BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam organisasi pemerintahan diperluka n sumber daya manusia yang memiliki peranan penting sebagai pengggerak demi kelancaran jalannya kegiatan
usaha. Kepemimpinan, sebagai tugas seorang pimpinan, adalah proses mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam
situasi tertentu. Kunci dari kepemimpinan adalah bagaimana pengaruh seseorang dan pada gilirannya apa akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak
dipengaruhinya Octavia, 2009. Hubungan pekerjaan antara pegawai dan pimpinan juga dapat membuat dampak penting untuk mencapai keefektifan
organisasi Sunarto, 2005. Oleh karena itu, kinerja menjadi suatu hal yang sangat menentukan kelanjutan hidup organisasi di era globalisasi ini. Sukses tidaknya
seorang individu dalam bekerja akan dapat diketahui apabila organisasi yang
bersangkutan menerapkan sistem penilaian kinerja.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika Fred Luthan, 2006. Jadi kinerja merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi serta dari pihak individu itu sendiri. Kinerja karyawan
ataupun pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Kinerja organisasi publik harus dilihat secara luas dengan mengidentifikasi
keberhasilan organsasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikan-perbaikan maupun peningkatan pelayanan kepada
masyarakat karena kinerja pemerintah telah mengarah ke good governance. Organisasi yang berhasil merupakan organisasi yang memiliki visi dan misi yang
jelas, terukur dan dapat teraktualisasi dalam kinerja organisasi. Kinerja dapat diukur dengan membandingkan hasil aktual dengan visi dan misi sebagai
komitmen dari suatu organisasi. Komitmen tersebut memberikan alasan untuk melakukan suatu hal yang bermanfaat dalam organisasi. Komitmen organisasi
yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula. Komitmen yang tinggi menjadikan individu lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan
pribadi dan berusaha melaksanakan tugas dengan baik untuk mendukung tercapainya visi dan misi. Pimpinan yang memiliki tingkat komitmen organisasi
tinggi akan memiliki pandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasinya Porter dalam Octavia, 2009.
Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang individu memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu Ikhsan dan Ishak, 2005. Komitmen organisasi menentukan suatu daya dari seseorang dalam
mengidentifikasi keterlibatannya dalam suatu bidang organisasi, oleh karena itu komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki bagi pekerjaan
terhadap organisasi. Adanya komitmen, organisasi dapat berkembang searah dan
Universitas Sumatera Utara
seiring sejalan dalam usaha mewujudkan program organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi dapat mempengaruhi motivasi individu untuk menentukan
suatu hal. Berbagai penelitian mengenai hubungan komitmen organisasi dengan
kinerja telah banyak dilakukan. Namun sampai saat ini, masih banyak memberikan hasil yang bervariasi. Hasil penelitian Elsa 2009 menunjukkan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD. Penelitian Essy 2009 mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara komitmen organisasi dengan kinerja SKPD. Sementara Juliami 2010 menyatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja SKPD. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah, sekarang ini pada
setiap daerah dibentuk Perangkat Daerah atau Satuan Kerja Perangkat Daerah, dimana Perangkat Daerah ini disebut juga dengan unit-unit kerja. Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD adalah organisasilembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab pada gubernurbupatiwalikota dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan dan satuan polisi pamong praja sesuai
dengan kebutuhan daerah. Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjadi hal yang
penting untuk diketahui karena hingga saat ini kinerja unsur pimpinan SKPD yang berada di Provinsi Sumatera Utara kerap menjadi sorotan publik.
Seharusnya, pencapaian kinerja AKIP Akuntabilitas Kinerja Instansi
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah harus didasari unsur perencanaan kinerja, capaian kinerja dan
evaluasi kinerja di lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara menjadi perhatian pimpinan masing – masing SKPD karena hasil penilaian kinerja
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kemen PAN Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI terhadap kinerja Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara masih belum sesuai yang diharapkan
.
Sistem yang baik hendaknya sejalan dengan peningkatan kinerja pemerintahan. Hal ini penting
dievaluasi mengingat sudah banyaknya peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat. Realisasi dari komitmen organisasi diharapkan mampu
menghilangkan pandangan negatif masyarakat mengenai kinerja pemerintahan. Peneliti memilih Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara sebagai objek
penelitian karena ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah kota Medan yang dapat dijangkau dengan mudah, sehingga memudahkan peneliti berinteraksi langsung
dengan responden SKPD. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti empiris tentang ”Pengaruh Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah