbuhan ROA BCA yang rendah disebabkan penurunan pendapatan operasional sebesar Rp.268.957 juta atau sebesar -1,39, penurunan pendapatan provisi dan komis disertasi kenaikan beban promosi dan beban lainnya. Artinya, walau terjadi penurunan beban bunga tetapi sumber-sumber pendapatan juga mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan pertumbuhan ROA BCA sangat rendah. d. Terjadi penurunan OCR rasio beban operasional dengan pendapatan operasional tahun 2007 sebesar 2,35. Dengan penurunan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,14. Hal ini disebabkan penurunan terutama beban bunga dan beban operasional Universitas Sumatera Utara sebesar Rp.631.334 juta atau -4,78. Penurunan beban operasional disebabkan penurunan beban umum dan administrasi.

4.4 Bank Mega A. Neraca