BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan metode deskriptif, artinya suatu metode yang mempelajari dan melihat, menjelaskan fenomena atau karakteristik
individual, situasi dan kelompok tertentu termasuk hubungan, sikap dan pandangan dalam hal ini mengenai Pengembangan Konsep Pemukiman Berkelanjutan di
Pemukiman Kumuh Gampong Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif diartikan dari makna yang
tampak berbentuk kata-kata dalam terminologi respon individual Sudarwan Danim, 2002 : 41. Menurut Denzin dan Lincolin 2002 : 4 menyatakan :
“Bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
melibatkan berbagai metode yang ada”. Sedangkan Moleong 2004 : 5 penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Gampong Pusong Lama dan Pusong Baru Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Alasannya karena masih kumuh
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Lhokseumawe.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Definisi Konsep
Menurut Singarimbun 1989 : 31, konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk mengambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok
atau individu yang menjadi pusat ilmu sosial. Untuk memberikan batasan yang tegas dan jelas dari konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian sehingga dapat
menghindari adanya salah pengertian, maka definisi beberapa konsep yang dipakai dalam penelitian ini dikemukakan sebagai berikut:
a. Pembangunan Berkelanjutan merupakan sebuah upaya pembangunan yang
meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang
akan datang. b.
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan
segala unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman.
Kawasan Kumuh adalah Tempat tinggal yang kumuh, pendapatan yang rendah
dan tidak menentu, serta lingkungan yang tidak sehat bahkan membahayakan dan
hidup penuh resiko dan senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian. c.
Konsep pembangunan pemukiman berkelanjutan,
pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam
penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang menerus atau berkelanjutan sehingga
Universitas Sumatera Utara
memerlukan dukungan sumber daya pendukung, baik ruang dan lingkungan,
alam, kelembagaan dan finansial maupun sumber daya lainnya secara memadai. d.
Pengelolaan lingkungan hidup diartikan sebagai usaha sadar dan berencana
untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan manfaat yang optimum dari
lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
lingkungan hidup.
e.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
3.4 Definisi Operasional