Hasil Uji -t Kinerja SKPD Pemerintah Y

penelitian ini sebesar 0.097 berarti bahwa variabel dependen kinerja SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independen komitmen sebesar 9,7 dan selebihnya 90.3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel motivasi, kepuasan kerja, evaluasi anggaran dan lain sebagainya.

4.2.4.2 Hasil Uji -t

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah komitmen organisasi X berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah Y. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dan diperoleh hasil uji-t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta memilki tingkat signifikansi 0.010 dan variabel independen komitmen organisasi memilki tingkat signifikansi 0.037 0.05. Dapat disimpulkan, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Pemerintah dengan tingkat signifikansi independen 0.037 0.05. Dengan kata lain, Ha diterima, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, semakin tinggi komitmen organisasi maka akan semakin tinggi pula kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Namun sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi maka akan semakin rendah pula kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini sejalan dan dapat memperkuat hasil penelitian Elsa 2009 yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Populasi dalam penelitian Elsa adalah seluruh SKPD yang ada di Pemerintahan Kota Padang Panjang yang terdiri dari dinas, lembaga teknis, kecamatan, sekretaris daerah dan sekretaris SKPD. Sampel yang digunakan sebanyak 52 orang responden. Begitu juga dengan hasil penelitian Essy 2009 dimana hasil penelitiannya tersebut mengemukakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai. Adapun yang menjadi populasi Essy adalah organisasi perangkat daerah pemerintah kota Binjai yaitu sekretaris daerah, sekretaris DPRD, dinas, kecamatan, kelurahan, dan lembaga teknis. Sampel yang digunakan sebanyak 71 orang responden yang terdiri dari sekretaris dan kepala bidang. Penelitian ini sejalan mungkin disebabkan karena para pegawai negeri sipil pada SKPD Pemerintahan tersebut dituntut untuk patuh terhadap peraturan yang mengikat mereka, sehingga komitmen ini memiliki pengaruh terhadap kinerja. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Juliami 2010 yang menyatakan bahwa organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pmerintahan Kabupaten Dairi. Populasi terdiri dari sekretaris daerah, sekretaris DPRD, lembaga teknis, badan dan dinas. Sampel berjumlah 62 orang terdiri dari Universitas Sumatera Utara