Komitmen Organisasi Pembahasan Hasil Penelitian

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja SKPD Pemerintah Sumber : Diolah dari SPSS, 2012 Berdasarkan hasil pengujian seperti tabel 4.5, setiap pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel

4.2.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

. Berdasarkan hasil penelitian ini maka item pertanyaan kinerja SKPD Pmerintah dapat disimpulkan lolos uji validitas.

a. Komitmen Organisasi

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha 0,60 yaitu sebesar 0.776, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memilki reliabilitas yang tinggi. Item Corrected item total correlation r r hitung Keterangan tabel KP1 .615 0.294 valid KP2 .409 0.294 valid KP3 .304 0.294 valid KP4 .378 0.294 valid KP5 .347 0.294 valid KP6 .605 0.294 valid KP7 .640 0.294 valid KP8 .597 0.294 valid KP9 .544 0.294 valid Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi Sumber: Diolah dari SPSS, 2012

b. Kinerja SKPD Pemerintah Y

Tabel 4.6 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach alpha 0.60 yaitu sebesar 0.798, Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memilki reliabilitas yang tinggi. Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja SKPD Pemerintah Sumber : Diolah dari SPSS, 2012

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regersi sederhana. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji heteroskedastisitas. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .776 9 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .798 9 Universitas Sumatera Utara

4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas Data

Tujuan normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipatuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.cara yang digunakan kali ini adalah dengan menggunakan analisis grafik. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam histogram dan grafik. Histogram menunjukkan grafik berbentuk lonceng, menceng secara normal, dan membawahi sebagian besar data. Gambar 4.1 Histogram Sumber : Diolah dari SPSS, 2012 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Normal P-P Plot Sumber : Diolah dari SPSS, 2012 Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola ditribusi menceng ke kanan, berbentuk lonceng dan normal. Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jawuh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Pengujian normalitas data juga dengan melakukan uji Kolmogorov Smirnov Uji K-S. jika tingkat signifikansinya lebih Universitas Sumatera Utara dari 0,05, maka data terdistribusi normal. Jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-smirnov pada penelitian ini menunjukkan nilai signifikan = 0.683. Dengan demikian, data pada penelitian ini terdistribusi normal dan dapat melakukan uji-t karena 0.683 0.05. Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 45 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.85890957 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .079 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z .717 Asymp. Sig. 2-tailed .683 a. Test distribution is Normal. Sumber : Diolah dari SPSS. 2012

4.2.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertutjuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada garfik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS, 2012 Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak terbentuk satu pola tertentu. Dengan demikian model regresi tidak menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas. Hal ini berarti model regresi layak digunakan untuk implementasi prediksi kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Variabels EnteredRemoved b Model Variabels Entered Variabels Removed Method 1 Komitmen a . Enter a. All requested variabels entered. b. Dependent Variabel: Kinerja Pemerintah Sumber : Hasil Olahan SPSS, 2012 Berdasarkan tabel 4.8, maka analisis statistik deskriptif adalah: a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu komitmen, b. metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Tabel 4.9 Berdasarkan tabel 4.9 pada kolom Unstandarized Coefficients B diperoleh model persamaan regresi. Y= 35,450 + 0.521X + e Regresi Linear Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 35.450 13.161 2.694 .010 Komitmen .521 .243 .311 2.147 .037 a. Dependent Variabel: Kinerja Pemerintah Sumber : Diolah dari SPSS, 2012 Universitas Sumatera Utara 1. Konstanta sebesar 35,450 menyatakan bahwa jika tidak memiliki komitmen organisasi, maka kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan sebesar 35,450. 2. Koefisien,0.521, menunjukkan bahwa komitmen organisasi X berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara . Hal ini berarti bahwa setiap penambahan komitmen organisasi 1, maka akan diikuti penambahan kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebesar 0.521 dengan asumsi variabel lain tetap. 3. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

4.2.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinan R

2 B B erdasarkan 4.10 dapat dilihat dari hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0.311 yang berarti bahwa hubungan antara komitmen dengan kinerja pegawai mempunyai hubungan yang rendah sebesar 31,1, dikatakan rendah karena angka tersebut berada dibawah 0,5 atau 50. Nilai R Square dalam Tabel 4.10 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .311 a .097 .076 5.92664 a. Predictors: Constant, Komitmen b. Dependent Variabel: Kinerja Pemerintah Sumber : Diolah dari SPP, 2012 Universitas Sumatera Utara penelitian ini sebesar 0.097 berarti bahwa variabel dependen kinerja SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independen komitmen sebesar 9,7 dan selebihnya 90.3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel motivasi, kepuasan kerja, evaluasi anggaran dan lain sebagainya.

4.2.4.2 Hasil Uji -t

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah komitmen organisasi X berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah Y. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dan diperoleh hasil uji-t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta memilki tingkat signifikansi 0.010 dan variabel independen komitmen organisasi memilki tingkat signifikansi 0.037 0.05. Dapat disimpulkan, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Pemerintah dengan tingkat signifikansi independen 0.037 0.05. Dengan kata lain, Ha diterima, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, semakin tinggi komitmen organisasi maka akan semakin tinggi pula kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Namun sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi maka akan semakin rendah pula kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini sejalan dan dapat memperkuat hasil penelitian Elsa 2009 yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Populasi dalam penelitian Elsa adalah seluruh SKPD yang ada di Pemerintahan Kota Padang Panjang yang terdiri dari dinas, lembaga teknis, kecamatan, sekretaris daerah dan sekretaris SKPD. Sampel yang digunakan sebanyak 52 orang responden. Begitu juga dengan hasil penelitian Essy 2009 dimana hasil penelitiannya tersebut mengemukakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai. Adapun yang menjadi populasi Essy adalah organisasi perangkat daerah pemerintah kota Binjai yaitu sekretaris daerah, sekretaris DPRD, dinas, kecamatan, kelurahan, dan lembaga teknis. Sampel yang digunakan sebanyak 71 orang responden yang terdiri dari sekretaris dan kepala bidang. Penelitian ini sejalan mungkin disebabkan karena para pegawai negeri sipil pada SKPD Pemerintahan tersebut dituntut untuk patuh terhadap peraturan yang mengikat mereka, sehingga komitmen ini memiliki pengaruh terhadap kinerja. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Juliami 2010 yang menyatakan bahwa organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pmerintahan Kabupaten Dairi. Populasi terdiri dari sekretaris daerah, sekretaris DPRD, lembaga teknis, badan dan dinas. Sampel berjumlah 62 orang terdiri dari Universitas Sumatera Utara sekretaris dan kepala bidang. Hal ini dimungkinkan karena para pegawai negeri sipil yang kurang mematuhi peraturan yang ada di dalam pemerintahan sehingga mereka tidak berkomitmen dalam bekerja yang membawa dampak buruk terhadap hasil kinerja mereka. Seperti yang diungkapkan oleh David, adapun yang dapat mempengaruhi komitmen seperti karakteristik struktur organisasi tempat mereka bekerja, pengalaman kerja, faktor personalnya, maupun karakteristik pekerjaannya. Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Nilai R sebesar 0.311 yang berarti bahwa hubungan antara komitmen dengan kinerja pegawai mempunyai hubungan yang rendah sebesar 31,1, dikatakan rendah karena angka tersebut berada dibawah 0,5 atau 50. Nilai R Square dalam penelitian ini sebesar 0.097 berarti bahwa variabel dependen kinerja SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independen komitmen sebesar 9,7 dan selebihnya 90.3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel motivasi, kepuasan kerja, evaluasi anggaran dan lain sebagainya. Standar. error of the estimate adalah sebesar 5,92 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi komitmen orgnisasi. Hasil ini membukt ikan bahwa semakin tinggi komitmen yang dimilki pegawai, maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan. Dan sebaliknya, semakin rendah pegawai memiliki komitmen, maka semakin rendah juga kinerja yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Koefisien korelasi sebesar 0.521, menunjukkan bahwa komitmen organisasi X berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara . Hal ini berarti bahwa setiap penambahan komitmen organisasi 1, maka akan diikuti penambahan kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebesar 0.521 dengan asumsi variabel lain tetap. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap pegawai SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95. Dengan demikian, Ha diterima, dan H ditolak. H a Angka R diterima apabila variabel independen X komitmen organisasi berpengaruh terhadap variabel dependen Y kinerja SKPD. 2 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Elsa 2009 yang melakukan penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang, dengan menggunakan variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen dan menemukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Essy 2009 yang melakukan penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai, dengan menggunakan variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen dan menemukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai. Hal ini terjadi atau koefisien determinan dari hasil penelitin ini adalah sebesar 0.097 hal ini berarti 9.7 kinerja pemerintah dapat dijelaskan oleh komitmen organisasi, sedangkan 90.3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara