BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Sumatera Utara
Di awal kemerdekaan, Sumatera Utara termasuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 15 April 1948, Sumatera Utara terbentuk dengan
wilayah mencakup tiga kemerdekaan yaitu, Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli. Pada tahun 1956, Aceh berdiri sendiri sebagai Propinsi, dengan demikian wilayah
Sumatera Timur dan Tapanuli . Kondisi wilayah ini tetap sampai sekarang. Dari awal terbentuk, Provinsi Sumatera Utara sudah mengalami beberapa
pergantian gubernur. Berikut ini adalah nama-nama yang pernah menjadi gubernur.
1. A. Hakim 1950-1953
2. Mr. S.M. Amin 1953-1956
3. St. Kumala Pontas 1956-1960
4. Raja Junjungan Lubis 1960-1963
5. Eny Karim 1963-1963
6. Ulung Sitepu 1963-1965
7. P.R. Telaumbanua 1965-1967
8. Brigjen Marah Halim Harahap 1967-1978
9. Mayjen E.W.P. Tambunan 1978-1983
10. Mayjen Kaharuddin Nasution 1983-1988
11. Mayjen Raja Inal Siregar 1988-1998
Universitas Sumatera Utara
12. Mayjen Tengku Rizal Nurdin 1998-2005
13. Rudolf Pardede 2005-2008
14. Syamsul Arifin 2008-2013
Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut
dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau.
Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke
berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai
penghasil komoditas holtikultura sayur-mayur dan buah-buahan misalnya, Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh
Kabupaten Karo, Simalungun, dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancarperdagangan baik antar Kabupaten di Sumatera Utara antara
Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain –
lain. Sektor lainnya seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial
kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam wilayah Pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif